Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image irman muhammad ridwan

Kebaikan dan Puasa Jalan Menuju Surga

Agama | Friday, 31 Mar 2023, 08:04 WIB
Berjalan menuju kebaikan akan menghantarkan kepada surga sementara berjalan menuju kejelekan akan menghantarkan ke pintu neraka,

Berjalan menuju kebaikan akan menghantarkan kepada surga sementara berjalan menuju kejelekan akan menghantarkan ke pintu neraka, pepatah mengatakan berakit-rakit kehulu berenang ketepian kesenangan meraih surga yang akan diraih maka pengorbanan harus dijalankan puasa salah satu pengorbanan, kebaikan penuh keimanan dan keikhlasan modal yang harus disiapkan.

Berbuat baik dibulan ramadhan ini dalam keadaan berpuasa kemudian menghiasinya dengan berbagai macam kebaikan atau ibadah insya Allah berlipat ganda pahalannya. Ada yang melaksnakan shalat berjama’ah di masjid, membaca Alquran, shalat tarawih, Berbagi ta’jil, mendengarkan tausyiah, berzikir dan banyak lagi kebaikan-kebaikan yang lainnya. ternyata ada satu pintu khusus bagi orang yang berpuasa adalah baburrayan.

Ketika menginginkan surga sebetunya mudah tetapi sering kali kemudahan tersebut dijadikan susah dan payah dalam melakukannya. Ternyata menurut Syaikh Abdul Qodir Aljailani dalam kitabnya berjudulkan Fathu Rabbani” Penyakitnya adalah mengungkung nafsu yang ada dalam dada. Nafsu berteman dengan syaitan sementara akal berteman dengan malaikat. Nafsu amarah akan berubah bisa dikendalikan menjadi nafsu mutmainah.

Nafsu amarah yang selalu menyuruh kepada kejelekan digantikan menjadi nafsu mutmainah yaitu nafsu yang selalu menyuruh kepada kebaikan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Yusuf ayat 53:

Sesungguhnya nafsu itu akan selalu menyuruh kepada kejelekan ”

Dalam Alquran dijelaskan surga tempatnya orang-orang yang beriman dan mengejakan amal sholih dan surga adalah tempat sebaik-baiknya kembalikan. Ternyata iman dan amal sholih. Iman adalah keyakinan yang tertancap dalam dada keimanan kepada Allah SWT yang tidak akan tergoyahkan seperti karang yang ada dilautan tertimpa ombak besar tertancap terus menerus. Amal sholih adalah amal yang baik. Amal yang bisa bermanfaat bagi dirinya juga bisa bermanfaan bagi orang lain bahkan hewan, tumbuhan, alam sekitar dan lingkungan.

Jangan menyepelekan amal baik yang kecil akan menghantarkan kepada surganya Allah SWT sebaliknya jangan menyepelekan amal yang jelek sekecil apapun boleh jadi amal tersebut bisa menghantarkan keneraka.

Alkisah ada wanita penghibur zaman dahulu ketika dalam perjalanan melihat ada seekor anjing kehausan lalu dia berhenti dan mendekati sumur kemudian dia menimba air lalu diminumkan air kepada anjing dengan memakai sepatunya wanita itu dijadikan gelas sebagai wadah air. Kisah ini jangan melihat seseorang dari kasat mata lihatlah kebaikannya. Kebaikannya tersebut menghantarkan kepada surganya Allah SWT. Allah SWT meridhoi amalnya itu dilakukan dengan penuh keimanan keimanan dan keilkhlasan.

Sebaliknya ada wanita rajin ibadah terkenal bahwa dia rajin ibadah tetapi dia mengurung kucingnya sampai mati tidak diberikan makan. Ini amal jelek yang kecil bisa menghantarkan ke pintu neraka. Apalagi di bulan puasa ini raihlah kebaikan dengan penuh keikhlasan supaya mendapatkan keridhoan surga didapatkan. Rasulullah SAW bersabda :

Dari Muadz bin jabal Ra berkata, “Aku pernah bersama Nabi SAW dalam sebuah perjalanan. Suatu pagi aku ketika kami tengah berjalan, aku berada dekat dengan Beliau, maka aku berkata, “ Wahai Nabi Allah, Beritahukanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukanku ke surge dan menjauhkan diri dari Neraka, “ Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang agung, namun sesunggunya ia amatlah mudah bagi orang yang diberikan kemudahan oleh Allah; Engkau menyembahnya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun juga, lalu engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa ramadhan, dan menunaikan ibadah haji ke baitullah.

Kemudian beliau berkata, “Maukah engkau aku tunjukan pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai, sedekah adalah penghapus kesalahan dan shalat ditengah malam, “ Kemudian Beliau membacakan firman Allah SWT, “lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidur” hingga firman-Nya: “ Yang mereka kerjakan” (QS. As-Sajdah; 16-17).

Kemudian beliau berkata, “ Maukah engkau aku beritahukan tentang pokok dari segala perkara, tiangnya dan juga puncaknya?” Aku menjawab , “ Tentu wahai Rasulullah SAW.” Beliau berkata , “ Pokok dari segala perkara adalah islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad.

Kemudian beliau berkata, “ Maukah engkau aku beritahukan tentang perkara yang menjadi kunci itu semua?” Aku menjawab , “Tentu wahai Nabi Allah.” Beliau memagang lidahnya dan bersabda, “ Tahanlah ini olehmu,” maka aku bertanya,”Wahai Rasulullah! Apakah kami semua akan dihukum karena apa yang kami bicarakan?” beliau berkata,” Celaka engkau hai Mu’adz, tidaklah orang-orang yang disungkurkan diatas wajah mereka di Neraka atau beliau berkata “ diatas hidung mereka melainkan karena perbuatan lisan-lisan mereka. (dikeluarkan oleh ahmad (22016, 22123) lafaz ini miliknya, at-Tirmidzi (2616) dan ia berkata Shahih. dan ibnu majah (3973), an-Nasa’I dalam “alkubra” (11394), dan Ibnu Hibban (214).

Dalam hadits diatas menerangkan bahwa amalan yang dapat memasukan kedalam surga diantaranya:

1. Beribadah kepada Allah SWT dan jangan menyekutukan-Nya

2. Mendirikan shalat

3. Menunaikan zakat

4. Puasa di bulan ramadhan

5. Haji kebaitullah

Adapun pokok dari segala perkara adalah adalah islam, shalat adalah tiangnya dan jihad adalah puncaknya. Dan yang paling penting dalam hadits diatas agar menjaga lisan sebaik-baiknya.

Demikian pemaparan mengenai Puasa dan Kebaikan menghantarkan kesurga mudah-mudahan ada manfaatnya bagi penulis umumnya bagi pembaca budiman yang dirahmati Allah SWT.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image