Bagaimana Pandangan Islam terhadap Akhlaq ?
Agama | 2023-04-22 14:17:00Sudah saatnya manusia melihat kembali terhadap fithrah yang dia miliki, dan sadar akan tujuan yang ia dambakan di hari kelak. Dalam pandangan islam semua manusia yang baru lahir itu berada dalam keadaan suci (fithrah), inilah hakikat fithrahnya manusia yang mana tuhan telah memberikan sedikit sifatnya terhadap manusia. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk lainnya, dan kita sebagai manusia lazim menaati segala perintah nya dan meninggalkan larangan –larangannya. Dan oleh karena itu kita harus mengetahui apa yang diperintahkan oleh Allah dan apa yang dilarangnya, dan bagaimana caranya kita harus mengetahui itu semua? Caranya adalah belajar dari pedoman hidup kita yaitu Alqur`an dan hadist nabi Saw.
Mungkin budiman sudah mengetahui lebih dalam tentang fithrah dan tujuan manusia di hari kelak, oleh karena itu penulis tidak akan membahas ini lebih mendalam. Melainkan penulis akan memberikan sedikit insight tentang akhlaq, yang mana ini sangat relevan sekali untuk dipelajari di era kontemporer ini.
Di dalam buku Islam Rahmatan Lil Alamin karya felix siauw, beliau menjelaskan bahwasanya banyak ulama` mengklasifikasikan Islam menjadi tiga bagian, yaitu: akidah, syari`ah dan akhlaq. Namun ada juga ulama` yang hanya mengklasifikasikan ajaran islam menjadi dua bagian saja, yakni: akidah, dan syari`ah. Bagaimana sebenarnya kedudukan akhlaq dalam pandangan islam? Islam tidak memandang akhlaq sekedar sebagai perbuatan baik atau buruk, sehingga ketika muncul sifat baik maka disebut akhlaqul karimah, dan jika muncul sifat buruk disebut akhlaqul madzmumah.
Oleh karena itu inilah urgensinya kita belajar tentang bagaimana pandangan islam terhadap akhlaq. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia,kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan . dan kata akhlak terambil dari bahasa Arab ( yang biasa berarti tabiat, perangai, kebiasaan, bahkan Agama).
Di dalam Alqur`an sudah jelas sekali tentang kedudukan akhlaq, yang berbunyi:
وانك لعلى خلق عظيم
Sesungguhnya engkau (Muhammad ) berada diatas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam :4).
Dan di dalam hadis nabi saw. Bersabda :
انما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق
Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.
Berdasarkan pengertian diatas bahwasanya akhlaq sangat erat kaitannya dengan perilaku, dan kita bisa menarik kesimpulan bahwasanya perilaku seseorang itu sangat beragam. Ada yang baik dan ada yang buruk, dari keanekaragaman tersebut dapat kita telaah dari berbagai sudut pandang, bahwa perilaku yang baik dan buruk itu bergantung pada objeknya, yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan.
Dengan akhlaq kita tau apa tujuan perbuatan itu dilakukakan, dan dengan akhlaq kita tau apa balasan yang kita dapat ketika kita telah mengerjakan sesuatu. manusia itu hakikatnya identik dengan kebajikan, yang membuat dia berperilaku menyeleweng ialah hawa nafsu belaka. sehingga dia tidak tahan untuk menekan hawa nafsunya untuk meninggalkan perbuatan yg keji, sehingga dia sangat mudah dikendalikan oleh hawa nafsunya dan diperbudak olehnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.