Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sapti Eka Febrianti

4 Kebiasaan Saat Lebaran yang Bikin Inflasi Naik

Eduaksi | Monday, 01 May 2023, 15:02 WIB

Setiap tahun, umat muslim di seluruh dunia merayakan Idul Fitri atau lebaran dsebagai momen yang penuh suka cita suka cita. Idul Fitri atau Lebaran adalah momen yang penuh makna bagi umat.Sebagian besar umat muslim di Indonesia menjadikan momen lebaran ini sebagai cara untuk berkumpul bersama keluarga dan menjalin silaturahmi dengan keluarga. Terlepas dari hal berikut momen lebaran ini berpengaruh terhadap perekonomian. Menjelang lebaran setiap tahunnya harga bahan pokok di pasar pun melonjak tinggi. Dengan adanya perubahan harga dan naiknya daya beli masyarakat menjelang lebran, hal ini mempengaruhi inflasi, meskipun bisa saja hanya inflasi sementara.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Maret 2023 tercatat 0,18% (month to month/mtm). Inflasi memang menanjak dibandingkan pada Februari 2023 yang menyentuh 0,16% (mtm). Namun, inflasi terbilang sangat rendah dibandingkan periode Ramadan tahun-tahun sebelumnya. Dalam enam tahun terakhir, inflasi pada periode Ramadan menembus 0,42%. Sebagai catatan, inflasi Indonesia bisanya mencapai puncak pada Ramadan dan Lebaran karena melesatnya permintaan akan barang dan jasa.

Saat momen lebaran terdapat beberapa kegiatan atau hal yang sering dilaukan oleh sebagian besar masyarakat muslim di Indonesia yang dapat mempengaruhi inflasi, apa saja sih? Berikut 4 hal yang mempengaruhi inflasi saat lebaran :

1. Pembelian baju baru untuk lebaran

Antusiasme masyarakat muslim menjelang lebaran yaitu membei baju baru. Antusiasme itu khususnya ditunjukkan oleh kaum perempuan dan anak-anak. Tercatat pembelian baju baru menjelang lebaran menyumbang inflasi di setiap tahunnya. pembelian baju baru saat Lebaran dapat mempengaruhi inflasi di Indonesia. Hal ini dikarenakan pada saat menjelang Lebaran, permintaan akan baju baru meningkat tajam, sehingga penjual baju meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan tersebut. Jika produksi tidak seimbang dengan permintaan, maka harga baju baru tersebut akan naik karena penjual akan menaikkan harga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Namun, dampak dari pembelian baju baru terhadap inflasi mungkin bersifat sementara, tergantung pada situasi pasokan dan permintaan. Jika pasokan dapat memenuhi permintaan yang tinggi, maka harga akan kembali normal setelah permintaan turun setelah perayaan Lebaran.

2. Mengirim hampers lebaran

Pemberian hampers pada saat Lebaran dapat mempengaruhi inflasi di Indonesia. Hampers biasanya berisi aneka produk makanan atau minuman dan bahan pangan lainnya yang diberikan sebagai hadiah atau ucapan selamat pada saat Lebaran. Pada saat menjelang Lebaran, permintaan akan hampers meningkat tajam karena banyak orang yang ingin memberikan hadiah atau mengucapkan selamat pada kerabat atau relasi bisnis mereka.

Kenaikan permintaan hampers dapat menyebabkan kenaikan harga pada produk-produk yang terdapat dalam hampers tersebut.Peningkatan harga hampers tersebut dapat berdampak pada inflasi di Indonesia, terutama pada indeks harga konsumen (IHK) karena hampers termasuk ke dalam kelompok barang dan jasa konsumsi yang diukur oleh IHK.

3. Mudik ke kampung halaman

Mudik ke kampung halaman pada saat Lebaran dapat mempengaruhi inflasi di Indonesia, terutama pada sektor transportasi dan makanan. Peningkatan permintaan pada transportasi pada saat mudik Lebaran dapat menyebabkan kenaikan harga tiket transportasi, terutama pada moda transportasi yang paling banyak digunakan seperti pesawat, kereta api, dan bus. Selain itu, kenaikan permintaan pada makanan juga dapat menyebabkan kenaikan harga pada beberapa jenis makanan dan minuman yang sering dijual di sepanjang jalur mudik.

4. Kasih salam tempel untuk sanak saudara

Pemberian THR (Tunjangan Hari Raya) untuk sanak saudara pada saat Lebaran tidak secara langsung berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia, karena THR biasanya diberikan dalam bentuk uang tunai atau transfer bank. Pemberian THR ini menyebabkan jumlah uang yang beredar dimasyarakat naik. Jika jumlah uang yang beredar di masyarakat naik secara signifikan, maka hal ini dapat memicu inflasi.

Meskipun ke empat hal tersebut dapat memicu inflasi secara sementara, hendaknya kita harus tetap bijak dalam mengelola keuangan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image