Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nadia Indra Daniela, Universitas Airlangga

Menggali Memori Kolektif: Membangun Pemahaman tentang Hubungan Indonesia dengan Jepang Masa Kini

Sejarah | 2023-05-12 16:51:31
Sumber: zonautara.com

Indonesia dengan Jepang mempunyai hubungan yang panjang dan kompleks. Sejarah masa lalu yang menyimpan luka dan trauma masih mempengaruhi hubungan bilateral kedua negara hingga masa kini. Namun, menggali memori kolektif kita dapat membantu memahami hubungan Indonesia dengan Jepang masa kini dengan lebih baik. Saat ini, Indonesia dan Jepang mempunyai hubungan yang semakin erat, terutama dalam bidang ekonomi dan investasi. Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih mempunyai pandangan negatif terhadap Jepang, terutama akibat adanya trauma akibat penjajahan dan perang di masa lalu.

Dalam menggali memori kolektif, kita dapat memahami bahwa hubungan Indonesia dengan Jepang tidaklah sekadar tentang masa lalu yang kelam. Jepang telah memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan Indonesia pasca kemerdekaan. Contohnya membangun infrastruktur dan membantu pengembangan ekonomi. Selain itu, kita juga dapat belajar dari pengalaman-pengalaman positif dari orang Indonesia yang pernah tinggal di Jepang atau berinteraksi dengan orang Jepang, baik dalam bidang akademis, budaya, maupun bisnis.

Salah satu contoh pengalaman positif tersebut adalah adanya program pertukaran pelajar antara Indonesia dan Jepang. Program ini tidak hanya membantu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan antara kedua negara saja, tetapi juga membuka peluang kerja sama dan investasi di masa depan. Dalam konteks ekonomi, Indonesia dan Jepang mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan kerja sama dan investasi di berbagai sektor, seperti industri manufaktur, infrastruktur, dan energi. Jepang telah menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia, dengan total nilai investasi mencapai miliaran dolar Amerika Serikat. Namun, untuk dapat memanfaatkan potensi ini dengan baik, diperlukan pemahaman yang lebih baik dan upaya yang lebih besar dalam memperbaiki hubungan bilateral kedua negara. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menggali memori kolektif kita, mengenali pengalaman-pengalaman positif, dan menghindari pandangan sempit dan prasangka negatif.

Selain itu, penting juga untuk menciptakan kesempatan bagi masyarakat Indonesia dan Jepang untuk berinteraksi dan berkolaborasi dalam berbagai bidang, seperti seni, budaya, olahraga, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, kita dapat membangun kepercayaan dan kerja sama yang lebih baik antara kedua negara tersebut. Di samping itu, penting juga untuk mengevaluasi kembali hubungan Indonesia dengan Jepang dalam konteks sejarah yang lebih luas. Kita harus menyadari bahwa hubungan bilateral kedua negara tidak hanya berkaitan dengan perang dan penjajahan, tetapi juga mencakup berbagai aspek lain, seperti perdagangan, seni, dan budaya. Dalam konteks sejarah, Indonesia dan Jepang mempunyai banyak kesamaan, seperti pengalaman kolonialisme dan usaha untuk meraih kemerdekaan. Dalam menggali memori kolektif, kita dapat memahami bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam pengalaman sejarah, ada banyak kesamaan yang dapat menjadi landasan bagi hubungan bilateral kedua negara ke depannya.

Dalam hal ini, media massa juga dapat memainkan peran penting dalam membantu menggali memori kolektif masyarakat dan memperbaiki hubungan bilateral Indonesia dengan Jepang. Dalam memuat berita dan artikel, media massa dapat memberikan ruang yang lebih besar bagi cerita-cerita positif tentang hubungan kedua negara, serta memperkenalkan masyarakat Indonesia dan Jepang yang mempunyai kisah inspiratif dan pengalaman yang positif. Media massa juga dapat menjadi wadah untuk membuka diskusi dan dialog terbuka mengenai hubungan Indonesia dengan Jepang, termasuk mengenai isu-isu sensitif seperti perang dan penjajahan. Dalam hal ini, masyarakat Indonesia dan Jepang dapat saling berbagi pengalaman dan pandangan, serta mencari pemahaman bersama tentang masa lalu dan hubungan kedua negara saat ini.

Namun, dalam menggali memori kolektif dan memperbaiki hubungan bilateral Indonesia dengan Jepang. Kita harus memperhatikan sensitivitas dan perasaan masyarakat yang masih merasakan dampak trauma masa lalu. Kita juga harus menghormati perasaan mereka dan tidak memaksakan pandangan positif atau negatif yang tidak sesuai dengan pengalaman mereka sendiri. Dalam hal ini, pendekatan yang holistik dan terbuka adalah kunci untuk memperbaiki hubungan bilateral Indonesia dengan Jepang.

Pendekatan holistik dan terbuka harus mencakup berbagai aspek, termasuk pendidikan, budaya, politik, dan ekonomi. Dalam konteks pendidikan, perlu ada program yang menekankan pengajaran sejarah yang objektif dan komprehensif, tidak hanya tentang perang dan penjajahan, tetapi juga tentang berbagai aspek positif dalam hubungan Indonesia dengan Jepang. Dalam bidang budaya, perlu ada kegiatan yang mengangkat dan mempromosikan budaya Indonesia dan Jepang secara bersama-sama. Contohnya adalah kegiatan pertukaran seniman, musisi, dan penulis, serta kegiatan promosi pariwisata yang saling mendukung. Di bidang politik, perlu ada upaya dari pemerintah kedua negara untuk menjalin hubungan yang lebih erat dan saling menguntungkan, serta berusaha untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menjadi kendala dalam hubungan bilateral. Hal ini dapat dilakukan melalui dialog dan pertemuan antara para pemimpin kedua negara, serta dengan menjalin kerja sama dalam berbagai forum internasional. Selain itu, perlu juga adanya upaya untuk meningkatkan hubungan antara masyarakat Indonesia dan Jepang secara langsung, seperti melalui program pertukaran pelajar, program magang, dan kunjungan kebudayaan. Dengan saling mengenal dan memahami, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dan saling menguntungkan antara kedua negara.

Dalam kesimpulannya, menggali memori kolektif dan memperbaiki hubungan bilateral Indonesia dengan Jepang. Perlu adanya upaya yang holistik dan terbuka dari berbagai aspek, termasuk pendidikan, budaya, politik, dan ekonomi. Penting untuk menghormati perasaan dan pengalaman masyarakat yang terlibat. Selain itu, untuk memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan bagi kedua negara.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image