Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lulu Nugroho

Dakwah Islam Kaffah untuk Generasi Pemimpin

Info Terkini | Wednesday, 12 Apr 2023, 12:27 WIB

Masjid cantik di dekat Danau Kenanga ini, kembali meriah dengan gelaran festival dan bazar meramaikan bulan suci Ramadan. Meski beberapa waktu lalu Masjid Ukhuwah Islamiyah atau Masjid UI Kota Depok termasuk salah satu dari beberapa masjid, yang dikabarkan sepi dari agenda kajian Islam.

Pengurus masjid telah menyampaikan bahwa tidak ada pembatasan kajian di masjid. Kondisi sepi ini bisa jadi sebagai akibat dari peralihan kuliah daring ke tatap muka. Hanya saja hal ini tidak dapat dibiarkan terus. Sebab dari masjid, potensi umat yang luar biasa, akan terbina.

Sebagaimana beratus tahun yang silam, di masa kejayaan Islam, masjid memiliki beragam fungsi penting. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga merupakan pusat peradaban, pendidikan, menjalin ukhuwah dan persatuan, menyelesaikan urusan umat, dan sebagainya. Maka adalah sebuah keniscayaan, mengembalikan fungsi masjid sebagaimana pernah terjadi tatkala Islam diterapkan.

Karenanya perlu melakukan berbagai upaya pencerdasan umat, serta langkah sistemik lainnya, untuk menghantarkan para intelektual muda ini agar siap mengemban tugas peradaban. Sebagaimana kita sepakati bahwasanya merekalah yang kelak akan berada di garda terdepan kepemimpinan negeri.

Sebagai agen perubahan, mahasiswa perlu dibekali kemampuan dan keilmuan yang mumpuni, serta keimanan yang menghujam, agar mampu mengguncang dunia. Dan hal itu hanya bisa dapat terwujud dengan Islam yang merupakan akidah ruhiyah dan siyasiyah. Dengan Islam, hati dan pikiran mahasiswa akan senantiasa terasah agar peka terhadap permasalahan umat, hingga mampu mengurainya dengan solusi Islam.

Meski penderasan opini seperti moderasi atau radikalisme kampus terus menghalangi, namun laju dakwah harus tetap berjalan. Sikap kritis yang dimiliki generasi muda adalah aset berharga, yang perlu dikuatkan dengan pemikiran Islam. Sebab darinya akan lahir generasi Qur'ani, pribadi baik yang merupakan jati diri seorang muslim.

Tidak hanya mahasiswa, bahkan seluruh sivitas akademika perlu mendapat kajian Islam kafah, agar tergambar posisi mereka di tengah peradaban dan tugas utama yang harus mereka emban sebagai seorang hamba Allah. Dengan menyatunya keimanan dan kekuatan pemikiran yang miliki, kelompok terpelajar ini akan mampu melibas berbagai pemikiran kufur yang merusak kehidupan umat.

Karena sejatinya kebangkitan yang hakiki hanya akan terwujud dengan penegakan Islam kafah. Sebagaimana dahulu di masa Rasulullah shollaahu alaihi wassallam, muncul banyak pemuda sekelas dunia. Salah satunya adalah Atab bib Usaid menjadi seorang Gubernur Makah di usia 18 tahun.

Ada pula Abdullah bin Mas'ud, kalangan muda yang berani mendakwahkan Islam di hadapan para pembesar Makah. Serta Ibnu Abbas, seorang pemuda salih yang diikutsertakan mendiskusikan persoalan umat, bersama para penguasa Madinah.

Maka adalah sebuah keniscayaan menampilkan generasi sekelas pemuda di masa kejayaan Islam, yakni dengan membina mahasiswa melalui kajian-kajian Islam kafah, agar terbentuk pribadi-pribadi tangguh. Dari sana akan lahir pemuda yang cinta Islam dan siap menjadi pemimpin perubahan. Tsumma takuunu khilafatan ala minhajin nubuwwah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image