Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Daffa Abiyyu

Fakta Menarik! Pentingnya AI di Bidang Kesehatan

Teknologi | 2023-05-08 12:13:41
Perawatan kesehatan tubuh manusia

Kesehatan adalah hal yang paling mahal di dunia setelah waktu. Di dunia ini, kesehatan telah menjadi masalah umum sejak awal keberadaan manusia dari waktu ke waktu masalah kesehatan selalu berkembang. Dari yang kita lihat, banyak orang saat ini tidak menghargai kesehatan mereka. Banyak orang tidak memakai masker meskipun pandemic belum berakhir, banyak yang jarang mencuci tangan, dan di Indonesia banyak orang yang lebih memilih gulungan kertas yang berisi zat berbahaya daripada paru-paru mereka.

Setelah berakhirnya pandemic covid-19, para pakar kesehatan dari seluruh penjuru dunia khawatir akan adanya wabah serupa di masa depan. Hal ini menimbulkan berberapa pertanyaan penting, salah satunya adalah bagaimana cara kita menghadapi wabah pandemi yang akan datang?. Pertanyaan ini menarik menurut saya karena berhubungan dengan minat saya dalam bidang kecerdasan buatan. Saya percaya bahwa kecerdasan buatan dapat mempercepat proses diagnosis jika wabah pandemi seperti covid-19 kembali terjadi.

Mendiagnosis suatu penyakit dengan tepat merupakan salah satu hal terpenting dalam dunia medis. Namun, proses diagnostik seringkali memakan waktu, membutuhkan banyak pengalaman dalam menganalisis gejala pasien dan hasil tes. Untungnya, teknologi kecerdasan buatan Artificial Intelegent (AI) dapat membantu membuat proses diagnosis menjadi lebih cepat dan akurat. Kecerdasan buatan (AI) adalah disiplin teknis baru yang menggunakan teknologi komputer untuk meneliti dan mengembangkan teori, metode, teknik, dan sistem aplikasi untuk simulasi, dan perluasan kecerdasan manusia. (Peng-ran Liu et al., 2021).

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam diagnosis penyakit dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari analisis citra radiologi hingga pengumpulan informasi dari berbagai sumber. Dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan, tenaga medis dapat menganalisis data dengan lebih efisien dan mendapatkan hasil yang lebih akurat dalam waktu yang lebih singkat. Salah satu contohnya adalah diagnosis pasien berdasarkan pemeriksaan radiologis, patologis, endoskopik, ultrasonografi, dan biokimia telah dipromosikan secara efektif dengan akurasi yang lebih tinggi dan beban kerja manusia yang lebih rendah (Peng-ran Liu et al., 2021). Teknologi kecerdasan buatan juga dapat membantu dokter mengidentifikasi pola dan kekhususan penyakit berdasarkan data dan informasi yang mereka terima. Meskipun demikian, seiring dengan kemajuan teknologi, muncul pula tantangan yang harus dihadapi dalam pemanfaatan AI dibidang kesehatan. Salah satu tantangan yang sangat membebani kemajuan teknologi AI dibidang kesehatan adalah regulasi dan kepatuhan yang diberikan oleh pemerintah atau organisasi besar yang mengatur banyak hal di dunia.

Menurut World Health Organization atau WHO (2021), regulasi teknologi AI kemungkinan akan dkimebangkan dan diterapkan oleh otoritas pengatur kesehatan yang bertanggung jawab dalam memastikan keamanan,kemanjuran, dan penggunaan teknologi yang tepat unutk perawatan kesehatan dan pengembangan terapeutik. Para otoritas pengtur kesehatan telah menyiapkan berberapa hal,seperti dokumentasi, manajemen risiko, kualitas data, validasi analitis, kolaborasi, serta privasi. Para otoritas pengatur kesehatan juga sedang menyiapkan pertimbangan dan kerangka kerja untuk penggunaan AI dengan badan pengatur yang relevan.

Dari paragraf sebelumnya, dapat dikatakan bahwa pengembangan teknologi AI akan diatur oleh para otoritas pengatur kesehatan dimana mereka yang mempunyai authorisasi untuk menetapkan seberapa ketatnya regulasi dan kepatuhan penggunaan teknologi AI dibidang kesehatan. Ketatnya regulasi teknologi AI dibidang kesehatan ini menyebabkan pengembnag teknologi AI harus berhati-hati dalam mengembangkan teknologi AI.

Akan tetapi, regulasi dan kepatuhan AI di bidang kesehatan tidak akan menghentikan perkembangan teknologi AI. Seiring dengan kemajuan teknologi, AI dapat membantu mengubah cara kita memandang kesehatan dan memberikan solusi yang lebih baik dan efisien dalam diagnosisi dan perwatan medis. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama anatar pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa pemanfaatan AI dibidang kesehatan dilakukan dengan etis,aman, dan bermanfaat bagi masyarakat.

Penulis: Ahmad Daffa Abiyyu, Universitas Airlangga

Sumber:

1. Liu, P. R., Lu, L., Zhang, J. Y., Huo, T. T., Liu, S. X., & Ye, Z. W. (2021). Application of Artificial Intelligence in Medicine: An Overview. Current medical science, 41(6), 1105–1115. https://doi.org/10.1007/s11596-021-2474-3

2. World Health Organization (2022). Pneumonia In Children. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia .

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image