Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Widiarini

Nuzulul Quran Membentuk Insan Berkarakter Qur'ani

Agama | Thursday, 04 May 2023, 20:59 WIB

Beberapa waktu lalu, Senin (10/04) telah diperingati Nuzulul Qur’an di area parkir MAN 2 Cilacap. Sekitar enam ratus pasang mata menyaksikan sekaligus membersamai kegiatan ini diawali dengan khotmil Qur’an, dipandu oleh 10 siswa/siswi MAN 2 Cilacap yang mengikuti program ekstrakurikuler tahfidz Qur’an.

“Jika karakter kita sesuai Qur'an, maka kita sudah moderat. Istilah penguatan moderasi seperti khittoh/kembali.” kata sambutan Drs. Muntohar selaku Kepala MAN 2 Cilacap. Menurutnya dalam masyarakat kita, masih ada sebagian yang tabu baca Qur'an dan artinya. Untuk itu, MAN 2 Cilacap melakukan gerakan membaca ayat Alqur'an beserta maknanya. Membaca memang baik, akan lebih baik jika kita memahami makna yang terkandung didalam ayat tersebut. Hal tersebut diawali oleh para guru dan tenaga kependidikan pada setiap hari pada Ramadhan setelah sholat dhuhur berjamaah.

Membentuk insan berkarakter Qur'ani untuk penguatan moderasi beragama dijadikan tema kegiatan kali ini. Beberapa hal berkaitan dengan tema tersebut dijabarkan oleh Banu Tholib, S.Ag., M.Pd, selaku pembicara Nuzulul Qur’an.

“Siapapun yang memuliakan Qur'an, cinta dengan Qur'an InsyaAllah mendapat kemuliaan.” tuturnya yang juga merupakan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap.

Dikatakan bahwa Ruhul amin, Malaikat Jibril adalah perantara Nabi Muhammad SAW mendapatkan Wahyu. Nabi Muhammad merupakan pemimpin terbaik sepanjang masa. Dan, Rasulullah termuliakan karena Al Qur'an. Berkenaan dengan datangnya bulan Ramadhan, diketahui di dalamnya terdapat suatu malam yang disebut Lailatul Qadar. Disampaikan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya ayat-ayat Al Qur'an. Disebutkan pula merupakan malam yang lebih baik dari 1000 bulan.

Ceramah Nuzulul Qur'an oleh Banu Tholib, S.Ag., M.Pd, Kepala Tata Usaha Kankemenag Kabupaten Cilacap di area parkir MAN 2 Cilacap. (dok.jur/keysa)

Di tengah-tengah ceramahnya, Pak Banu (nama sapaannya) berkesempatan memberikan 2 (dua) mushaf Al Qur'an kepada peserta didik yang telah mengkhatamkan Al Qur’an. “Belajarlah sekuat mungkin. Walau sekarang erane selvi, erane gaya/pamer hp, tapi siswa madrasah harus kuat menghadapinya dengan memperkuat diri dengan bacaan Alquran.” pesan beliau kepada para siswa MAN 2 Cilacap.

“Lebih baik jika dilakukan secara rutin. Misal membaca surat Yasin dan surat lainnya.” Imbuhnya.

Hal penting lainnya, bahwa berkumpul dengan teman/masyarakat dalam hal positif bisa dijadikan cara untuk menghindari konflik. Dan tentu berbanding lurus dengan proses penguatan moderasi beragama.

Sembari mengingatkan para audiens yang terdiri dari sebagian besar siswa dan jajaran guru serta tenaga kependidikan MAN 2 Cilacap tentang pendidikan anak, terutama pendidikan anak secara islam. Beliau membeberkan tentang tanda anak disebut anak sholeh/ sholehah antara lain, pertama Alus omonge, tidak menampakkan kata kasar, tahu unggah ungguh. Kedua, Manut wong tuwo, memuliakan orangtua, birrul walidain. Insya Allah menjadi anak yang sholeh dunia akhirat. Ketiga, Senang membantu orang lain, ringan tangan penuh ikhlas. Selalu, ngaraeh ridlo Allah saja. Keempat, senang menuntut ilmu. Karena Tholabul Ilmi adalah kewajiban. Dan sesungguhnya iImu itu dasarnya beramal.

Kegiatan diakhiri dengan do’a oleh Fatkhurrohman, M.Pd.I yang juga selaku Wakil Kepala Bidang kesiswaan MAN 2 Cilacap. Dengan terselenggaranya kegiatan positif ini diharapkan para siswa dan seluruh warga madrasah dapat memetik hikmah peringatan Nuzulul Qur’an dengan terus menyalakan semangat membaca Al Qur’an serta berusaha menemukan maknanya. (widi)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image