Pariwisata dan Budaya Jadi Motor Ekonomi Indonesia
Wisata | 2023-05-17 06:49:37Perkembangan zaman telah mengubah pandangan hidup dan budaya suatu bangsa, yang mana kebiasaann dan kebutuhan akan suatu hal akan terus tergantikan dangan berbagai macam hal baru. Demikian pula dengan perkembangan kebutuhan primer manusia akan semakin sering bertambah dengan kemajuan perekonomian suatu bangsa. Manusia mau tidak mau harus bisa dan siap untuk beradaptasi atas perkembangan zaman yang terjadi, gaya hidup yang makin berkembang merupakan suatu cerminan perkembangan kebutuhan umat manusia, dapat kita cermati dalam berbagai aspek dari meningkatnya kebutuhan manusia dalam mengeksplore hal-hal baru, meningkatnya kebutuhan akan empat hiburan, yan mana bisa kita dapat dari beberapa sektor pariwisata. Hal ini lah yang menyebabkan negara kita yang kaya akan tempat pariwisata dan budayanya menjadi hal strategis dalam kehidupan manusia yang modern ini.
Dengan banyaknya spekulasi perkembangan pariwisata dan budaya bagi perkembangan ekonomi suatu bangsa, kita harus bisa memanfaatkan dengan semaksimal mungkin sektor pariwisata dan budaya yang kita miliki. Sektor pariwisata kita menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia, ini merupakan suatu pencapaian yang harus kita jaga.
Ditandai dengan banyaknya prestasi-prestasi yang peroleh Indonesia di beberapa tahun kebelakang, yang mana mengcu pada data Kementrian Sekretariatan Negara Republik Indonesia, Indonesia mendapat peringkat destinasi wisata terindah yang mana Bali dinobatkan sebagai The Best Destination in The World oleh TripAdvisor 2017. Tak hanya itu, dari data World Travel and Tourism Council (WTTC) pada tahun 2018 Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan pariwisata yang baik dan cepat, dengan menetapkan Indonesia sebagai peringkata 9 di dunia, peringkat 3 di Asia dan peringkat 1 di Asia Tenggara. Peringkat Indonesia melesat dari ranking 70 tahun 2013 menjadi ranking 42 tahun 2017 menurut Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF).
Seluruh pencapaian tersebut pastinya membawakan dampak dan kemamfaatan yang nyata di sektor pariwisata yang sekarang merupakan lini baru dalam penggerak ekonomi Indonesia, bisa kita lihat rata-rata pertumbuhan wisatawan mancanegara 2014-2017 yang mencapai 49%, lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya yakni 2011-2014 sebesar 23%. Pertumbuhan wisatawan nusantara 2017 mengalami kenaikan tiga kali lipat dinbandingkan pertumbuhan regional dan global, yang mana persentasenya Indonesia tumbuh menjadi 22% sedangkan regional hanya tumbuh 7% dan global 6,4%. Bersamaan dengan bertumbuhnya wisatawan membuat sektor pariwisata yang mana menjadi lini baru dalam pertumbuhann ekonomi bangsa yang tercatat sebagai penyumbang 3 besar devisa bagi Indonesia, sekitar USD 15,20 miliar pada tahun 2017.
Sejalan dengan mendukung pertumbuhan kepariwisataan, saat ini banyak pembangunan-pembangunan desa wisata yang mana tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari segi pariwisata, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengagguran, melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya serta memajukan budaya. Dilangsir dari data Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia untuk mengapresiasi pengembangan desa wisata ini diselenggarakanlah Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sebanyak 1.831 desa wisata dari 34 provinsi di seluruh Indonesia yang ikut berpartisipasi dan mendaftar dalam ajang ADWI 2021, da tersaring sebanyak 50 desa terbaik yang meraih penghargaan ADWI 2021 dalam mewujudkan desa wisata berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Semua yang telah bangsa kita capai ini dan segala bentuk program yang telah di terapkan dibeberapa daerah di Indonesia, harus selalu kita jaga, lestarikan, dan kembangkan, untuk selalu memastikan manfaat nyata ekonomi pariwisata bagi peningakatan kesejahteraan rakyat yang mana ini merupakan salah satu visi terbaru bagi bangsa Indonesia. Sebuah perbedaan suku dan budaya yang kita miliki merupakan ciri khas yang mana harus kita satukan demi menjaga ekosistem kemurniaan keberagamaan yang mana itu juga menjadi daya tarik wisata. Berbagai aspek telah di kembangkan, salah satunya dengan penggabungan dua aspek berbeda, yaitu digitalisasi dan pariwisata menjadi pariwisata 4.0, sebagai repons atas dinamisme zaman. Penggabungan parwisata dengan digitalisasi menghasilkan pengalaman unik bagi para traveller. Selain lebih personal, banyak juga informasi yang bisa diakses dari berbagai macam harga tiket, dan paket perjalanan, hingga gaya baru dalam pengalaman mencari objek wisata terkini. Digitalisasi secara tidak langsung juga memudahkan negara dalam efektifitas pengkajian dan analisi bagi prospek pariwisata.
Banyak kolaborasi yang telah dilakukan untuk semakin meningkatkan sektor pariwisata, salah satunya kolaborasi Pentahelix (akademisi, pebisnis, pemerintah, komunitas, dan media). Peemrintah daerah juga diharpkann dapat mengolah dan menginvestasikan budaya dan alam yang dapat menjadi kolaborasi yang menarik wisatawan,, menjalin kerjasama dengan berbagai pelaku disektor pariwisata, fokus mengalokasiakn anggaran belanjanya dengan pendekatan money follow program, sehingga lebih efektif dan program yang diterapkan lebih berasa manfaatnya bagi peningkatan sektor pariwisata.
Harapan yang selalu kita curahkan untuk pertumbuhan ekonomi bangsa bisa terus terjaga melalui sinergi yang telah dibangun, dengan menyatukan idiologi dan pemikiran, meyatukan visi dan misi, mengenai perawaatan dan pembudidayaan alam dan lingkungan agar terjaganya sektor pariwisata kita. Dengan mengedepankan Indonesia Incorporated, kordinasi yang menjadi fungsional jika segala stakeholders menerapkan kebijakan tanpa adanya permasalahan antara setiap keinginan, sehingga sektor pariwisata lebih bisa dirasakan dengan jelas dampaknya bagi peningkatan kesejahteraan masyakat Indonesia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.