Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image desy dwi

5 Fakta Pasukan Yanisari yang Mampu Mengalahkan Konstantinopel

Sejarah | Thursday, 23 Dec 2021, 22:15 WIB
dailysia.com" />
photo: dailysia.com

Sudah tahu dinasti yang paling sukses dan mampu menguasai hampir sepertiga dari isi dunia dari Asia, Eropa, dan Afrika ini? Ialah Turki Usmani, dinasti yang memiliki armada tempur tak terhingga dan mampu mengantongi pencapaian yang begitu fantastis.

Selama kekuasaan Orhan, korps prajurit elit telah didirikannya dengan nama Pasukan Yanisari atau Janissary. Pasukan Yanisari berasal dari bahasa Turki, yaitu yeniceri yang mana tugasnya adalah untuk mengabdi pada Sultan Ottoman. Terdiri dari berbagai etnis, tugas lain yang ditumpu adalah untuk menyatukan berbagai budaya dan latar belakang yang berada di bawah naungan Ottoman.

Pasukan yang berjumlah ribuan ini dikenal dengan armada tempur yang banyak karena kekuatan dari para anggota Pasukan Yanisari juga begitu menggila. Para tentara yang direkrut telah terorganisir dengan amat baik dan rapi, sehingga tak perlu diragukan lagi kemampuan dari pasukan yang paling ditakuti di Eropa ini.

Selain itu, tingginya level dari Pasukan Yanisari yang memiliki sebutan Navy SEAL ini juga dibuktikan dengan memberikan sumbangsih besar diberbagai ekspansi militer Turki Usmani. Namun, ada lima fakta paling menarik dari Pasukan Yanisari lainnya, mau tahu? Berikut diantaranya:

1. Seluk beluk terbentuknya Pasukan Yanisari

Lahir karena bentuk kekecewaan dari Sultan Murad I dari rasa kecewanya terhadap Pasukan Ghazi yang tak loyal, Pasukan Yanisari akhirnya terbentuk. Pertama kali merekrut para budak dan tawanan perang yang masih belia, ternyata Yanisari berhasil tumbuh menjadi korps terkuat yang ada di dunia kemiliteran Turki Usmani.

2. Membentuk tentara Islam

Pencapaian terbaik dari masa kejayaan Sultan Ottoman yang lainnya adalah dengan membentuk tentara Islam. Selain itu, juga membentuk satu model kemiliteran yang khusus. Dalam setiap unit, berisikan jumlah anggota yang berbeda-beda, mulai dari 10 orang, 100 orang, atau bahkan sampai 1000 orang. Jika sebelumnya tugas mereka akan dijalankan ketika ada panggilan, tetapi setelah dibentuk model kemiliteran yang khusus, maka tugas mereka berubah sifatnya menjadi kontinyu.

3. Terkenal dengan pendidikan militernya yang sangar

Tak main-main, dengan merekrut mulai dari remaja hingga turut melibatkan para anak Sultan, kekuatan para anggota baru juga digembleng dengan begitu sangar. Mulai dari latihan fisik yang dipompa habis-habisan, intelejensi para anggota baru pun juga dikembangkan. Maka dari itu, terlahirlah pasukan Yanisari yang tak hanya mematikan kemampuan fisik dan tempurnya, tapi juga kecerdasan otaknya yang mumpuni.

4. Memiliki beragam spesialisasi

Berhasil mencapai jumlah anggota sampai dengan 54ribu orang, Pasukan Yanisari ternyata memiliki beragam spesialisasi yang sudah ditentukan. Mulai dari memanah, lihai menggunakan senjata api, menggunakan kapak serta pedang, dan merakit bom juga termasuk ke dalamnya. Semua anggotanya dituntut untuk mahir dalam bidangnya masing-masing. Khusus untuk senjata api, Pasukan Yanisari merektut anggota muda.

5. Misi Pasukan Yanisari

Sebagai korps yang paling terkuat di kemiliteran Turki Usmani, Pasukan Yanisari berhasil menjalankan banyak misi. Di antaranya dalam menaklukan Dinasti Mamluk yang dikenal terkuat, konfrontasi dengan Austria dan Hungaria, dan peristiwa paling membekas ketika menaklukan Konstantinopel. Banyak pasukan yang berambisi untuk merebut Konstantinopel, tapi ternyata Pasukan Yanisari lah yang berhasil mendapatkan. Hingga akhirnya, pasukan ini pun harus dibubarkan akibat rasa bangga akan kepopuleran dan pujian yang telah didapatkan membuat Sultan Ottoman hilang akal dan terlena.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image