Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Taufik Alamsyah

Puasa, Kesehatan dan Medis

Agama | 2023-03-25 13:54:19

Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan (habl min Allah), tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan manusia (habl min alnas) yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia; seperti dunia medis dan kesehatan. Islam sesungguhnya telah menuntun dan mengatur agar umat manusia pada jalan untuk mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin, dunia, dan akhirat, serta mengakomodir seluruh nilai-nilai positifistik yang ada dalam segenap aspek kehidupan yang diperlukan manusia, salah satunya adalah kesehatan.

Bagi orang Islam, ibadah puasa, baik puasa wajib maupun puasa sunah, bukanlah sesuatu yang asing. Umat Islam telah terbiasa melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan dan merupakan ibadah mahdhah yang wajib dilaksanakan. Puasa menurut bahasa Arab disebut as-saum atau as-siyam yang berarti menahan diri. Maksudnya, menahan diri dari makan dan minum serta perbuatan yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai tenggelamnya matahari. Umat Islam juga dikehendaki untuk menahan diri dari mengeluarkan kata-kata kotor, menggunjing orang lain, dan sebagainya.

Al-Quran mengungkapkan bahwa puasa adalah aktivitas ubudiyah agar orang-orang beriman mencapai derajat takwa. Dalam Al-Quran surah al-Baqarah: 183 dijelaskan tentang puasa, sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Sesungguhnya, hakikat dari berpuasa adalah untuk menahan hawa nafsu, yang mana hawa nafsu tersebut adalah musuh setiap insan yang bertakwa. Dan dari puasa itu, ada banyak sekali hikmah yang bisa ditemukan dan dikaji, khususnya dalam hal fisik, yaitu menyehatkan fisik manusia, juga dalam masalah kejiwaan. Puasa memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan manusia dan telah dikenal sebagai metode yang aman digunakan untuk mengurangi risiko penyakit (Trepanowski et al., 2017). Kebanyakan orang menggunakan metode puasa untuk menurunkan berat badan (Kul, Savas, & Ozturk, 2013).

Menurunkan berat badan adalah salah satu cara untuk meningkatkan kondisi kesehatan seseorang secara keseluruhan. Beberapa manfaatnya antara lain meningkatkan tekanan darah sistolik dan diastolik serta meningkatkan kadar insulin tubuh, kolesterol total, dan penanda inflamasi dalam tubuh (Ganesan, Habboush, & Sultan, 2018). Beberapa penelitian menunjukkan manfaat puasa bagi kesehatan seseorang. Salah satu penelitian oleh (Faris et al., 2019) menunjukkan bahwa puasa Ramadhan terbukti efektif mendorong penurunan berat badan, penurunan kadar gula darah dan kolesterol LDL pada individu sehat. Penelitian lain (Salahuddin, Ah, Sr, & Km, 2014) menunjukkan bahwa puasa dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk menurunkan berat badan dan tekanan darah pada individu paruh baya dengan hipertensi.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan berat badan yang ditandai dengan penurunan lingkar pinggang dan juga dapat menurunkan tekanan darah tanpa menimbulkan komplikasi hipotensi (Id, Grundler, Bergouignan, Drinda, & Michalsen, 2019). Temuan menunjukkan bahwa, pada orang yang sehat, puasa dapat mengurangi penanda peradangan (IL-1 & IL-6, TNF-α), penanda stres oksidatif (Malondialdehyde), berat badan, lingkar perut, glukosa darah puasa, LDL, trigliserida dan tekanan darah. Pada orang yang berisiko atau dengan penyakit kardiovaskular, puasa dapat menurunkan berat badan, indeks massa tubuh, lingkar perut, persentase lemak, tekanan darah, trigliserida, biomarker inflamasi (serum amyloid A), biomarker stres oksidatif (protein karbonil), biomarker disfungsi endotel (asimetris dimethylarginine) dan meningkatkan faktor pertumbuhan endotel vaskular.

Dari berbagai penelitian, berpuasa terbukti memberi kesempatan beristirahat bagi organ pencernaan, termasuk sistem enzim maupun hormon. Dalam keadaan tidak berpuasa, sistem pencernaan dalam perut terus aktif mencerna makanan, hingga tak sempat beristirahat. Dan, ampas yang tersisa menumpuk dan bisa menjadi racun bagi tubuh. Selama berpuasa, sistem pencernaan akan beristirahat dan memberi kesempatan bagi sel-sel tubuh khususnya bagian pencernaan untuk memperbaiki diri.

Dr. Muhammad Al-Jauhari seorang guru besar dari Universitas Kedokteran di Kairo, mengatakan bahwa puasa dapat menguatkan pertahanan kulit, sehingga dapat mencegah penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman-kuman besar yang masuk dalam tubuh manusia. Puasa juga bisa menghindarkan kita dari potensi terkena serangan jantung. Karena puasa akan mematahkan terjadinya peningkatan kadar hormone katekholamin dalam darah karena kemampuan mengendalikan diri saat berpuasa.

Puasa merupakan pengobatan farmakologis yang aman dan dapat dilakukan dengan aman. Manfaatnya antara lain membantu menurunkan berat badan, mengontrol atau menurunkan tekanan darah tanpa menimbulkan komplikasi hipotensi, mencegah disfungsi endotel dan menurunkan kadar LDL. Beberapa keuntungan dapat diperoleh oleh individu yang sehat tanpa penyakit kardiovaskular seperti pencegahan penyakit kardiovaskular. Ini juga dapat membantu individu dengan risiko tinggi atau dengan penyakit kardiovaskular.

Puasa dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi kesehatan seseorang dengan memperbaiki faktor risiko seperti tekanan darah, kelebihan berat badan, dan disfungsi endotel.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image