Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tania Nasywa Nabilah Mahasiswa FKP UA

Diet Ekstrim Berbahaya? Apa Itu Defisit Kalori?

Gaya Hidup | Tuesday, 16 May 2023, 21:41 WIB
Defisit kalori untuk mencapai berat badan ideal. Sumber: Detik.com
Defisit kalori untuk mencapai berat badan ideal. Sumber: Detik.com

Semua orang pasti akan senang apabila dijuluki cantik. Banyak dari mereka yang mengatakan bahwa cantik bukan hanya dari luarnya saja. Akan tetapi suatu kelompok pasti tetap saja mengklasifikasikan kecantikan seseorang melalui standar yang mereka buat sehingga banyak orang berlomba-lomba untuk memenuhi standar kecantikan yang berlaku di wilayah tersebut. Salah satu standar tersebut adalah memiliki tubuh yang ramping. Banyak orang memiliki tujuan untuk menurunkan berat badan mereka dan menghalalkan segala cara untuk mencapai berat badan idaman mereka tersebut. Disamping itu melakukannya bisa jadi sulit. Banyak diet-diet berbahaya yang memang mungkin berhasil menurunkan berat badan namun malah membuat sistem imun menurun akibatnya rambut menjadi gampang rontok, kulit menjadi pucat dan kusam, metabolism tubuh menjadi tidak baik, berjerawat, dan lain sebagainya. Dari seluruh efek samping mengerikan yang disebutkan diatas, terdapat salah satu diet yang dipercaya aman yaitu melakukan defisit kalori.

Defisit Kalori mungkin masih asing didengar oleh beberapa orang. Ketika seseorang mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang digunakan tubuh untuk energi itulah yang disebut defisit kalori. Cara kerjanya adalah memaksa tubuh untuk membakar lemak yang telah disimpan dalam tubuh sebagai bahan bakar. Lemak yang sebelumnya hanya disimpan akan dibakar menjadi energi dikarenakan kalori yang masuk tidak lebih banyak dari yang akan digunakan sebagai energi. Apabila lemah tubuh berkurang, tubuh akan mengalami penurunan berat badan. Untuk hasil yang lebih efektif, kita dapat mengonsumsi lebih sedikit kalori secara keseluruhan atau membakar lebih banyak kalori dengan berolahraga. Lalu bagaimana cara kita memulai defisit kalori?

  1. Mengurangi asupan kalori

Mengetahui asupan atau jumlah kalori yang diperlukan per hari adalah langkah pertama dalam menciptakan defisit kalori. Bergantung pada faktor termasuk jenis kelamin, usia, tingkat aktivitas fisik harian, dan sistem metabolisme, setiap orang memiliki kebutuhan kalori yang bervariasi. Biasanya, defisit kalori sebesar 20% hingga 25% dari kebutuhan kalori harian, atau sekitar 500 kalori per hari, diperlukan untuk menurunkan berat badan dalam rentang yang sehat.

  1. Menghindari makanan cepat saji

Makanan cepat saji digemari banyak orang yang mencari makanan yang murah, cepat dan enak. Tetapi dengan kebiasaan memakan makanan cepat saji akan lebih banyak menumpuk lemak sehingga tubuh akan memerlukan waktu lebih lama untuk membakarnya. Saat melakukan defisit kalori, kita perlu mengonsumsi secukupnya karbohidrat kompleks, protein dan serat.

  1. Berolahraga

Menurut banyak penelitian, pembatasan kalori yang dikombinasikan dengan olahraga teratur dapat mengurangi dan mengontrol berat badan dengan lebih baik daripada diet defisit kalori saja. Kalori dapat dibakar melalui olahraga, yang menurunkan jumlah kalori tubuh secara keseluruhan. Anda bisa memilih olahraga aerobik, seperti jogging, lompat tali, Zumba, atau sepak bola, jika ingin menurunkan berat badan.

  1. Cukup mengonsumsi air putih

Salah satu gaya hidup yang tidak sehat adakah kurangnya mengonsumsi air putih. Orang-orang cenderung menyukai minuman yang memiliki rasa manis, dimana hal itu kurang baik untuk tubuh. Untuk menyukseskan defisit kalori yang kita lakukan, kita harus memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan sering minum air. Tidak diragukan lagi bahwa air minum sangat penting untuk proses metabolisme dan pencernaan tubuh. Metabolisme yang lancar akan sangat meningkatkan seberapa efisien tubuh membakar kalori.

Kita dapat mengurangi berat badan dan meningkatkan kesehatan dengan mengikuti defisit kalori. Tetapi sangat penting untuk mengurangi kalori atau meningkatkan aktivitas fisik dengan cara yang aman. Defisit kalori dapat sangat bermanfaat dan efektif apabila dilakukan dengan cara yang sehat dan berkelanjutan. Penurunan berat badan yang cepat dapat menyebabkan dehidrasi, pembatasan makanan, dan kehilangan massa otot. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko batu empedu dan masalah kesehatan lainnya sehingga sangat penting untuk menemui dokter ataupun ahli gizi sebelum memulai diet yang membatasi kalori ini, terutama jika memiliki masalah di dalam riwayat kesehatannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image