Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Relovi Kayla Maharani

Perjuangan Kesetaraan Gender : Suara Perempuan Indonesia di Era Digital

Eduaksi | Tuesday, 16 May 2023, 20:49 WIB

Perilaku kekerasan dan tidak etis terhadap perempuan Indonesia dapat memiliki dampak yang sangat merugikan pada kesehatan fisik dan mental mereka. Kekerasan fisik dapat menyebabkan cedera serius, bahkan kematian, sementara kekerasan psikologis dan seksual dapat menyebabkan trauma psikologis jangka panjang. Selain itu, perilaku tidak etis seperti pelecehan seksual dan diskriminasi gender dapat menyebabkan stres dan ketidaknyamanan yang berkepanjangan, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional perempuan Indonesia. Semua ini menghambat kemajuan dan kesetaraan gender di Indonesia, dan memerlukan upaya serius untuk mengatasi masalah ini.

Di era digital saat ini, menyuarakan permasalahan ketidaksetaraan gender pada perempuan Indonesia menjadi lebih mudah dan efektif. Perempuan Indonesia masih menghadapi berbagai masalah, seperti kesenjangan upah, kekerasan seksual, serta keterbatasan dalam akses pendidikan dan pekerjaan. Oleh karena itu, perjuangan untuk mengatasi ketidaksetaraan gender harus terus dilakukan dan dipertajam dalam era digital ini.

Dengan memanfaatkan teknologi seperti media sosial dan platform online, perempuan Indonesia dapat lebih mudah dan luas menyuarakan hak-haknya serta mengatasi stigma dan diskriminasi yang masih terjadi. Selain itu, melalui kampanye online dan kegiatan sosial media lainnya, perjuangan untuk keadilan gender dapat menjadi gerakan yang lebih masif dan terorganisir, serta dapat menjangkau banyak orang secara efektif.

Dilansir dari website investor.id, Rinawati Prihatiningsih, sebagai wakil Indonesia dalam forum G20 Empower 2023 di India menegaskan terkait pendapatnya mengenai isu pemberdayaan perempuan yaitu women's entrepreneurship: a win-win for equity and economy, partnership for promoting women's leadership at all levels including at grassroots dan education, the key to women's empowerment and equal workforce participation. Rina juga menyampaikan Indonesia telah melakukan berbagai intervensi dan implementasi kebijakan untuk mendukung perempuan dalam UKM melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Daftar Pustaka :

Kure, E. (2023) Hadir di Event 1220 Finger 2003 India, Indonesia Angkat Isu Pemberdayaan Perempuan oleh investor.id yang tersedia di https:// investor.id/322708/hadir-di-event-g20-empower-2023-india-indonesia-angkat-isu-pemberday aan-perempuan.

"Gender Justice and Human Rights: A Global Perspective" oleh Doris Buss dan Ambreena Manji, diterbitkan dalam buku "The Routledge Handbook of International Human Rights Law" pada tahun 2013.

"Feminism, Equality, and Justice" oleh Martha C. Nussbaum, diterbitkan dalam jurnal "The Journal of Ethics" pada tahun 2000.

"Women's Rights and the Universal Declaration of Human Rights" oleh Charlotte Bunch, diterbitkan dalam buku "Human Rights: Concept and Standards" pada tahun 2008.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image