Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ronald Silvester S

Mengintip Robotika dan Kecerdasan Buatan dalam Sektor Perikanan dan Kelautan

Teknologi | Friday, 12 May 2023, 17:43 WIB

Seperti yang diketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terutama di sektor maritimnya. Namun dalam pengelolaan sumber daya alam maritim tersebut, Indonesia dapat dibilang masih kurang mengoptimalkan dan memaksimalkan potensi sumber dayanya. Belakangan ini, dunia sedang digemparkan dengan viralnya teknologi baru yang terus berkembang seiring dengan waktu diantaranya Robotika dan Kecerdasan Buatan. Dengan hadirnya teknologi tersebut dalam genggaman manusia, Robotika dan kecerdasan buatan berpotensi menjadi suatu hal yang dapat menginovasi sektor perikanan dan kelautan di Indonesia. Oleh karena itu pemanfaatan teknologi baru Robotika dan Kecerdasan buatan dapat digunakan dalam sektor perikanan dan kelautan negara untuk memaksimalkan sumber daya yang dimiliki.

Robot penyelam dari Stanford dalam ekplorasi laut (sumber: Frederic Osada and Teddy Seguin/DRASSM)

Sektor perikanan dan kelautan merupakan sektor yang kompleks dan dinamis yang melibatkan berbagai aktivitas, seperti penangkapan ikan secara komersil, pembudidayaan perikanan, pengolahan produk laut, transportasi laut, pariwisata, dan konservasi kelautan. Namun, sektor ini juga menghadapi berbagai tantangan dan peluang, seperti perubahan iklim, penangkapan berlebihan, polusi, globalisasi, dan digitalisasi. Oleh karena itu, peran AI dan robotika dalam sektor ini perlu dievaluasi secara holistik dan terintegrasi.

Peran AI dan Robotika

Salah satu cara di mana AI dan robotika dapat memberikan manfaat dalam usaha perikanan dan kelautan adalah dengan meningkatkan keberlanjutan dan keanekaragaman hayati. Misalnya, AI dapat membantu memprediksi dampak perubahan iklim terhadap populasi ikan, mengidentifikasi area dengan nilai konservasi tinggi, dan memantau dampak penangkapan ikan terhadap ekosistem laut. Robotika dapat membantu mengurangi jumlah bycatch dan discards, yang merupakan sumber utama limbah dan kerusakan bagi spesies non-target. Selain itu, AI dan robotika dapat membantu mengembangkan bentuk-bentuk baru budidaya perikanan yang lebih efisien, dan ramah lingkungan.

Tak hanya dari segi pendapatan saja, cara lain di mana AI dan robotika dapat memberikan manfaat dalam sektor maritim yakni dengan meningkatkan keselamatan dan keamanan bagi para nelayan. Misalnya, AI dapat membantu mendeteksi dan menghindari bahaya seperti badai, objek laut, mengurangi resiko tabrakan, serta memberikan operasi tanggap darurat dan penyelamatan. Robotika dapat membantu melakukan menggantikan tugas-tugas yang tergolong berbahaya atau tidak dapat diakses oleh manusia, seperti eksplorasi dalam laut, perbaikan kerusakan di bawah air, dan pembersihan tumpahan minyak. Selain itu, AI dan robotika dapat membantu mencegah dan memerangi aktivitas ilegal seperti perompakan, penyelundupan, dan terorisme di laut Indonesia.

Pengaruh lain penggunaan AI dan Robotika

Namun di dalam penggunaan AI dan robotika tak sepenuhnya memiliki dampak positif. Dalam penggunaanya AI dan robotika menimbulkan beberapa risiko baik tantangan etis serta sosial bagi bisnis di sektor maritim. Salah satu bentuk risiko utama adalah hilangnya pekerjaan dan keterampilan yang manusia karena otomatisasi sektor industri. Otomatisasi industri seperti pemrosesan atau pengemasan ikan dapat menyebabkan pengangguran atau upah yang lebih rendah bagi pekerja perikanan.

Selain itu, penggunaan AI dan robotika dapat berpotensi menciptakan monopoli antara berbagai pihak dalam bisnis maritim, seperti perusahaan besar, pemerintah, atau perusahaan teknologi. Risiko lain adalah konsekuensi yang tidak disengaja dari AI dan robotika terhadap lingkungan kelautan. Misalnya, penggunaan AI untuk mengoptimalkan rute penangkapan ikan dapat menyebabkan peningkatan tekanan penangkapan ikan di daerah tertentu. Penggunaan robotika untuk mengumpulkan data laut dapat memengaruhi perilaku dan fisiologi organisme laut, atau privasi dan keamanan masyarakat setempat. Oleh karena itu, penting untuk menilai potensi dampak AI dan robotika pada bisnis perikanan dan laut secara komprehensif.

AI dan robotika adalah teknologi yang kompleks dan canggih yang membutuhkan banyak sumber daya dan keahlian untuk mengembangkan dan mengoperasikannya. Teknologi ini memerlukan biaya tinggi untuk penelitian dan pengembangan, integrasi infrastruktur, peralatan, software yang digunakan, serta tenaga ahli dan pelatihan. Mereka juga mungkin memerlukan pemantauan terus-menerus, pembaruan, pengujian, dan pemecahan masalah untuk memastikan fungsionalitas dan keamanan saat digunakan. Tak hanya itu, teknologi ini juga berpotensi menghadapi tantangan seperti masalah kompatibilitas, bug, kesalahan, glitch, peretasan, atau kecelakaan yang dapat memengaruhi kinerja atau keselamatan pekerja.

Selanjutnya, dalam penggunaan juga dapat menghadapi hambatan hukum atau kebijakan seperti regulasi, standar, undang-undang, etika, atau opini publik yang dapat membatasi cakupan atau aplikasi teknologi AI dan robotika. Sehingga, sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat diandalkan dalam memberikan hasil yang diharapkan, transparan dalam penggunaannya, dan adil dalam perlakuan terhadap pengguna dan masyarakat yang terdampak.

Kesimpulannya, AI dan robotika adalah dua bidang teknologi yang memiliki banyak potensi untuk memberi manfaat bagi bisnis perikanan dan kelautan. Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meningkatkan inovasi dan kreativitas, serta mendorong kolaborasi dan pembelajaran. Namun juga perlu diperhatikan berbagai tantangan dan risiko yang perlu ditangani dengan hati-hati. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyeimbangkan peluang dan tantangan teknologi ini dengan cara yang menghormati nilai dan kepentingan masyarakat dalam bisnis perikanan dan kelautan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image