Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fadlan Amin

Semarak Ramadhan Bersama Masyarakat Ternate

Agama | Friday, 07 Apr 2023, 15:15 WIB
Kieraha.com

Ramadhan. Bulan yang sangat dirindukan oleh setiap umat Islam di dunia. Di bulan ini pula terdapat banyak keutamaan dan keberkahan yang dapat diraih sehingga umat Islam berlomba-lomba untuk meraihnya. Tak heran banyak keunikan-keunikan tiap daerah dalam tradisi memeriahkan bulan Ramadhan ini. Tak terkecuali di Kota Ternate.

Ternate merupakan kota terbesar di Provinsi Maluku Utara. Di sini terdapat salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia, Kesultanan Ternate yang didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257 M. Oleh karenanya, masyarakat disini sangat kental dengan budaya-budaya Islami dalam setiap aktivitasnya. Masyarakat Ternate juga memiliki beberapa keunikan untuk memeriahkan bulan Ramadhan seperti Membaca Al-Qur'an Bersama, Gendang Sahur, dan Malam Ela-Ela. Tunggu apa lagi, yuk disimak!

1. Membaca Al-Qur'an Bersama

Membaca Al-Qur'an merupakan salah satu keutamaan di bulan suci Ramadhan yang memiliki keberkahan yang sangat banyak. Di momen ini pula masyarakat berlomba-lomba untuk khatam paling tidak sekali di bulan ini. Di Ternate, masyarakat akan bersama-sama membaca Al-Qur'an hingga menamatkan 30 juz Al-Qur'an. Biasanya tradisi ini dilakukan setelah sholat teraweh.

Tradisi ini selain mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan sebagai umat Islam, juga mampu mempererat persaudaraan. Membaca Al-Quran menjadi lebih berkah karena dilaksanakan bersama-sama.

2. Gendang Sahur

Gendang sahur merupakan tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat Ternate. Gendang sahur adalah tradisi membangun warga untuk sahur yang biasanya dilakukan oleh kalangan anak muda. Pemuda-pemudi yang turut serta akan berkeliling kompleks sambil menyanyikan nasyid-nasyid dan lagu bernuansa Islami ditemani dengan lantunan alat musik seperti bedug, rebana, gitar, dan sebagainya. Selain dinilai seni dan budaya, kegiatan gendang sahur ini juga bernilai positif dari segi sosial karena membantu warga untuk bangun sahur.

3. Malam Ela-Ela

Tradisi Malam Ela-Ela atau pembakaran obor dalam menyambut malam Lailatul Qadar ini merupakan tradisi masyarakat Kota Ternate yang dilaksanakan setiap malam ke-27 bulan Ramadhan. Nuansa Islam menyambut malam seribu bulan itu begitu kental terlihat di Kedaton Kesultanan Ternate.

Selain di Kesultanan Ternate, tradisi obor Ela-ela ini juga menerangi setiap halaman rumah warga hingga di setiap gang yang ada di Kota Ternate telah terpasang obor Ela-ela, karena telah menjadi tradisi warga Ternate sejak lama dalam menyambut malam Lailatul Qadar. Tradisi Ela-ela yang digelar pada Ramadan ke 27 malam, merupakan seruan kepada masyarakat adat, khususnya yang beragama muslim di Kota Ternate, untuk memanfaatkan malam ini dengan ibadah dan zikir, serta berdoa agar kita bisa kembali bertemu bulan Ramadan di tahun depan.

Begitulah keunikan masyarakat Ternate dalam memeriahkan bulan suci Ramadhan. Tak hanya bernilai sosial untuk membangun persaudaraan sebagai sesama umat Islam, tradisi-tradisi yang dilakukan semata-mata untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt sebagai Tuhan Semesta Alam. Momen ini menjadi momen yang paling membahagiakan bagi seluruh Umat Islam untuk memperbaiki hablum minallah dan hablum minannaas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image