Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Novia Alfi Zahro

Persalinan Mudah? Metode Tiup-Tiup Solusinya

Edukasi | 2023-05-08 19:26:48

Apa itu persalinan? Persalinan merupakan suatu proses untuk mengeluarkan janin yang ada di dalam perut ibu hamil. Salah satu jenis persalinan yang paling umum adalah persalinan normal. Persalinan normal merupakan persalinan melalui vagina yang terjadi ketika usia kandungan sudah cukup bulan, umumnya sekitar 37–42 minggu. Kelancaran saat persalinan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni kondisi jalan lahir, kondisi janin, penolong persalinan, dan kekuatan ibu dalam berkontraksi.

Menurut WHO (dalam buku Oktarina, 2015) bahwa persalinan normal merupakan persalinan yang dimulai secara spontan, memiliki resiko rendah pada tahap awal persalinan berlangsung, dan tetap demikian selama proses persalinan. Bayi lahir secara spontan dalam presentasi belakang kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu lengkap dan setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat. Persalinan normal atau spontan ini berlangsung dengan kekuatan ibunya sendiri dan melalui jalan lahir.

Sebagian besar ibu hamil pasti ingin bersalin secara normal. Namun, kenyataannya hanya sedikit dari mereka yang bisa bersalin secara normal. Padahal persalinan normal sangat dianjurkan karena risiko terjadinya pendarahan dan infeksi lebih kecil, proses pemulihan yang dinilai cepat, dan biaya persalinan yang lebih murah.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Hal tersebut bisa terjadi karena adanya pertimbangan baik dari segi medis maupun nonmedis, seperti anggapan bahwa jika bersalin normal rasanya lebih sakit, ingin bayinya lahir di tanggal yang telah ditentukan, rasa takut dan trauma yang berlebihan, riwayat kehamilan yang buruk, kondisi darurat ketika menjelang persalinan, dan ketakutan jika terjadi kerusakan pada jalan lahir. Eits, jangan khawatir! Semua pasti ada solusinya. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah dengan persalinan tiup-tiup.

Tahukah kamu persalinan tiup-tiup? Jadi, persalinan tiup-tiup adalah metode persalinan yang telah diterapkan dan dipopulerkan oleh Bidan Novelita Damanik. Metode persalinan ini dinilai sangat mudah karena dilakukan tanpa mengejan sehingga dapat mengurangi risiko robekan dan meminimalisasi trauma yang berlebihan. Tentu hal tersebut menjadi impian bagi para ibu hamil yang akan melakukan persalinan.

Metode tiup-tiup ini sangat mengandalkan kemampuan bernapas dengan cara menghirup udara melalui hidung dan menghembuskan udara melalui mulut, tetapi harus dilakukan saat pembukaan sudah lengkap dan kepala bayi sudah mulai terlihat. Metode tiup-tiup ini dianggap lebih menguntungkan bagi ibu dan janin karena dapat mempertahankan glotis agar tetap terbuka, tidak meningkatkan tekanan pada dada, dan efek hemodinamik yang lebih sedikit sehingga risiko terjadinya asfiksia dapat dihindarkan dan sirkulasi antara plasenta dan janin dapat dipertahankan (Pertiwi, dkk, 2022).

Menurut Purwanto & Irfiansyah (2014) saat inspirasi atau menghirup udara, volume rongga dada meningkat karena diameter antero-posterior dan supero-inferior bertambah yang disebabkan oleh kontraksi otot diafragma ke arah rongga abdomen. Kontraksi otot diafragma menimbulkan gaya yang meningkatkan tekanan intraabdomen. Besarnya efek dari gaya yang ditimbulkan kontraksi otot diafragma sangat membantu proses persalinan. Jadi, keberhasilan persalinan sangat bergantung pada gaya dorong yang diciptakan oleh kontraksi otot diafragma saat inspirasi.

Nah, demikian salah satu solusi agar persalinan menjadi lebih mudah. Metode tiup-tiup ini sangat mudah untuk dipelajari dan dipraktikkan bukan? Tapi harus dengan pengawasan dokter atau bidan juga ya. Semoga metode ini dapat bermanfaat untuk kesejahteraan ibu hamil.

#Novia Alfi Zahro, Mahasiswa Universitas Airlangga

Referensi:

Oktarina, M. (2015). Buku ajar asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir. Deepublish.

Pertiwi, Rahayu dkk. (2022). Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Teknik Meneran “Tiup” terhadap Bidan, Kader, dan Ibu Hamil di Wilayah Karawang Barat, Kabupaten Karawang. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia 1 (1): 66.

Purwanto, Bambang dan Irfiansyah Irwadi. (2014). Biofisika: Penerapan Fisika dalam Ilmu Kesehatan. Surabaya: PT Revka Petra Media.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image