Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Henry Pierre Ebenhaezer Poli

Prabowo-Mahfud, Sekarang atau Tidak Sama Sekali

Politik | Thursday, 04 May 2023, 14:02 WIB

Jika Prabowo ingin menang pilpres 2024, harus berduet dengan Mahfud MD. Apakah ini benar?Jika kita kembali melihat pada koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, atau yang dikenal dengan koalisi KIR terdapat 136 kursi anggota DPR yang merupakan gabungan antara Gerindra dan PKB atau sebanyak 23,6%. Dengan demikian Gerindra-PKB telah melewati ambang batas syarat pencalonan capres-cawapres atau presidential treshold yakni sebesar 20% atau sekotar 115 kursi. Hal ini menunjukkan besar kemungkinan dari koalisi KIR untuk mengajukan seorang calon presiden. Dari segi elektabilitas, Prabowo selalui masuk tiga besar teratas. Tingkat elektabilitas Prabowo sebesar 33% sedangkan Ganjar Pranowo sebesar 31,1% dan Anies Baswedan sebesar 22,4%. Merupakan sebuah langkah yang benar apabila koalisi KIR ingin mengajukan Prabowo Subianto sebagai calon presiden, karena Prabowo adalah orang yang tepat. Dari sisi pengalaman Prabowo di pilpres, jam terbang Prabowo tidak perlu diragukan lagi. Bagaimana tidak, Prabowo sudah pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2014 bersama Hatta Rajasa, maju lagi pada 2019 bersama Sandiaga Uno. Serta pernah maju sebagai cawapres bersama Megawati pada 2009 meskipun kita tahu bahwa Prabowo selalu gagal. Prabowo juga merupakan orang yang cukup disegani karena kinerja, gaya kepemimpinan, serta kepribadiannya sendiri. Dapat ditarik kesimpulan bahwa sangat ada kemungkinan untuk seorang Prabowo Subianto maju lagi sebagai calon presiden. Akan muncul sebuah pertanyaan lagi, seberapa mungkin Prabowo memenangkan pemilihan presiden?Melihat iklim politik sekarang, banyak masyarakat yang menaruh hati untuk Prabowo. Hal tersebut dapat terjadi usai statement Ganjar yang menolak kehadiran timnas Israel di Indonesia pada ajang Piala Dunia U20 yang akan diselenggarakan di Indonesia dan berdampak pada batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Seperti yang ketika ketahui pada awalnya Ganjar Pranowo merupakan sosok yang diharapkan menjadi presiden menggantikan Jokowi. Akibat peristiwa tersebut, banyak masyarakat yang kecewa terhadap Ganjar dan menaruh hati pada Prabowo dengan ungkapan All in Prabowo oleh masyarakat. Selain itu, banyak masyarakat yang menginginkan presiden dari partai lain alias tidak dari PDIP lagi. Tetapi jangan salah, meskipun banyak masyarakat yang menaruh hati pada Prabowo, masih banyak masyarakat yang berjiwa PDIP khususnya masyarakat akar rumput. Ditambah banyak partai-partai yang mulai mendukung Ganjar sebagai calon presiden. Opsi terbaik Prabowo untuk mengalahkan supremasi PDIP adalah maju bersama Mahfud MD. Belakangan Mahfud MD sedang naik daun usai melakukan rapat dengan komisi III DPR. Ditambah lagi Mahfud MD pernah menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta pada 2014 lalu. Seharusnya merupakan hal yang mudah untuk ‘merayu’ Mahfud MD menjadi cawapres. Melihat cawapres potensial lain, belum ada yang ‘segarang’ Mahfud MD. Dari segi elektabilitas, Mahfud MD memperoleh 2,3%, diikuti oleh Erick Thohir 2,1%, Ketum Demokrat AHY 2,0% dan Ketua DPR Puan Maharani 0,4%. Serta masih belum ada cawapres potensial yang mengungguli Mahfud MD dari segi pengalaman, kinerja dan lainnya.Opsi lain apabila Prabowo ingin menang mutlak di pilpres 2024 mendatang adalah Prabowo harus menurunkan egonya untuk menjadi cawapres dari Ganjar Pranowo. Tapi apakah hal ini mungkin terjadi? Tidak ada yang mengetahui dinamika politik, semua dapat terjadi sewaktu-waktu

Prabowo bertemu Mahfud MD saat lebaran (Dok.www.fraksigerindra.id/pak-prabowo-dan-mahfud-md-bertemu-dalam-rangka-lebaran-undang-berkunjung-ke-hambalang)

 

Oleh : Henry Pierre Ebenhaezer Poli

Ilmu Politik, Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image