Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sri Pujiono

Belajar Amanah dari Umar Bin Abdul Aziz

Sejarah | 2023-05-08 17:26:13

Belajar Amanah Dari Umar Bin Abdul Aziz

Umar Bin Abdul Aziz adalah pemimpin umat pada masa lalu, yang sampai kini tidak pernah sepi dari pembicaraan. Dia adalah putra Abdul Aziz bin Marwan bin Al Hakam. Ayahnya terkenal dengan keberanian dan kedermawanan. Sang Ayah menjadi gubernur Mesir untuk waktu yang begitu lama, 20 tahun kurang lebih.

Umar bin Abdul Aziz lahir pada tahun 61 H di Madinah. Adz Dzahabi menyebutkan bahwa dia dilahirkan di Madinah pada masa kepemimpinan Yazid.

Tokoh terkemuka ini memiliki segudang watak yang baik, elok, memesona dan layak ditiru. Bahkan Umar bin Abdul Aziz distatuskan sebagai seorang mujaddid yang pertama. Nabi mengatakan , Sesungguhnya Allah akan mengutus kepada umat ini pada pengujung setiap abad orang yang memperbaharui ( ajaran) agama mereka.

Imam Az Zuhri dan Imam Ahmad bin Hanbal menyatakan bahwa Mujaddid yang pertama adalah Umar bin Abdul Aziz. Imam Ahmad berkata ,” Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa pada setiap penghujung abad, Allah akan mengutus orang yang akan yang akan membetulkan perkara agama umat ini. Kami Pun memperhatikan pada abad pertama, ternyata dia adalah Umar bin Abdul Aziz. ( Ibnul Jauzi)

Kita akan belajar dari sosok istimewa ini. Secuil dari kisah hidup yang menunjukan betapa agung dan mulianya Umar bin Abdul Aziz. kita akan menyelami tentang sifat Amanah yang melekat padanya. Seemntara amanah yang kini mulai banyak terjadi penyia-nyiaan di sana sini. Bagaimanakan Umar menerapkan amanahnya?

Menghadirkan Amanah dalam Menjalankan Tugas

Beliau sangat merasakan besarnya tanggung tawab semenjak pelantikannya. Ada seseorang yang bertanya kepadanya. “Kenapa aku melihat engkau begitu sedih?”

Umar menjawab,” Orang seperti aku hendaknya bersedih. Tidak ada seorangpun dari umat kecuali aku ingin menyampaikan haknya kepadanya tanpa harus mengadunya kepadaku dan tanpa harus memintaku untuk melakukannya.”

Di kesempatan lain Umar menceritakan tentang dirinya. “ Aku buka orang yang baik di antara kalian, tetapi aku adalah orang yang paling berat bebannya di antara kalian.”

Memilih Pembantu Yang Amanah

Perhatian yang besar akan sebuah tanggung jawab menjadikan Umar mengupayakan agar tidak ada satupun diantara rakyatnya yang terzalimi. Sampai pada pemilihan pejabat yang membantunya, Umar mensyaratkan,” Janganlah kalian memberikan suatu tugas yang berkaitan dengan kaum muslimin kecuali kepada orang yang sudah diketahui dapat memberikan nasehat kepada kaum muslimin, mengabdikan diri kepada mereka dan menunaikan Amanah.”

Umar sangat berhati-hati dalam urusan uang, apalagi menyangkut hak orang lain. Kebijakan ini tidak hanya diterapkan kepada dirinya sendiri, namun juga kepada pembantu -bawahan dan gubernurnya. Dia menulis kepada Abu Bakar bin Hazm. Isinya ,” Tajamkan mata penamu dan rapatkan barisan tulisanmu sebab sesungguhnya aku tidak suka mengeluarkan sepeserpun dari harta kaum muslimin untuk hal -hal yang tidak berguna bagi mereka.”

Amanah Ditunaikan, Buah Kebaikan Bertebaran

Dengan perhatian yang sangat tinggi terhadap Amanah, kehidupan pada masanya adalah kehidupan yang berjaya. Ketentraman menjadi ciri khas zamannya. Pada masa ini sangat sedikit orang yang bersedia menerima zakat. Umar bin Usaid berkata,” Demi Allah, tidaklah meninggal dunia Umar bin Abdul Aziz sehingga dia menjadikan seseorang membawa harta yang begitu banyak kepada kami, lalu orang itu berkata,’ Berikan kepada siapa saja yang kalian anggap berhak menerimanya.’ Namun, dia terpaksa kembali membawa seluruh hartanya. Umar telah membuat semua orang menjadi kaya.

Keadilan pada masa ini benar-benar wujud dan bisa dirasakan. Bahkan hingga ahlu Dzimmah pun merasakannya. Dia memerintahkan agar tidak mengganggu mereka. Dia menulis surat kepada bawahannya ,”Janganlah kalian menghancurkan gereja, sinagog ( tempat ibadah kaum Yahudi) dan rumah api ( tempat ibadah kaum Majusi) yang termasuk dalam perjanjian damai kalian.”

Begitulah sekelumit tentang Umar bin Abdul Aziz. Pemimpin kaum muslimin yang telah menorehkan sejarah yang luar biasa. Dari perjalanan hidupnya, tergariskan satu pola teladan untuk generasi selanjutnya. Semoga kesadaran akan amanah laksana Umar bin Abdul Aziz ini muncul dari diri setiap pribadi. Amanah bukan dimulai dari orang lain; Ia dimulai dari masing-masing individu yang merasakan betapa pentingnya sebuah amanah dalam menjalani hidup ini

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image