Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bilqisti Nur Masitoh

Sudan Rayakan Lebaran Dengan Ledakan

Info Terkini | Wednesday, 26 Apr 2023, 20:18 WIB

Hari raya islam adalah hari yang sangat ditunggu kaum muslim diseluruh dunia setelah menjalani ibadah puasa ramadhan sebulan penuh, hari gembira penuh kembang api dan tawa bahagia dengan silaturahmi, hingga nastar, katangel dan purti salju tersedia rapi menyambut kerabat dan sanak famili.

Namun terdapat dibelahan bumi timur laut Benua Afrika yang bertepatan di negara Sudan dan ibukotanya Khartom mereka merayakan idul fitri dalam bayang-bayang peperangan. Perang saudara yang diawali upaya kudeta di Sudan kembali pecah saat jelang perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah.

Pertempuran sengit antara militer sudan dan para militer RSF pecah, pertempuran terjadi sejak sabtu (15/4/2023) sedikitnya sejak perang dimulai hingga Rabu (19/4/2023) 185 orang tewas dan 1.800 luka-luka, perang ini dimulai sejak ada kudeta pada Oktober 2021 lalu, pemerintahan Sudan dijalankan oleh dewan jenderal. Terdapat dua tokoh militer yang menjadi pusat perselisihan itu, yakni Jenderal Abdel Fattah Al Burhan yang menjadi kepala angkatan bersenjata sekaligus presiden hasil kudeta negara itu.

Kemudian wakilnya yang juga menjadi pemimpin RSF, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo atau yang dikenal dengan Hemedti. Kedua tokoh tersebut tidak setuju dengan arah pemerintahan negara yang akan menuju pemerintahan sipil.

Anggota RSF ditangkap karena dianggap sebagai ancaman, RSF terbentuk sejak 2013 yang bertujuan penggulingan kekuasaan presiden Oman Al Bashir pada 2019

Dilansir dari kompas.com, dalam update terbarunya (24/4/2023) mengatakan lebih dari 420 orang tewas dan 3700 lainya terluka sejak pertempuran meletus antara pasukan yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dengan wakilnya, Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter yang kuat dan umumnya dikenal sebagai Hemeti.

Saksi mata di beberapa wilayah Khartoum melaporkan jeda yang jarang terjadi dalam pertempuran Jumat (21/4) malam, setelah ledakan mengguncang kota selama tujuh hari berturut-turut.

"Idul fitri seharusnya dihabiskan dengan permen dan kue-kue, dengan anak-anak yang bahagia, dan orang-orang menyapa kerabat. Bukan sebaliknya, dengan tembakan dan bau darah di sekitar kita," kata penduduk Sami al-Nour kepada AFP.

Tentara dan paramiliter bertempur di jalanan yang sengit di distrik Khartoum yang berpenduduk padat, dengan saksi mata melaporkan ledakan di dekat markas tentara di kota berpenduduk lima juta itu. Pada Jumat malam, tentara menuduh RSF melanggar gencatan senjata, termasuk dengan membom sembarangan bandara dan Istana Presiden.

Karna keadaan semakin memanas maka pemerintah mengevakuasi sebagian wargannya, berikut pula sejumlah negara mengevakuasi wargannya dari ancaman perang saudara Sudan, begitupula upaya TNI evakuasi 538 WNI yang berhasil dievakuasi dari Khartoum, Ibu Kota Sudan, dan akan diberangkatkan ke Jeddah. BN.Masitoh

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image