Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image aulia shafa aninda

Artificial intelligence (AI) : Teknologi Impian Masa Depan?

Teknologi | 2023-05-10 09:20:08
sumber : pixabay

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence adalah Teknik dan ilmu untuk membuat suatu alat yang cerdas, terutama pada program komputer. Yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah kognitif yang biasanya berhubungan dengan kognisi manusia, seperti belajar, memecahkan masalah, dan menggambar. Tujuan AI itu sendiri menjadikan mesin yang sudah ada menjadi lebih pintar, bermanfaat dan bernilai jual. Selain itu AI juga bertujuan memudahkan aktifitas manusia. Lalu, apakah AI digadang – gadangkan sebagai teknologi impian masa depan?

Pada jaman sekarang AI sudah banyak digunakan dalam suatu alat maupun program komputer. Banyak orang yang setuju dengan adanya AI dan ada pula yang kontra dengan perkembangan AI karena dikhawatirkan dapat menggantikan tugas manusia. Banyak prespektif tentang AI baik itu dari segi kecerdasan, bisnis, pemrograman, ataupun penelitian. Dari prespektif inilah orang – orang dapat menilai AI penting atau tidak dalam kehidupan.

Apalagi di era revolusi industri 4.0 ini dimana orang cenderung merubah pola pikir dan cara kerja seseorang. Kebanyakan orang berpikir bekerja menggunakan teknologi yang maju dan dapat mengerjakan sendiri itu lebih praktis. Hal ini juga tidak menutup kemungkinan teknologi yang akan datang lebih banyak menggunakan AI. Apalagi AI memiliki suatu teknologi yang memberikan kemampuan kepada komputer untuk memahami bahasa manusia sehingga pengguna komputer dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan bahasa sehari – hari. Ini memudahkan siapa saja untuk menggunakannya sekalipun orang itu tidak paham teknologi.

Perlu diketahui sebuah kecerdasan buatan dapat mengeksekusikan salah satu faktor dari keempat kategori berikut secara luas:

1. Acting humanly, berperilaku manusiawi dan mampu melakukan tindak seperti manusia.

2. Thingking humanly, suatu sistem yang mampu bernalar seperti manusia

3.Think rationaly, suatu sistem yang mampu bernalar secara logis.

4. Act rationally, bertindak secara logis, menggunakan sistem yang dapat memelihara akal sehat.

Kecerdasan buatan dibuat untuk memahami intensitas – intensitas manusia yang kemudian akan diimplementasikan dalam bentuk otomatisasi tingkah laku yang cerdas dengan media komputer. Namun, berbeda dengan bidang psikologi yang juga berhubungan dengan kecerdasan, kecerdasan buatan aktif bekerja untuk menciptakan entitas cerdas yang sejalan dengan pemahaman manusia. Walaupun AI atau kecerdasan buatan ini tidak memiliki pengalaman atau kemampuan seperti manusia, akan tetapi dengan data maupun pengetahuan yang diberikan oleh ahli, AI mencocokkan pola dan cara berpikir manusia dari pengetahuan yang diberikan ahli sehingga dapat memunculkan solusi dari suatu permasalahan.

Akhirnya, apa yang akan terjadi pada kecerdasan buatan teknologi di masa depan? Tentu berkali-kali lipat. Penelitian dan pengembangan teknik kecerdasan buatan akan terus berlanjut, dan setiap bidang akan secara otomatis mengikuti, berkali kali lipat menjadi lebih baik. Teknologi perangkat lunak juga akan terus maju. Pengembangan sistem pakar dan program-program kecerdasan buatan lainnya akan dimudahkan dengan alat pengembangan perangkat lunak (software tool) yang lebih canggih.

Analisis dan pengembangan teknik kecerdasan buatan akan terus berlanjut, dan setiap bidang akan menjadi lebih baik dan sukses. Terlepas dari kenyataan bahwa sekarang sudah banyak keberhasilan dalam menggunakan AI, teknik membangun kecerdasan buatan masih terus dilanjutkan. Kolaborasi antara berbagai bidang teknologi untuk menciptakan sistem yang lebih tahan lama dan lebih terintegrasi akan menjadi prioritas utama peneliti AI untuk pengembangan teknologi AI di masa depan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image