Apa ke untung dan ke gunanya NFC?
Teknologi | 2021-12-23 08:40:19Penggemar gadget pasti sudah tidak asing dengan NFC. Fitur ini memang mulai banyak tersemat di
beberapa ponsel, khususnya ponsel di kelas mid-range dan flagship.
NFC mendukung aplikasi pembayaran digital secara nirkontak (contactless) seperti Samsung Pay atau
Apple Pay. Tapi apa sebenarnya teknologi NFC dan bagaimana cara kerjanya?
NFC merupakan singkatan dari "Near Field Communication" atau bisa juga diartikan sebagai
komunikasi medan dekat. Fitur NFC membutuhkan dua perangkat yang masing-masing kompatibel,
satu bertindak sebagai transmitter dan satu penangkap sinyal.
Ada dua jenis perangkat yang kompatibel dengan NFC, yakni perangkat pasif dan aktif. Perangkat
pasif misalnya kartu uang elektronik atau perangkat transmitter kecil lainnya yang hanya bisa
mengirim informasi ke perangkat NFC lain tanpa membutuhkan daya
Kegunaan NFC juga bisa buat isi kartu ettol e-money dan lain lain. Sehingga memudahkan untuk di
bawa kemana mana NFC. Kegunaan lain dari NFC termasuk menghubungkan perangkat lain ke
smartphone dengan mudah, misalnya kamera digital. Dengan NFC, ponsel juga bisa dipakai sebagai
"tiket" untuk sarana transportasi umum atau masuk ke venue acara.
Meski merupakan fitur tambahan dalam sebuah ponsel, NFC menggunakan baterai dan daya
pemrosesan yang minim sehingga meningkatkan fungsionalitas perangkat Anda. Teknologi ini
banyak digunakan dalam pembayaran peer-to-peer dan aplikasi transfer data.
Perangkat yang Memiliki NFC
NFC telah menjadi fitur tambahan pada smartphone selama beberapa tahun ini. Nexus S adalah
perangkat Android pertama yang menyertakannya pada tahun 2010. Apple juga akhirnya
menggunakan teknologi tersebut pada tahun 2014, dan NFC hadir di setiap iPhone sejak seri ke 6.
Demikian pula, perangkat lain, mulai dari pelacak kebugaran seperti Mi Band untuk jam tangan
pintar seperti Apple Watch.
Saat ini, hanya perangkat dengan harga tertentu yang cenderung tidak dilengkapi NFC. Pentingnya
NFC dikatakan juga dapat bervariasi tergantung pada wilayah. Untuk itu, beberapa produsen, seperti
Xiaomi, menghilangkan koil di pasar tertentu seperti India karena adopsi teknologi yang rendah.
Cara Kerja NFC
Tidak seperti Bluetooth, NFC adalah teknologi yang tidak memerlukan pemasangan manual atau
harus menemukan perangkat untuk mentransfer data. Koneksi NFC secara otomatis dimulai saat
perangkat NFC lain masuk ke dalam jarak 4 inci yang ditentukan sebelumnya. Setelah berada dalam
jangkauan, kedua perangkat langsung berkomunikasi dan mengirim petunjuk ke pengguna.
NFC terapi NFC juga memiliki kekurangan juga loh NFC itu kan suatu perangkat lunak yang masih
banyak perubahan di dalam nya jadi walaupun NFC memudahkan untuk kita para generasi milenial
tapi juga ada kekurangannya. Kenapa NFC bisa tersambung ke semua nya atau alat elektronik karena
dia memiliki magnet elektro yang bisa menghubungkan ke perangkat lunak nya dan sudah di seting
supaya bisa terhubung. NFC medan elektrik (bekerja pada frekuensi 13.56 MHz, saling berhubungan
dengan gelombang 22.11 MHz) untuk beberapa hubungan spesial karena jarak NFC yang sangat
pendek membuat NFC sulit untuk bekerja secara diam-diam. Untuk menghasilkan medan-jauh secara
efisien, yang berarti mengirim gelombang radio dari panjang gelombang ini, membutuhkan antena
dengan panjang gelombang seperempat, dalam ukuran meter atau lebih.
NFC sangat mirip dengan RFID, tetapi NFC terbatas pada komunikasi dalam jarak sekitar
4 inci, itulah sebabnya Anda harus mendekatkan ponsel Anda dengan pembaca
nirsentuh jika Anda menggunakannya sebagai alat pembayaran.
NFC adalah hasil revolusi dari teknologi identifikasi frekuensi radio (RFID). RFID adalah teknologi di
balik kartu pindai keamanan yang Anda gunakan di kantor, kartu untuk membuka pintu hotel, atau
ketika hendak melewati pintu tol.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.