Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Selfiana Khoirunnisa

Etika Media Sosial Marketing dalam Kontroversi Hollywings

Bisnis | Saturday, 15 Apr 2023, 21:36 WIB

 

Hollywings Indonesia baru saja membuka promosi minuman beralkohol gratis di setiap hari kamis untuk mereka yang bernama "Muhammad" dan "Maria"ko. Sontak hal ini mengegerkan warganet.

Mereka mengaku keberatan dengan penggunaan kata Nabi Muhammad disadingkan dengan minuman keras.

Saat setelah diunggah, postingan tersebut ramai diperbincangkan. Hal ini menjadi perhatian masyarakat serta kecaman dari banyak pihak.

Setelah menerima kecaman, akhirnya Hollywings Indonesia menyatakan permintaan maaf terbuka soal promosi minuman beralkohol gratis setiap hari kamis bagi mereka yang memiliki nama "Muhammad" dan "Maria" .

Dalam promosinya, membawa-bawa tentang SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan). Yang tentu dinilai merendahkan simbol keagamaan.

Kasus ini tentu melanggar kode etika media sosial terkait pemasaran.

Untuk menjaga citra merk nya di mata publik perlu dipahami dalam etika media sosial.

Meski sudah siap strategi marketingnya, jangan langsung asal post.

Ada batas-batas etik dalam marketing communication yang perlu kamu pertimbangkan karena akan berdampak langsung ke marketing brand milikmu.

Media sosial termasuk platform yang paling kuat dan paling banyak digunakan oleh brand untuk promosi. Promosi pastinya sangat penting bagi perusahaan untuk memperkenalkan produk yang dimiliki perusahaan.

Namun, hati-hati dalam menggunakannya. Jangan sampai menjadi boomerang pada citra merekmu.

Oleh karena itulah, pentingnya etika media sosial dalam pemasaran.

Berikut ini etika media sosial dalam pemasaran bisnis :

1. Buat Rencana Jangka panjang.

Kamu perlu tau untuk menentukan tujuan yang kamu ingin capai melalui media sosial marketing ini. Dan hindari menjalankannya tanpa rencana.

2. Responsif

Dengan media sosial, kamu akan bisa mendekati audiens satu per-satu. Dan anda telah paham betul untuk membuka saluran komunikasi langsung dan terbuka antara brand dengan pelanggan anda.

3. Lakukan dengan sepenuh hati.

Berkomunikasi dengan sepenuh hati kepada audiens akan membangun kepercayaan untuk prospek brand kamu kedepannya.

4. Membangun kepercayaan.

Melalui sharing informasi dengan audiens, maka brand yang kamu miliki menjadi brand yang terkemuka.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image