Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Suasana Ramadhan di Kota dan Desa, Apa Bedanya?

Agama | 2023-04-06 23:14:33
https://images.app.goo.gl/NEkNYMQbE288nD4w8

semua umat muslim mungkin setuju jika Ramadan merupakan momen yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga maupun teman maka dari itu Bulan Ramadhan menjadi momen paling ditunggu-tunggu bagi umat Muslim. Tak hanya itu Keistimewaan bulan Ramadan juga dijelaskan di beberapa ayat dalam Al-Qur'an dan juga dijelaskan di beberapa hadist.

Sebagai mahasiswa yang merantau dan jauh dari orang tua pasti akan terasa berat menjalankan Ramadhan meskipun menjadi anak rantau dan harus jauh dari keluarga ternyata suasana Ramadhan di kota perantauan tidak jauh berbeda dengan di rumah seperti tadarus alquran yang dilakukan di masjid, di sore hari kita akan banyak menemukan jajanan yang di jual di pinggir jalan serta di waktu sahur kita akan mendengar suara warga yang membangunkan sahur Tradisi ini lebih dikenal dengan sebutan Ngarak Beduk atau Beduk Saur, Ketika Ramadhan hampir di semua masjid menyediakan takjil gratis agar melatih semangat dan motivasi saling berbagai kepada sesama.

Meskipun memiliki banyak kesamaan pasti akan terasa berbeda kegiatan Ramadhan yang dilakukan di kota dan desa.

1. Jumlah rakat saat tarawih

Selama 2 tahun menjalankan puasa di kota Surabaya jumlah rakaat tarawih di desa tempat saya tinggal umumnya 23 rakaat sedangkan disurabaya saya sering menemukan solat tarawih yang hanya 11 rakaat saja, selain itu imam sholat yang ada di kota hampir setiap hari ganti sedangkan di tempat saya tinggal hanya 2-3 kali dalam seminggu.

2. Petasan

Di desa tempat saya tinggal hampir setiap hari anak anak baik malam ataupun siang hari bermain petasan, hal ini sudah menjadi salah satu budaya yang selalu dilakukan selama bulan Ramadhan rasanya kurang afdhol jika saat Ramadhan tidak ada bunyi petasan sedangkan saat di Surabaya saya jarang mendengarkan bunyi petasan di siang maupun malam hari.

3. Undangan berbuka

Jika di kota kita mengenalnya dengan istilah BukBer atau Buka Bersama yang biasanya dilaksanakan di restaurant atau di rumah teman yang biasanya bukber sekaligus menjadi ajang reuni dan berkumpul, berbeda dengan undangan berbuka yang ada di madura atau biasa disebut “Bukaan” undangan berbuka ini mengundang tetangga sekitar yang hanya di khususkan bagi laki laki baik anak anak hingga dewasa, meskipun dikota besar juga ada kegiatan seperti ini akan tetapi tidak sesering undangan berbuka yang ada di desa dan hampir setiap hari.

4. Tidak berpuasa secara terang terangan

Jika di desa kita jarang menemui orang yang makan Ketika dijalan atau tempat umum di kota banyak sekali masyarakat yang tidak menjalankan ibadah puasa padahal allah telah menganjurkan dalam alquran maupun hadist untuk melakukan ibadah puasa satu bulan penuh kecuali orang orang yang sedang udzur

Dengan adanya beberapa perbedaan Susana di kota dan di desa saat bulan Ramadhan tidak melunturkan semangat masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa kedepannya dan semoga kita semua masih diberi kesempatan di tahun tahun berikutnya untuk menjalankan ibadah puasa dan selalu mendekatkan diri kepada allah amiinn

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image