Aku (Sungguh) Malu
Sastra | 2023-04-12 10:21:47Sungguh,
aku MALU
saat bertemu denganmu.
Mungkin,
karena aku PEMALU
dan BERMALU
menjadi karakter yang
melekat bagi wanita
sepertiku.
Meski aku MALU
ketika bertemu denganmu
itu tak sebesar rasa MALU diriku
kepada Dia
Aku MEMALUI Dia
bila setiap waktu mengingat-Nya.
Padahal, Dia tidak pernah sekali pun
MEMPERMALUKAN diriku,
sedangkan kamu dan mereka
pernah MEMALUKAN diriku
meski tanpa sengaja.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
