Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image LPM El-Hakim

Paradigma Kesuksesan

Alkisah | Sunday, 19 Mar 2023, 08:20 WIB

Kamis pukul 11:10 siang di tengah terik panasnya kota surabaya, saya berbincang dengan salah seorang teman, membahas sebuah topik ringan akan arti sebuah ke suksesan. perbincangan yang cukup singkat namun memberikan sebuah nilai yang cukup baik bagi saya, oleh karena itu melalui tulisan ini saya ingin bagikan ke teman-teman dan para pembaca agar dapat meluaskan nilai-nilai kebaikan.

Pada siang itu saya memberikan sebuah video singkat kepada seorang temen, yang dimana video tersebut menjelaskan bahwa sebuah kesuksesan itu berada pada kekonsistenan seseorang dalam menggapai nya. dari sebuah video pendek itu, akhirnya kami banyak berbincang akan arti kesuksesans. Hingga kemudian dia bertanya kepada ku

“ apa arti sukses menurut versimu? ”

kemudian saya jawab definisi sukses menurut versiku

“ sebenarnya sukses menurutku simpel aja, melihat orang tua atau keluarga tersenyum bahagia, dan aku bisa menjadi orang yang bermanfaat. ”

Setelah temen bertanya kepadaku, lantas aku bertanya balik

“ kalau menurut versimu bagaimana? ”

dia menjawab

“ ketika jiwa dan hati bisa berdamai dengan semua aturan agama islam. ”

Masyaallah luar biasa.

Melihat dari percakapan tersebut akhirnya dapat saya simpulkan, seandainya semua manusia khususnya muslim mempunyai versi sukses yang sederhana dan kembali kepada agama, tentunya tidak akan terlalu capek memikirkan dunia, karena tahu bawah dunia hanya sementara dan sekedar tempat singgah, ibarat sedang melakukan perjalan, mungkin sekarang sedang berada pada pemberhentian yang pertama dan masih ada perjalanan berikutnya.

Untuk melakukan perjalanan pastinya butuh yang namanya bekal, nah di dunia inilah manusia mencari bekal untuk nanti kehidupan yang abadi yaitu akhirat. karena penantian dari akhir kehidupan akhirat ialah antara syurga atau neraka yang dimana penantian tersebut harus di tentukan dari sekarang di kehidupan dunia ini.

Bagi seorang muslim yang sadar akan pentingnya hal itu, dia akan menyiapkan dengan penuh kesungguhan dan hanya mengharap ridho ilahi.

Namun, pada kenyataannya sekarang banyak para pemuda yang tidak sadar, seolah-olah dia sedang berada pada kehidupan yang abadi, dilihat dari cara pandang dan aktivitasnya tentang dunia, selalu sibuk dengan perkara dunia yang tidak ada nilai agama sekalipun, bahkan hingga lupa cara sholat, cara berwudhu, hanya memikirkan diri sendiri, tidak perlu memikirkan orang lain, yang penting dia kenyang dan hidup enak.

Padahal inti daripada kehidupan adalah menjadi orang yang bermanfaat, seperti yang Rosulullah SAW sabdakan: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami' no:3289).

Tentunya perkara yang sangat mudah untuk menjadi orang yang bermanfaat, bisa di mulai dengan hal-hal yang ringan dulu yang biasa terjadi di lingkungan sekitar kita, misalnya dari hal yang kecil yaitu menyingkirkan duri dari jalan, untuk menyingkirkan sebuah duri dari jalan tidak harus sarjana S1 atau harus profesor dulu, tapi semua orang bisa melakukannya, dan untuk memulai sebuah kebermanfaatan menyingkirkan duri dari jalan ini tidak butuh modal berjuta-juta, hanya dengan kedua tangan yang kelak akan menjadi saksi itu, sudah bisa menyingkirkan kemungkinan musibah yang akan terjadi pada orang lain, belum lagi contoh-contoh yang lain yang kerap terjadi di lingkungan, dengan ini menandakan bahwa untuk menjadi orang yang bermanfaat sangatlah mudah.

Kembali ke perbincangan diatas ada sebuah pemikiran yang jarang sekali ditemukan di berbagai orang, dan tentunya saya sendiri, yaitu pemikiran sukses versi teman yang saya kutip diawal “ketika jiwa dan hati bisa berdamai dengan semua aturan agama islam, ini adalah perkara yang sangat sulit, karena sekarang berada pada pemerintahan yang ingin mejauhkan antara agama dengan manusianya sendiri, sehingga berkehidupan tidak menggunakan peraturan Allah melainkan peraturan yang dibuat manusia itu sendiri. sungguh orang-orang hubudunya lah yang menjadikan dunia berada di hatinya.

Alangkah indahnya jika sebuah pemikiran seperti ini dimiliki oleh banyak manusia khususya para mahasiswa, saya yakin kejayaan islam akan bangkit, kebodohan akan hilang, karena kenapa bisa?... Karena kita akan kembali kepada al-qur’an, dulu dimasa Rosulullah sudah membuktikan 23 tahun islam berjaya, makmur dimana-mana, sejahtera tidak ada kemiskinan.

Al-qur’an adalah petunjuk, pedoman, obat dan masih banyak nama yang lainnya, yang terpenting al-qur’an bisa merubah kehidupan manusia, semua yang berkaitan dengan al-qur’an menjadikan sesuatu tersebut menjadi mulia, siapa malaikat yang mulia? Malaikat jibril, karena malaikat jibril yang menyampaikan wahyu, siapa nabi yang mulia? Nabi Muhammad SAW, karena nabi yang menerima sekaligus yang menyebarkan al-qur’an, lalu kota yang mulia? Kota yang mulia adalah mekkah dan madinah karena disana tempat turunya al-qur’an, bulan yang mulia? Bulan ramadhan karena ramadhan adalah bulan turunnya al-qur’an. Sungguh, sangat mulai al-qur’an.

Mari teman-teman semuanya khususnya para mahasiswa agar senantiasa hidup berdampingan dengan al-qur’an. Jika ada salah penulisan, saya minta maaf yang sebesar-besarnya dan tulisan ini tidak bermaksud untuk saling menjeatuhkan hanya sekedar pengingat diri sendiri dan temen-temen yang lain agar menjadi orang-oarnag yang bernilai baik di mata Allah. Semoga kita semua selalu dalam lindungan allah, Aamiin

Oleh: Wafi Ibrahim (Mahasiswa semester 4 jurusan KPI)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image