Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lulu Nugroho

Sekularisme Meluruhkan Fitrah Ibu

Agama | Thursday, 11 May 2023, 11:56 WIB

Jajaran Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Polrestabes Bandung menangkap 16 orang pengedar narkoba jenis sabu dan ganja di Kota Bandung. Mereka diamankan di 9 lokasi berbeda dalam kurun waktu satu bulan. Satu di antaranya adalah seorang ibu rumah tangga. Miris, kini pelaku kejahatan tidak hanya para pria, tetapi juga seorang ibu.

Dalam kasus lainnya para ibu rumah tangga nekat melakukan tindak kriminal demi uang yang tak seberapa. Akibat tekanan hidup, seorang ibu tidak lagi menimbang baik buruknya perbuatan. Sekularisme meluruhkan potensi ibu sebagai penjaga generasi.

Dengan memisahkan agama dari kehidupan, nilai agama tak lagi masuk dalam kehidupan sehari-hari. Maka yang menjadi tujuan aktivitas manusia hanyalah materi, bukan rida Allah.

Negara yang menganut sekularisme pun akan lepas tangan terhadap urusan rakyatnya. Bahkan segala hal yang telah ditetapkan Allah sebagai hak rakyat pun, akhirnya hanya dapat diperoleh dengan harga yang mahal.

Di sisi lain, ketidakpastian hukum menjadikan kasus seperti ini terjadi berulang kali. Maka menghentikan peredaran narkoba, hanya terjadi pada sistem Islam.

Dalam Islam, seorang ibu mendapat penjagaan yang menyeluruh dan paripurna. Negara selaku institusi yang menjalankan syariat, memberi tanggung jawab pada para suami untuk mencari nafkah. Negara akan memberi sanksi bagi kepala keluarga yang malas mencari nafkah. Sejalan dengan itu, negara pun wajib menyediakan lapangan pekerjaan.

Seluruh kebutuhan pokok warga berada dalam jaminan negara, baik pangan, sandang dan papan, serta kebutuhan akan kesehatan, pendidikan dan keamanan.

Persanksian tegak di atas nas, menjadi jawabir dan jawazir. Bagi pengedar narkoba, dikenakan ta'zir. Suasana keimanan pun tumbuh dalam negara yang menerapkan syariat Allah secara kaffah, sehingga manusia yang bermaksiat, akan malu.

Melalui mekanisme yang seperti ini, para ibu tidak perlu lelah menjadi tulang punggung keluarga. Atau bahkan kehilangan jati dirinya tatkala menjadi pelaku tindak kejahatan.

Ia hanya perlu fokus terhadap tugas utamanya tersebut yakni sebagai ummu wa robbatul baiyt, yakni menjadi ibu dan pengatur rumah tangga. Tsumma takuunu khilafatan ala minhajin nubuwwah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image