Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Trisna Pramudita Puryatna

Penyakit Ini Jarang Diketahui! Yuk, Kenali Penyakit Beri-Beri

Eduaksi | 2023-04-28 17:10:45
Sumber : https://www.shutterstock.com/image-photo/closeup-footold-elderly-swollen-legdry-260nw-2148482755.jpg

Pengertian Beri-Beri

Beri-beri merupakan penyakit yang disebabkan oleh kurangnya tiamin atau vitamin B1 dalam tubuh. Tiamin memiliki fungsi yaitu membantu sel-sel tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi juga berperan dalam memfasilitasi konduksi di saraf perifer.

Seperti kebanyakan vitamin, tiamin tidak dapat disintesis dalam tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Tiamin dapat ditemukan di biji-bijian, kacang-kacangan, ragi, dan daging. Penderita beri-beri ialah mereka yang makan terlalu sedikit. Namun, peneliti lain percaya bahwa masalah dari beri-beri yaitu kegagalan kualitatif dimana mereka yang tertular penyakit ini memiliki terlalu sedikit makanan esensial tertentu.

Jenis Beri-Beri

Beri-beri memiliki tiga jenis, yaitu beri-beri kering, beri-beri basah, dan beri-beri jantung.

1. Beri-Beri Kering

Keluhan awal dari beri-beri kering dimulai dengan kekakuan, kaki kram, serta mati rasa di kaki dan pergelangan kaki sehingga penderita merasa kesulitan berjalan. Selain itu, lutut dan refleks pergelangan kaki pertama-tama meningkat, kemudian berkurang, dan akhirnya hilang seiring perkembangan penyakit sehingga menyebabkan kelumpuhan di kaki bagian bawah. Tangan dan lengan pun ikut terpengaruh, tetapi tidak sampai seperti tanda dan gejala kaki.

2. Beri-Beri Basah

Mempunyai beberapa gejala yaitu peningkatan denyut jantung, kekurangan energi yang parah yang konstan, terbangun di malam hari karena sesak napas, dan bengkak di area kaki. Pasien dengan beri-beri basah berisiko mengalami peningkatan mendadak pada edema (penumpukan cairan dalam jaringan tubuh), kegagalan sirkulasi, dispnea berat (sesak napas), hingga kematian.

3. Beri-Beri Jantung

Kerusakan jantung dapat terjadi akibat defisiensi tiamin tanpa tanda dan gejala beri-beri lainnya. Kondisi ini paling sering dikaitkan dengan alkoholisme (kecanduan alkohol) kronis dan riwayat defisiensi nutrisi yang nyata. Ketika faktor-faktor penyebab ini muncul, diagnosis dapat dicurigai ketika takikardia (kondisi jantung yang berdetak melebihi 100 kali per menit.) yang tidak dapat dijelaskan, palpitasi, kongesti vena, karakteristik perubahan elektrokardiografi, pembesaran jantung kanan, hingga edema namun tidak separah pada kasus beri-beri basah.

Cara Mencegah Beri-Beri

Meskipun penyakit ini jarang sudah jarang dijumpai di Indonesia, tetapi kita tetap perlu waspada. Beri-beri dapat dicegah dengan cara sebagai berikut.

1. Memenuhi kebutuhan tiamin atau vitamin B1 dalam tubuh. Bisa melalui suplemen tiamin, baik dalam bentuk pil atau suntikan yang diresepkan oleh dokter.

2. Memakan makanan yang sehat, bergizi, serta memiliki kandungan tiamin yang cukup yaitu kacang-kacangan, biji-bijian, polong-polongan, daging sapi, tuna, salmon, susu, gandum utuh, dan sereal yang difortifikasi.

3. Penerapan hidup sehat seperti olahraga secara rutin, mengurangi konsumsi alkohol, dan istirahat yang cukup.

REFERENSI

Kiple, K. F. & Ornelas, K. C. eds., 2000. The Cambridge World History of Food, Volume I. Cambridge: Cambridge University Press.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image