Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Engeline Nauli Zefanya Siahaan

Miskonsepsi Antibiotik

Edukasi | Tuesday, 09 May 2023, 20:06 WIB
Ilustrasi antibiotic

Obat yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi bakteri adalah antibiotik. Namun, banyak orang yang memiliki kesalahpahaman bahwa antibiotik dapat digunakan untuk mengobati penyakit apapun, termasuk infeksi virus seperti pilek atau flu. Keyakinan ini telah menyebabkan penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan antibiotik, yang dapat menimbulkan konsekuensi serius, termasuk perkembangan bakteri yang kebal antibiotik.

Salah satu alasan untuk kesalahpahaman ini mungkin karena antibiotik telah begitu sukses dalam mengobati infeksi bakteri sehingga orang percaya bahwa itu adalah obat untuk semua penyakit. Selain itu, banyak orang mengharapkan bantuan segera dari gejala mereka, dan antibiotik sering dianggap sebagai obat cepat untuk semua jenis penyakit.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap penggunaan antibiotik secara berlebihan adalah pengaruh iklan dan media. Banyak iklan obat-obatan, termasuk antibiotik, mempromosikan gagasan bahwa obat diperlukan untuk menghilangkan gejala dengan cepat, dan gambar orang yang bahagia dan sehat yang meminum obat memperkuat pesan ini.

Selain itu, beberapa orang mungkin merasakan tekanan dari dokter atau penyedia layanan kesehatan mereka untuk minum antibiotik, baik karena mereka yakin itu adalah pengobatan terbaik, atau karena pasien menuntutnya. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik sebagai tindakan pencegahan, meskipun tidak ada indikasi yang jelas bahwa pasien mengalami infeksi bakteri, untuk menghindari potensi pertanggungjawaban jika kondisi pasien memburuk. Bahkan ada juga pasien yang tidak terima kalau ia tidak menerima antibiotik dari dokter, padahal belum tentu penyakit yang ia alami memerlukan antibiotik.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu menghilangkan kesalahpahaman umum tentang antibiotik:

1. Didik diri sendiri tentang penggunaan antibiotik yang tepat

Penting untuk memahami penggunaan antibiotik yang tepat sehingga Anda dapat mengedukasi orang lain tentangnya. Antibiotik harus digunakan hanya untuk mengobati infeksi bakteri; mereka tidak efektif melawan virus. Antibiotik juga harus diminum persis seperti yang ditentukan, dan pengobatan lengkap harus diselesaikan, bahkan jika gejalanya membaik.

2. Bicaralah dengan dokter Anda tentang penggunaan antibiotik yang tepat

Banyak orang percaya bahwa antibiotik diperlukan untuk setiap penyakit, tetapi ini tidak benar. Penting untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan saat Anda sakit untuk menentukan apakah antibiotik diperlukan. Tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan Anda apakah penyakit Anda disebabkan oleh bakteri atau virus, dan apakah penggunaan antibiotik sudah tepat.

3. Hindari memaksakan pemberian antibiotik

Jika penyedia layanan kesehatan Anda menyarankan untuk tidak menggunakan antibiotik, jangan memaksakannya; sebagai gantinya, lakukan tindakan alternatif yang disarankan oleh penyedia layanan kesehatan Anda, seperti istirahat, cairan, dan pereda demam. Penting untuk disadari bahwa antibiotik tidak akan membuat Anda merasa lebih baik jika Anda terkena infeksi virus.

4. Jangan pernah berbagi antibiotik dengan orang lain

Antibiotik diresepkan berdasarkan kebutuhan medis khusus seseorang, dan membaginya dengan orang lain bisa berbahaya. Antibiotik tidak boleh dibagikan, bahkan dengan seseorang yang memiliki gejala yang sama dengan Anda.

5. Sebarkan kesadaran tentang resistensi antibiotik

Penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan antibiotik dapat menyebabkan perkembangan bakteri resisten antibiotik. Ini adalah ancaman kesehatan masyarakat yang signifikan, karena itu berarti antibiotik menjadi tidak efektif dalam mengobati infeksi bakteri. Menyebarkan kesadaran tentang resistensi antibiotik dan konsekuensinya dapat membantu memotivasi orang untuk menggunakan antibiotik secara lebih bertanggung jawab.

Kepercayaan luas bahwa antibiotik harus digunakan untuk mengobati penyakit apapun adalah kesalahpahaman yang menyebabkan penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan obat-obatan ini. Penting bagi penyedia layanan kesehatan dan masyarakat umum untuk memahami bahwa antibiotik hanya efektif dalam mengobati infeksi bakteri, dan penggunaan sembarangan dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat telah berkontribusi pada perkembangan bakteri yang kebal antibiotik dan mengurangi efektivitas obat ini. Sangat penting untuk memahami keadaan di mana antibiotik harus digunakan dan untuk menghindari penyalahgunaannya untuk menjaga keefektifannya dalam mengobati infeksi bakteri. Alih-alih mengandalkan antibiotik sebagai perbaikan cepat, individu harus mempraktikkan kebersihan yang baik, mendapatkan vaksinasi, dan mencari nasihat medis jika gejalanya terus berlanjut atau memburuk.

Oleh: Engeline Nauli Zefanya Siahaan Mahasiswi Kedokteran Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image