Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zulfa Fatimah

Memecahkan Stigma Terhadap Vokasi

Edukasi | 2023-05-04 21:38:14
sumber : kemendikbudristek

Takdir memilihku untuk melanjutkan studi di fakultas vokasi. Suatu keputusan berat bagiku untuk menerimanya. Diriku menganggap itu berat karena sering mendengar stigma orang-orang mengenai vokasi. Ya, aku ingin memecahkan stigma tersebut.

Seiring berkembangnya zaman, dunia pendidikan berperan penting bagi kehidupan masyarakat. Pendidikan tidak memandang usia, gender, maupun kehidupan sosial masyarakat. Mereka beranggapan pendidikan tidak selesai begitu saja di tingkat SMA/SMK, tapi hingga S1 sampai S3. Dibalik itu semua ada pendidikan vokasi yang kurang dilirik masyarakat. Hal ini dikarenakan mereka belum mengenal vokasi.

Tidak hanya itu, banyak statement masyarakat yang menyebabkan vokasi hanya dilirik atau dipandang sebelah mata. Seperti “lulusan vokasi susah cari kerja” , “gajinya kecil”, “emang bisa sukses?” dan masih banyak lagi. Statement-statement tersebut harus dihilangkan dari pola pikir masyarakat.

Bicara mengenai kesuksesan, sukses itu relative. Setiap orang memiliki standar atau tolak ukur masing-masing. Ada orang yang beranggapan bahwa memiliki rumah, mobil, saham itu disebut sukses. Ada pula orang yang memiliki pekerjaan yang layak menganggap dirinya sukses. Definisi sukses itu tergantung tiap masing-masing individu.

Kini dunia industri sudah menunjukkan pergeseran. Banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan kompeten di bidangnya. Pendidikan vokasi adalah jawabannya. Mereka dilatih terampil, cakap, kreatif, dan inovatif sehingga siap dalam dunia kerja. Maka, kompetensi mereka tidak bisa diragukan lagi.

Vokasi sering dianggap hanya menciptakan “tenaga siap kerja”. Tidak hanya menciptakan tenaga siap kerja, bahkan lebih dari itu. Banyak keuntungan yang didapat ketika kalian melanjutkan pendidikan di vokasi. Lapangan kerja yang lebih luas, waktu kuliah lebih cepat atau setara dengan S1 untuk program studi D4, lebih banyak praktik dibandingkan teori, banyak pilihan program studi mulai dari rumpun kesehatan, bisnis, dan teknik. Serta keuntungan lainnya yaitu masih bisa melanjutkan jenjang yang lebih tinggi.

Pendidikan memang bukan tolak ukur kesuksesan seseorang. Akan tetapi, dengan pendidikan kita mampu mengubah dunia. Terlepas dari itu semua, sarjana maupun diploma, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Tugas kita sekarang sebagai mahasiswa agent of change adalah memanfaatkan waktu kuliah dengan sebaik-baiknya agar ilmu yang kita dapatkan selama menempuh studi di perguruan tinggi bisa diterapkan di Tanah Air Indonesia. Vokasi siap menghadapi tantangan dunia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image