Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Prof. Dr. Budiharjo, M.Si

Ramadhan Ramah Anak

Agama | Wednesday, 12 Apr 2023, 11:13 WIB
Pendidikan agama menjadi perisai yang cukup kuat bagi anak untuk terhindar dari kejahatan sosial.

Persoalan anak begitu kompleks mulai dari pengasuhan, narkotika, anak berhadapan hukum, kekerasan seksual dan sebagainya. Di bulan suci Ramadhan, seyogyanya kita semua menghadirkan keramahan untuk anak. Bagaimana mewujudkan Ramadhan ramah anak? Bulan suci ini harus emnjadi etos untuk penguatan kelembagaan keluarga, bisa melalui sahur atau buka bersama. Keduanya menjadi sarana menghadirkan kehangatan dan keharmonisan keluarga. Dengan begitu, anak akan bahagia dan tenteram ketika menjalani ritual puasa.

Orangtua yang hadir menemani puasa si kecil akan memberikan sumbangan besar dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak. Ramadhan yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan, dapat menjadi penggerak atas persoalan sosial, khususnya yang terkait anak. Bukan hanya ketaatan individu yang sifatnya horisontal, gagasan Ramadhan ramah anak menjadi solusi atas pemenuhan hak dan perlindungan anak di Indonesia.

Anak yang dilibatkan dalam ritual selama Ramadhan menjadi pendidikan spiritual mereka. Pergi ke masjid untuk tarawih, membaca Al Qur'an dan mendengarkan ceramah dari ustadz. Selain itu, kedekatan orangtua dengan anak menjadi gerbang komunikasi positif dalam rumah tangga. Keluarga yang minim komunikasi seringkali menjadikan anak yang bermasalah dalam kehidupan sosial.

Ramadhan menjadi momen yang tepat untuk membangun kepekaan solidaritas anak terhadap lingkungan sosial. Anak yang dilatih untuk memberikan bantuan materiil kepada orang lain akan membangun pribadi sosial yang tinggi. Anak akan menyadari bahwa memberi bantuan merupakan aktivitas positif yang akan berdampak luas pada kehidupan manusia.

Selain itu, bantuan materi jika diberikan kepada orang yang membutuhkan akan melahirkan rasa kemanusiaan yang erat. Kita mengetahui, salah satu problematika anak adalah anak-anak jalanan. Motivasi anak-anak jalanan ini beragam, namun bisa disimpulkan semuanya bermuara pada ekonomi lemah dan kemiskinan. Bersedekah menjadi jembatan yang tepat untuk mengatasi problematika sosial anak-anak jalanan.

Anak-anak bisa diajak jalan-jalan ke panti asuhan atau lembaga sosial. Di tempat ini, mereka diajak menyaksikan langsung betapa masih banyak anak-anak yang hidup kekurangan. Dengan begitu, mereka akan ditunjukkan betapa pentingnya sikap syukur atas apa yang mereka nikmati selama ini. Keluarga yang kuat secara ekonomi bisa mendidik anak-anak mereka melalui sedekah. Dari sinilah dibangun sikap empati terhadap sesama dan menjadi pembelajaran untuk mereka di kemudian hari.

Pendidikan agama menjadi perisai yang cukup kuat bagi anak untuk terhindar dari kejahatan sosial. Ancaman paling besar bagi anak bisa datang kapan dan dari arah mana saja. Namun, jika anak diberi perisai yang kuat dan kokoh, maka mereka bisa terhindar dan memiliki imunitas kuat yang tidak mudah dimasuki oleh virus-virus kejahatan tersebut.

Ancaman narkotika, pornografi, tawuran dan sederet kejahatan lainnya banyak mengorbankan anak-anak. Di bulan yang penuh berkah ini, aktivitas keagamaan menjadi penting untuk diikuti mereka. Anak membutuhkan tuntunan yang benar karena samudera kehidupan yang demikian luas tidak bisa dilewati tanpa kompas kehidupan yang benar. Agama menjadi hal penting dalam kehidupan anak. Tanpanya, mereka akan kehilangan pegangan yang dibutuhkan dan menjadi patokan dasar untuk mengetahui mana yang benar dan salah. Bahkan, regulasi telah menjadikan agama sebagai hak dasar anak yang harus dipenuhi.

Ramadhan melatih umat Islam untuk sehat, baik jasmani maupun ruhani.Kesehatan menjadi penting bagi anak karena dari sini akan ditentukan seperti apa pribadi akan dibentuk kemudian hari. Ramadhan ramah anak berarti menjadikan anak sebagai objek pelibatan dalam aktivitas di bulan suci ini, khususnya terkait dengan kesehatan.

Anak yang dilatih untuk sehat, baik fisik dan psikis, akan mampu berkembang optimal. Regulasi pun menempatkan kesehatan sebagai salah satu hak dasar anak yang harus dipenuhi. Jika berbicara kesehatan, maka hal itu tidak bisa lepas dari lingkungan. Lingkungan yang buruk dan tidak sehat akan menghambat tumbuh kembang anak.

Ramadhan ramah anak berarti memberi pendidikan untuk bisa mengontrol diri dari nafsu yang tidak terkendali. Pergaulan bebas di kalangan anak sudah kian meresahkan. Banyak pelajar yang hamil di luar nikah dan berakhir dengan aborsi. Kondisi faktual ini tentu meresahkan kita semua. Jika tidak ditanggulangi, hal ini akan mengancam kehidupan sosial kita. (*)

Penulis adalah Ketua Umum BKKKS periode 2020-2025

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image