Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Apron IDN

Di Pengujung 2021, Bandara Mathilda Batlayeri Telah Dilengkapi Depot Pengisian Pesawat Udara

Info Terkini | 2021-12-21 11:46:52

Tahun 2021 tersisa beberapa hari lagi. Tahun 2022 pun kita songsong. Berbagai rencana ada di depan mata untuk segera direalisasikan, termasuk pembangunan dan pengembangan bandara di Tanah Air.

Tahun 2022, menurut Dirjen Pehubungan Udara Novie Riyanto, terdapat 21 kegiatan prioritas di 21 bandara yang sudah terakomodir pada rincian pagu anggaran Ditjen Perhubungan Udara tahun 2022.

Saat rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (1/9/2021), Dirjen Novie mengemukakan berbagai proyek tersebut terakomodir melalui berbagai cara. Misalnya Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), multi year contract (MYC) 2021-2022 serta pinjaman dan hibah luar negeri (PHLN).

Salah satu yang masuk skema SBSN di antaranya adalah Bandara Mathilda Batlayeri di Saumlaki. Di manakah? Saumlaki adalah ibu kota dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang mencakup seluruh Kepulauan Tanimbar. Sebelumnya bernama Maluku Tenggara Barat. Terbentuk setelah berpisah dengan Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2002. Saumlaki juga merupakan kelurahan yang berada di Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Letak Saumlaki tepatnya berada di Pulau Yamdena yang merupakan bagian dari Kepulauan Tanimbar.

Inilah Bandara Mathilda Batlayeri di Saumlaki, Kab. Kepulauan Tanimbar ( Foto: Dok. Humas Bandara)

Info dari Humas Bandara Mathilda Batlayeri, sekarang ini bandara berkode WAPS/SXK itu mempunyai panjang runway 2.000 m x 45 m, taxiway 110 m x 23 m, dan apron 200 m x 75 m. Jenis pesawat terbesar di antaranya ATR -72. Untuk sisi darat, bandara kategori domestik dan kelas III ini mempunyai terminal 1.440 m2.

Sejak 20 November 2020 Kepala Bandara Mathilda Batlayeri dijabat oleh Akhmad Romi. Sebelumnya sebagai Kepala Bandara Amahai. Kabandara mempunyai tekad untuk membawa bandara ini menjadi lebih baik lagi kedepannya. Salah satunya adalah mewujudkan rintisan kepala bandara sebelumnya yaitu adanya Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). Menurutnya, keberadaan DPPU akan memudahkan dan menjamin ketersediaan bahan bakar untuk maskapai yang melakukan penerbangan dari Bandara Mathilda Batlayeri. Jadi, sebelum pengembangan 2022, bandara sudah dilengkapi DPPU.

Kepala Bandara Mathilda Batlayeri Akhmad Romi ( Foto: Dok Humas Bandara)

Upaya untuk mewujudkan DPPU di Bandara Mathilda Batlayeri butuh waktu. Ada perjuangan panjang dari Kepala Bandara sebelumnya. Menurut Romi, perintis awal untuk memiliki DPPU adalah Kabandara Chairul Humam. "Di masa jabatannya, Pak Chairul berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkannya hingga beliau kemudian dipindahkan menjadi kepala bandara Sultan Babullah Ternate".

Lalu penggantinya, Bapak Januaris Seralurin, juga dengan penuh semangat berusaha memperjuangkan DPPU Mathilda Batlayeri. "Saya hanya meneruskan beliau sehingga terwujudlah DPPU ini," katanya. Akhirnya pada Kamis, 16 Desember 2021, terukir sejarah baru di Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki. Kerja keras dan kesabaran itu terjawab hari itu dengan melakukan pengisian perdana avtur. “Allhamdulilah, puji syukur patut kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena segala usaha untuk mencapai hari ini diizinkan terjadi”, kata Kabandara Romi dengan penuh bahagia, sebagaimana dikutip dari mathilda-airport.com.

Pengisian perdana avtur ke sebuah pesawat pada 16 Desember 2021 ( Foto: mathilda-airport.com)

Perjuangan panjang yang tidak mudah. Kepala Bandara musti intens melakukan koordinasi dengan PT. Pertamina dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar hingga akhirnya berhasil mewujudkan DPPU Bandara Mathilda Batlayeri. “Terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang selalu mendukung dalam pengembangan bandara ini”, tambah Romi. "Kami sangat mengapresiasi upaya Pertamina untuk membangun depot bahan bakar avtur di bandara ini sehingga dapat menjamin ketersediaan bahan bakar bagi maskapai yang melakukan penerbangan di sini".

Bandara Mathilda Batlayeri kini telah memiliki fasilitas pengisian berupa dua unit refueller dengan kapasitas 7 KL dan 12 KL, dan 1 unit mobil bridger kapasitas 5 KL sebagai sarana suplai avtur dari Fuel Terminal Saumlaki menuju ke lokasi DPPU Mathilda Batlayeri.

Kualitas avtur terus dikontrol agar sesuai standard maskapai ( Foto: mathilda-airport.com)

Pada akhirnya Kepala Bandara Mathilda Batlayeri berharap semoga dengan beroperasinya DPPU Bandara Mathilda Batlayeri dapat memberikan dampak positif terhadap aksesibilitas transportasi khususnya maskapai penerbangan yang menuju Saumlaki, maupun sebaliknya. (@apron.idn)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image