Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Kurangnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Polusi Udara di Indonesia

Edukasi | Saturday, 20 May 2023, 08:54 WIB
https://factsofindonesia.com/indonesian-cities-with-polluted-air

Polusi ada 4 macam yaitu polusi air, tanah, udara, dan suara. Polusi yang paling sering dijumpai adalah polusi udara. Polusi udara terjadi karena beberapa zat atau partikel. Misalnya yaitu gas H2S, H2S merupakan gas beracun yang dihasilkan oleh pembakaran batu bara, minyak bumi, dan biasanya ditemukan di sekitar gunung berapi. Selain H2S ada juga gas CO atau karbon monoksida. Karbon monoksida dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna pada kendaraan. Dan selanjutnya yaitu gas SO2 atau sulfur monoksida, SO2 dapat menghasilkan asam sulfur. Jika asam sulfur bercampur dengan udara dan matahari, maka akan terjadi hujan asam.

Kesadaran masyarakat menjadi faktor utama polusi udara

Hal utama yang menjadi faktor dari terjadinya polusi adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap polusi. Bagi masyarakan masa kini polusi merupakan hal yang sudah sangat sering didengar dan dibahas. Dan mayoritas masyarakat sudah memahami akan bahaya polusi. Namun tingkat kesadaran masyarakat masih sangatlah rendah. Misalnya meskipun masyarakat tau bahaya dari polusi udara namun di Indonesia saat ini masih sangat banyak ditemui kemacetan. Hal ini karena banyaknya pengguna kendaraan pribadi. Selain itu masih banyak orang yang membakar sampah sehingga menghasilkan asap yang dapat merusak kesehatan. Selain asap pembakaran sampah ada juga asap rokok dan asap limbah pabrik. Jika kesadaran masyarakat tetap rendah, dan kebiasaan mereka tidak berubah maka permasalahan polusi udara di Indonesia tidak akan kunjung reda. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap polusi bisa dimulai dari diri sendiri, kemudian orang di sekitar kita. Apabila tiap orang sudah memiliki kesadaran dalam dirinya maka orang tersebut akan merubah perilakunya dan lebih menjaga lingkungan. Sehingga polusi udara di Indonesia akan berkurang.

Dampak polusi udara

Dampak dari polusi udara ada berbagai macam dan sangat merugikan. Polusi udara tidak hanya merugikan manusia saja, namun juga tumbuhan, hewan, dan juga lingkungan. Dampak yang paling sering didengar yaitu bagi kesehatan. Polusi udara dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Hal ini tidak hanya terjadi pada manusia, namun juga dapat mengganggu pernafasan hewan.

Selain mengganggu sistem pernafasan, polusi udara juga bisa menghambat pertumbuhan pada tumbuhan. Hal ini terjadi karena udara kotor dapat mengakibatkan perubahan pada morfologi tumbuhan. Misalnya yaitu daun yang menguning, berkurangnya pertumbuhan batang, dan keadaan biji ataupun buah yang dihasilkan tidak sebaik pada kondisi udara yang bersih atau tidak tercemar polusi. Selain itu, polusi udara juga dapat mengakibatkan timbulnya penyakit pada tumbuhan seperti nekrosis, munculnya bintik hitam pada tumbuhan serta klorosis.

Dampak bagi lingkungan salah satunya yaitu terjadinya hujan asam. Gas SO2 & NO2 merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan asam. Hujan asam terjadi karena sulfur dan nitrogen yang bercampur dalam udara kemudian akan terbentuk asam nitrat dan asam sulfat. Kedua zat asam yang perlahan akan membentuk awan dan turunlah hujan dengan kandungan asam yang cukup tinggi.

Kontribusi pemerintah dalam mengurangi terjadinya polusi udara

Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi udara yaitu beralih dari kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum, melakukan reboisasi, penyuluhan kepada masyarakat, dll. Dalah hal ini pemerintah sudah berkontribusi untuk mengurangi terjadinya polusi udara. Misalnya di Surabaya sendiri sudah ada Suroboyo Bus. Suroboyo Bus merupakan kendaraan umum untuk memudahkan masyarakat yang berada di Surabaya. Dengan adanya Suroboyo Bus ini dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Untuk saat ini sudah mulai banyak orang yang beralih ke Suroboyo Bus. Selain di Surabaya, di kota lain juga sudah banyak, mislanya Trans Jogja, Trans Jakarta, dll. Selain Suroboyo Bus pemkot Surabaya juga memiliki program penghijauan. Hal ini tentunya akan berdampak baik bagi kota Surabaya.

Desinta Anggi Chusna Annisa, Mahasiswa Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image