isdie

    FOLLOW  

Bukan Hanya Soekarno Penentang Israel, M. Natsir Juga Lantang Tolak Israel

Sejarah | Sunday, 26 Mar 2023, 09:00 WIB

Keikutsertaan Israel dalam piala dunia sepak bola U 20 yang diselenggarakan di Indonesia membuat negara kita mengeluarkan irama bak musik dangdut yang beragam menjadikan riuh dan ramai kicauan dari para rakyat biasa sampai par tokoh negara.

Penolakan dari berbagai lini masyarakat dari ormas sampai gubernur dan politik kompak satu suara menolak pertandingan tim Israel di Indonesia, sampai dengan lantang Gubernur Bali Koster menuangkan secara formal dengan menulis surat yang ditujukan ke ke menpora untuk menolak pertandingan tim sepak bola Israel. Berbeda dengan ormas yang memilih untuk membedakan antara olahraga dan agama, ormas tersebut memilih untuk memperbolehkan tim Israel bertanding karena itu urusan FIFA hal ini sejalan dengan Gubernur Jawa Barat kang Emil yang memilih tidak ikut gerbong Koster dan Ganjar dalam menyikapi tim sepakbola Israel.

Gembar gembor penolakan tim Israel tersebut gemanya diikuti dengan embel-embel dulu Soekarno lantang menolak Israel sehingga para tokoh tidak segan – segan menempelkan nama besar Soekarno sebagai bapak bangsa yang dengan tegas menolak Israel. Apakah penolakan Israel sebagai tim sepakbola oleh para tokoh negara benar-benar bersumber dari nurani mereka yang berdasar Israel adalah bangsa penjajah atau hanya karena kesoekarnoan saja mereka melakukan hal itu.

Perlu diketahui bahwa ketika Soekarno pada jamannya menolak Israel dan mengutuk dengan argumen dan pemikirannya, saat itu pula salah satu tokoh bangsa dan islamis bernama Muhammad Natsir (M. Natsir) tidak hanya ikut-ikutan asal mendukung Soekarno menolak Israel, M.Natsir justru memimpin Alam Islamiyah yang menjadi perkumpulan bangsa muslim pada waktu di Suriyah dengan mengutuk bahwa Israel adalah bangsa Yahudi yang tidak tahu diri dan sebagai bangsa perusak sehingga beliau M. Natsir dengan para sekutu bangsa Islam menyuarakan untuk membubarkan bangsa Israel.

Hal itulah yang perlu kita semua sebagai insan yang ingin mempertahankan penolakan tidak etis hanya sekedar kesoekarnoan saja tetapi harus punya keteguhan dalam berpegang karena anti Israel bukan hanya Soekarno saja M. Natsir pun salah satu tokoh yang patut diakui.