Tantangan dalam Pengembangan Artificial Intelligence
Teknologi | 2023-05-08 22:35:00Perkembangan teknologi di era digitalisasi ini semakin pesat. Berbagai jenis teknologi bermunculan yang dapat memudahkan pekerjaan serta mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah penggunaan teknologi AI yang semakin luas dan berkembang. Artificial intelligence sendiri merupakan teknologi sistem komputer yang diprogram untuk meniru aktivitas kognitif manusia, seperti belajar, bernalar, membuat keputusan, dan mengoreksi diri. AI bekerja dengan memproses data atau informasi yang kemudian diolah menjadi algoritma. Kemudian, AI melakukan proses pembelajaran dengan beberapa teknik supervised learning, unsupervised learning, atau reinforcement learning terhadap algoritma tersebut untuk mengenali pola atau karakteristik dalam data tersebut. Setelah proses pembelajaran, AI akan melakukan keluaran aktivitas seperti pengambilan keputusan, pengenalan gambar atau suara, atau bahkan membuat prediksi berdasarkan data yang ada.
Perkembangan AI di Indonesia saat ini menjadi lebih pesat seiring banyaknya pengguna internet. Menurut hasil survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada periode 2022-2023 pengguna akses internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang. Hal ini menyebabkan semakin banyak dan berkembangnya data AI. Dengan banyaknya data AI yang terkumpul, maka AI dapat melakukan analisis yang lebih akurat dan memberikan keputusan yang lebih baik. Perkembangan AI dapat memberikan dampak positif bagi manusia dalam berbagai bidang. Contohnya, dalam bidang kesehatan, AI dapat digunakan untuk menganalisis data medis dan membantu dalam diagnosis penyakit yang lebih tepat dan cepat. Di bidang bisnis, AI dapat membantu mengidentifikasi tren pasar dan menciptakan strategi bisnis yang lebih efektif.
Namun, meskipun AI memberikan banyak kemudahan bagi manusia, masih ada khawatir terkait keberadaan teknologi ini. Beberapa orang khawatir bahwa kehadiran AI dapat mengancam pekerjaan manusia karena kemampuannya untuk melakukan tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia. Misalnya, beberapa pekerjaan di bidang manufaktur atau pelayanan pelanggan dapat dilakukan oleh robot atau chatbot yang menggunakan AI. Selain itu, AI juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data pribadi manusia, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data.
Dalam mengatasi kekhawatiran yang timbul terkait pengembangan AI, diperlukan regulasi dan standar yang jelas untuk memastikan bahwa AI digunakan secara etis dan bertanggung jawab. Hal ini akan membantu meminimalkan risiko yang terkait dengan penggunaan AI dan melindungi hak privasi manusia. Pemerintah perlu memperkuat hukum dan regulasi terkait AI serta memastikan bahwa AI tidak melanggar hak privasi manusia dan tidak menimbulkan diskriminasi. Selain itu, penting untuk memperkuat pendidikan dan pelatihan untuk mempersiapkan manusia menghadapi era AI. Hal ini akan membantu manusia untuk menyesuaikan diri dengan teknologi dan memanfaatkan potensinya secara efektif. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk memastikan pengembangan AI yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi manusia.
Sehingga di masa depan, AI diharapkan dapat terus berkembang dan membantu manusia dalam berbagai bidang, seperti dalam pengembangan teknologi medis, industri otomotif, dan pembangunan kota pintar. Namun, perlu diingat bahwa pengembangan AI harus dilakukan secara bertanggung jawab dan etis untuk memastikan keuntungan yang maksimal bagi manusia dan mencegah risiko negatif seperti diskriminasi dan pengabaian hak privasi. Sehingga di masa depan, penggunaan AI dapat memberikan manfaat yang besar bagi manusia tanpa menimbulkan dampak negatif yang merugikan.
Penulis: Rangga Ardiansyah Putra Arifin - Teknik Elektro 22' Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
