Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fajar Alwi Munawar

Menegur Orang Lain Dengan Cara Etika Komunikasi Yang Baik

Eduaksi | 2023-04-12 12:00:00

Oleh : Fajar Alwi Munawar(22010400003)

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Poltik

Universitas Muhammdiyah Jakarta

Mata Kuliah : Filasafat dan Etika Komunikasi

Dosen Pengampu : Dr. Nani nurani muksin, M.Si

Dibuatnya artikel ini bertujuan untuk kepentingan nilai Ujian Tengah Semester (UTS) penulis

Sumber Ilustrasi : Muslima - Hops.ID

Sebenarnya, pada dasarnya saya menulis artikel pendek ini untuk mengevaluasi diri saya sendiri dan sekaligus untuk menghukum diri saya sendiri. Karena saya adalah orang yang tidak lari dari dosa dan kesalahan. Semoga tulisan singkat ini dapat menjadi wake up call bagi saya khususnya dan pembaca pada umumnya agar kita dapat saling mengingatkan ketika ada yang salah.

Jadi, Menegur merupakan memperingatkan atau menasehati seseorang atas kesalahan dan kesalahannya. Namun, kita harus berbicara dengannya secara sopan dan pribadi. Celaan bahwa kita tidak perlu orang lain tahu.

Tentu saja, adalah tugas manusiawi kita untuk memperhatikan perasaan orang lain. Kita tentu tidak ingin hal yang sama terjadi ketika kita berada dalam situasi yang sama. Atau bisa juga sesuatu yang menurut kita salah, belum tentu salah. Bisa jadi kita manusia yang merencanakannya, bukan begitu?

Jadi tujuannya adalah untuk mengatasi satu masalah, keduanya bersifat pribadi. Selain menjaga perasaan dan hati orang lain, kita juga bisa menjaga diri sendiri. Mungkin kita tidak mengerti. Jika itu terjadi, itu salah kita.

Namun kamu tak perlu merasa sungkan lagi. Sebab lima hal di bawah ini bisa bantu kamu untuk menegur seseorang dengan baik, tanpa membuatnya merasa tersinggung akan tindakanmu.

1. Tegurlah secara sembunyi bukan di depan orang banyak

Jika Anda menggoda teman Anda secara terbuka atau di depan umum, secara tidak langsung Anda telah mempermalukan atau membuat mereka tidak nyaman. Sebagai teman yang baik, biarlah dia juga ditegur secara langsung.

Untuk menghindari perasaan malu atau rendah diri. Tegur teman Anda secara pribadi agar pihak yang tidak berwenang tidak dapat mengorek apapun tentang teman Anda. Teguran bisa lebih leluasa Anda sampaikan justru karena keadaan dan situasi yang mendukung Anda dan teman Anda.

2. Jangan menghakimi atau menyudutkannya

Sampaikan teguranmu dengan jelas tanpa membuatnya merasa terpojok. Anda harus bisa mengartikulasikan alasan kuat di balik teguran Anda. Sehingga teman-teman anda yang mendengarnya akan merasa percaya diri dan tidak tersinggung karena pesan anda adalah kebenaran atau sesuatu yang bisa diubah.

Dengan cara ini teman Anda dapat mendengarkan kritik Anda dengan baik tanpa merasa tersinggung atau dihakimi.

3. Sampaikan dengan lugas namun dengan bahasa atau nada bicara yang baik, sopan dan tenang

Sangat menyenangkan jika Anda ingin berbicara dengan teman Anda tanpa merasa sakit hati. Menyalahkan teman juga merupakan cara untuk mengingatkan orang lain ketika ada yang salah. Jangan lupa untuk menyampaikannya dengan baik dan sopan, dan Anda juga harus memilah kata dan frasa yang masih sesuai untuk disampaikan. Agar temanmu tidak tersinggung dengan ucapanmu. Sekalipun kedengarannya kurang menyenangkan, jangan menambah atau mengurangi fakta dalam peringatan tersebut.

4. Berikan pujian atau sanjungan

Agar suasana tidak menjadi tegang setelah dimarahi, berikan pujian kecil kepada teman anda. Katakan padanya bahwa dia sangat baik dan siap menerima celaan Anda dengan hati terbuka.

Anda suka memperingatkannya tentang sikapnya yang hangat dan terbuka. Anda juga dapat memintanya untuk mengingatkan Anda jika ada sesuatu yang tidak beres atau Anda memerlukan pengingat instan.

5. Berikan dia kesempatan untuk menyampaikan suara atau pendapatnya setelah kamu tegur

Jangan lupa untuk menanyakan perasaan dan keadaannya setelah ditegur. Anda juga bisa mendengarkan alasan atau suara jawabannya setelah teguran. Hal ini dilakukan untuk menciptakan komunikasi dua arah yang seimbang dan memahami orang lain di lingkaran pertemanan Anda.

Sehingga di lain waktu kalian berdua tidak akan malu untuk mencela yang lain. Dan itu tidak akan mempengaruhi pertemanan kalian nantinya. Ternyata Anda tidak perlu ragu untuk memarahi teman yang merasa tidak nyaman dengan sikap dan tindakan Anda. Anda juga bisa menilai teman seperti apa Anda dari bagaimana dia bereaksi terhadap teguran Anda.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image