Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lidya Fitrian

Sambut Hari yang Fitri Dengan Suka Cita, Amalan Syawal Jangan Dilupakan

Agama | Monday, 24 Apr 2023, 10:51 WIB

Marhaban ya Syawal, mohon maaf lahir batin. Alhamdulillah hari yang ditunggu datang juga, hari lebaran nan fitri. Sejak semalam bahkan beberapa hari sebelum Idulfitri persiapan sudah dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia. Perasaan sedih dan gembira bercampur aduk di momen seperti ini, karena harus meninggalkan bulan Ramadan dan kedatangan bulan Syawal.

Selamat Idul Fitri - Doc pribadi

Syawal merupakan bulan kemenangan yang harus dirayakan dengan suka cita oleh umat muslim, pasalnya satu bulan lamanya kita berpuasa dan kini waktunya bersenang-senang sebagaimana tercantum dalam hadits berikut ini:

“Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka puasa/berhari raya, dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya.” (HR Muslim).

Namun di balik kegembiraan yang kita rayakan jangan sampai lupa dengan syiar Islam terutama syiar syawal di mana ada amalan di bulan Syawal yang tak kalah pentingnya untuk dikerjakan dan mendapatkan ganjaran pahala dari Allah. Syiar Syawal apa saja yang senantiasa harus kita jaga agar mendapat ridha dari Allah SWT?

Perbanyak Takbir Pada Malam 1 Syawal

Mendengar kalimat Takbir sepanjang malam 1 Syawal hingga pagi hari selalu terharu tiap tahunnya. Apakah momen seperti ini dapat saya rasakan kembali tahun depan, hanya Allah yang tahu. Alangkah baiknya kalau kita memanfaatkan waktu yang ada sebaik-baik saja.

Dulu waktu masih kecil, saya suka sekali ikut takbiran di masjid dekat rumah kakek nenek bersama teman, kami pun bergantian mengumandangkan gema takbir sambil melihat orang sedang "ngadulag" atau memukul beduk.

Sekarang saya lebih suka melantunkan takbir dari rumah saja bersama keluarga. Dengan mengumandangkan takbir berarti kita tahu rasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan. Takbir bisa dilakukan di mana pun tidak hanya di masjid saja. Orang yang sedang bepergian untuk mudik ke kampung halaman juga dapat bertakbir di dalam perjalanan.

Perasaan gembira pasti dirasakan oleh mayoritas umat muslim saat ini karena dapat memeriahkan takbir secara langsung di masjid maupun di manapun, tidak seperti masa pandemi lalu. Pasti teman-teman juga masih ingat, 2 tahun lalu kita merayakan Idulfitri bahkan takbiran secara online melalui aplikasi zoom maupun Gmeet. Meski demikian tidak berkurang rasa khidmat acara takbiran tersebut apalagi didukung oleh Internet Provider yang cepat sehingga tidak ada kendala koneksi.

Jangan Lupa Membayar Zakat Fitrah

Kegembiraan bulan Syawal harus dirasakan oleh seluruh umat muslim, baik itu kaya maupun miskin tidak terkecuali. Itulah mengapa Islam mewajibkan umatnya untuk menunaikan zakat fitrah, selain untuk membersihkan jiwa dan harta yang kita miliki juga membantu keberlangsungan hidup orang lain yang membutuhkan.

Sebagai umat muslim pastinya sudah tahu kalau membayar zakat merupakan Rukun Islam yang harus kita taati. Agar zakat yang kita keluarkan bisa lebih merata pembagiannya, saat ini sudah banyak Lembaga Amil Zakat yang bisa menerima dan menyalurkan zakat kita. Mudahnya lagi membayar zakat jaman now bisa melalui transfer yang penting memiliki internet provider pada ponsel kita.

Momen Silaturahmi dan Memaafkan

Di momen Idulfitri ini kita jadikan momen silaturahmi dan memaafkan terhadap sesama baik itu tua dan muda. Jangan lagi ada permusuhan terhadap sesama, jadikan Idulfitri ini menjadi momen untuk renungan dan introspeksi diri kedepannya agar bisa menjalani kehidupan dengan sesama lebih baik lagi.

Senangnya bisa silaturahmi face to face kembali dengan keluarga dan teman-teman. Tapi buat kalian yang tidak bisa mudik bertemu dengan sanak family karena alasan pekerjaan maupun hal lainnya tidak usah khawatir. Silaturahmi bisa dilakukan lewat cara apapun misalnya dengan telepon atau video call. Alhamdulillah teknologi sudah canggih sehingga jarak yang jauh bisa lebih mendekatkan kita dengan keluarga lewat bantuan koneksi internet dari internet provider yang kita miliki.

Sepertinya Idulfitri tahun ini kami memutuskan untuk tidak pulang kampung terlebih dahulu. Tapi, silaturahmi akan terus berjalan dengan orangtua dan adik-adik di tempat yang jauh sana. Biasanya ba'da sholat Ied kami melakukan percakapan video call melalui aplikasi Whatsapp. Alhamdulillah setiap kali silaturahmi online tidak pernah ada kendala karena kami menggunakan internet provider IndiHome dari Telkom Indonesia yang didukung dengan koneksi internet cepatnya serta memiliki jangkauan luas dari Sabang hingga Merauke.

Lanjutkan Ibadah Dengan Maksimal

Ramadan sebagai bulan penuh ampunan yang dimanfaatkan umat muslim untuk berlomba-lomba dalam beribadah wajib maupun menjalankan amalan sunnah agar mendapatkan pahala pastinya. Kebiasaan baik dibentuk di bulan Ramadan ini harus dilanjutkan di bulan Syawal dan bulan-bulan lainnya. Amalan sunnah seperti membaca Quran dan sholat sunnah juga harus tetap dilakukan di bulan Syawal karena masih ada pahala menanti kita.

Jika Ramadan kita berpuasa satu bulan penuh lamanya, di bulan Syawal ini ada amalan puasa Syawal yang bisa dilakukan.

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Semoga saya dapat menjalankan syiar Syawal ini dengan maksimal dan dapat memotivasi diri untuk tetap menjaga ibadah selama Ramadan dengan meneruskan amalan tersebut di bulan lain. Untuk recharge diri dan senantiasa diingatkan akan amalan baik ada baiknya kita selalu mencari ilmu keagamaan lewat cara manapun asalkan baik sumbernya apalagi di rumah sudah didukung Internet Provider yang cepat sehingga saya bisa melakukan aktivitas tanpa batas. Mau cari ilmu dari Youtube, website maupun sosial media tidak masalah.

Taqaballahu Minna wa minkum, taqabbal ya Karim. Selamat Idulfitri. Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Selamat merayakan kemenangan dan kebahagiaan bersama orang-orang yang disayangi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image