Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aqilla Najwa

Penerapan Parenting yang Benar untuk Generasi Emas Indonesia di Masa Depan

Edukasi | Friday, 12 May 2023, 03:16 WIB

Selain itu, orang tua juga harus memberikan edukasi berupa pengajaran dan etika. Seperti memberikan pendidikan yang layak dan sesuai, dan mengajari mereka dalam berinteraksi sosial, serta menuntun mereka menemukan keterampilan dan minat mereka. Parenting yang baik dan benar terletak bagaimana anak tersebut dapat berkembang meraih tujuannya dalam hidup.

Menurut sumber United Nations projections perbandingan angka kelahiran negara Indonesia pada tahun 2022 adalah 16,815 kelahiran per 1000 orang lebih rendah 1,63% dari tahun 2021. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa edukasi terhadap para orang tua mengenai parenting yang benar sangat perlu dilakukan terlepas dari faktor budaya, kualitas orang tua, dan latar belakang ekonomi.

Metode parenting yang benar pada zaman sekarang dapat orang tua akses melalui internet dengan bebas, bahkan terdapat program berbayar berisi pengimplementasian parenting yang dilakukan beberapa pihak untuk menyasar orang tua yang “peka” terhadap kemajuan anak mereka di masa depan. Di Indonesia, beberapa hambatan dalam parenting terjadi seperti kasus anak meninggal akibat kurangnya kualitas orang tua dalam menerapkan parenting, hal ini menjadikan pelajaran bagi kita untuk mempersiapkan mental dan fisik untuk menjadi orang tua. Kesiapan orang tua dalam konteks ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya usia.

Menurut survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2018 terdapat 14% perempuan di Indonesia berusia 20-24 tahun telah menikah pada saat umur mereka masih 18 tahun. Hal ini berdampak bagi masa depan sumber daya manusia Indonesia karena keterlibatan orang tua yang belum cukup matang dalam hal mengasuh dan mendidik anak yang berakibat negatif terhadap tumbuh kembang anak tersebut.

Negara Indonesia memiliki masyarakat yang berbeda-beda antara ras, suku, budaya, golongan, hal ini menjadikan penerapan parenting yang tepat dan sesuai dengan karakter masyarakat perlu digaris bawahi agar tidak menimbulkan perselisihan. Disisi lain, kewajiban masyarakat Indonesia untuk “melek” tentang pola pengasuhan anak yang benar harus disadari oleh setiap orang tua.

Hal ini menjadikan beberapa batasan parenting untuk diterapkan pada masyarakat tidak sepenuhnya dilakukan. Parenting yang benar dan sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia dapat dilakukan dengan menerapkan kasih sayang, maksud dari pernyataan ini adalah mengimplementasikan wujud nyata ketulusan hati orang tua kepada anak melalui kegiatan mendengarkan anak, memahami perasaan dan memberikan waktu kepada anak dengan tujuan membentuk ikatan antara orang tua dan anak. Hal sederhana yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan memberikan kesempatan untuk memilih apa yang ia suka, tanpa melibatkan persepsi siapapun.

Orang tua juga harus mampu menerapkan pendidikan dan pengembangan potensi anak dengan menyekolahkan mereka dan mengajarkan tentang nilai-nilai moral, keterampilan sosial, dan kesempatan untuk mampu mengeksplorasi melalui berbagai hal. Seperti penerapan membebaskan anak untuk mengeksplorasi bahkan memfasilitasi kegiatan mereka untuk membantu anak dalam proses pengembangan pertumbuhannya.

Di Indonesia konteks nilai-nilai budaya dan agama sangat berdampingan erat dengan lingkungan mereka, hal ini dapat dimanfaatkan dalam kebutuhan parenting dengan cara menanamkan nilai-nilai budaya dan agama kepada anak melalui bagaimana cara menghormati masyarakat, mengajarkan etika, menghargai orang lain dan menghormati segala bentuk tradisi budaya untuk membentuk karakter anak.

Sebagai contoh menghargai setiap perbedaan budaya yang ada pada setiap individu. Perilaku disiplin pada masyarakat Indonesia perlu ditanamkan sejak dini dengan cara mengedepankan komunikasi yang baik, mengetahui tentang penjelasan konsekuensi pada suatu tindakan dan memberikan apresiasi atas sebuah pencapaian yang pantas. Orang tua harus menghindarkan anak dari kekerasan fisik maupun verbal dalam melakukan pendisiplinan. faktor ini berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak dan kehidupan anak saat ia beranjak dewasa.

Perubahan sekecil apapun yang ditimbulkan asal berdampak positif bagi anak tersebut dalam bentuk disiplin ini berarti besar. Penerapan komunikasi terbuka yang dibangun oleh orang tua dan anak dengan cara mendorong anak untuk cerita mengenai kesulitan dan kesehariannya menghadapi masalah, respon yang diberikan orang tua juga harus sesuai. Contoh dari penerapan ini adalah ketika seorang anak memiliki masalah dalam hal kesulitan berhitung, respon dari orang tua tersebut harus memberi pengertian bahwa jika terus berusaha segala sesuatu akan bisa dicapai, sehingga anak semakin termotivasi untuk berlatih menghitung.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image