Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Petro Sync

Apa Saja 5 Langkah Analisis Akar Penyebab - Root Cause Analysis?

Teknologi | Wednesday, 17 May 2023, 20:56 WIB

Jika proses analisis akar penyebab tidak terorganisir atau tidak metodis, hasilnya mungkin tidak lengkap atau akurat. Hal ini dapat terjadi ketika langkah-langkah yang terlibat dalam analisis tidak berurutan dengan benar. Kehilangan informasi penting juga bisa terjadi akibat kinerja analisis akar penyebab yang tidak teratur. Untuk menghindari hasil RCA yang berkualitas rendah, perhatikanlah lima langkah yang terlibat dalam analisis akar penyebab yang kerap diajarkan di oil and gas certification courses:

 

  1. Identifikasi dan Definisikan Masalah: Langkah awal ini melibatkan identifikasi dan pendefinisian masalah atau permasalahan yang membutuhkan perhatian, serta menggambarkan luas dan dampak masalah tersebut.
  2. Kumpulkan Informasi yang Relevan: Langkah berikutnya adalah mengumpulkan semua data dan informasi yang relevan tentang masalah atau permasalahan tersebut, termasuk catatan masa lalu, gejala, dan pengamatan.
  3. Identifikasi Kemungkinan Penyebab: Gunakan teknik seperti brainstorming atau diagram sebab-akibat untuk mengidentifikasi kemungkinan akar penyebab masalah berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan.
  4. Analisis Data yang Terkumpul: Analisis data yang telah terkumpul menggunakan analisis statistik atau alat pemetaan proses untuk menetapkan akar penyebab yang paling mungkin dari masalah atau permasalahan tersebut.
  5. Implementasikan Solusi: Setelah mengidentifikasi akar penyebab, kembangkan dan terapkan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah atau permasalahan tersebut. Terus pantau dan sesuaikan solusi yang telah diimplementasikan untuk menjamin keberhasilan jangka panjang.

Namun, kelima langkah ini selalu harus memperhatikan pendekatan 5P. 5P dalam analisis akar penyebab meliputi bagian, posisi, dokumen, orang, dan paradigma, yang dijelaskan sebagai berikut:

 

  1. Bagian dari mekanik yang terlibat dalam kejadian harus dipertahankan.
  2. Posisi dicatat dalam foto untuk mendapatkan akses yang akurat terhadap kondisi kejadian.
  3. Dokumen dari laporan inspeksi terbaru dan peraturan perusahaan mengenai masalah tersebut.
  4. Orang-orang yang terlibat dalam kejadian (termasuk insinyur, teknisi, dan pemeriksa terakhir yang menilai keselamatan).
  5. Paradigma atau persepsi mengenai masalah.

Melakukan analisis akar penyebab dengan langkah-langkah yang benar dan memperhatikan prinsip 5P di atas dapat menghasilkan hasil yang akurat dalam mengidentifikasi akar penyebab. Dalam industri minyak dan gas, keberadaan sertifikasi ini sangat penting untuk memastikan keamanan, keandalan, dan keefektifan operasional.

Sertifikasi ini melibatkan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek teknis dan prosedural dalam industri ini. Salah satu keterampilan yang sangat diperlukan dalam sertifikasi minyak dan gas adalah kemampuan untuk melakukan analisis akar penyebab. Dalam kondisi yang kompleks dan berisiko tinggi seperti di industri minyak dan gas, analisis akar penyebab membantu dalam mengungkapkan dan memahami akar masalah yang mungkin muncul. Insinyur migas akan menjadi lebih handal dan diperhitungan bila melengkapi diri mereka dengan sertifikat root cause analysis selain oil and gas certification.

Dengan memahami dan menerapkan analisis akar penyebab, para profesional sertifikasi minyak dan gas dapat mengidentifikasi faktor penyebab potensial dari suatu masalah dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah terulangnya masalah serupa di masa depan dengan mengikuti petroleum engineering course. Dengan demikian, analisis akar penyebab merupakan komponen penting dalam sertifikasi minyak dan gas yang berkontribusi pada keselamatan, keandalan, dan efisiensi operasional di industri ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image