Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Fatoni

PBA-UMM Menyiapkan Kelas Pusat Unggulan Bahasa Arab untuk Penerjemah

Eduaksi | Saturday, 18 Mar 2023, 04:57 WIB

Dalam rangka menghasilkan lulusan yang berkompenten dan mampu berdaya saing luas, program studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Malang (PBA-UMM) mengadakan workshop Center of Excellence (CoE) kelas “Bahasa Arab untuk Penerjemah” pada Sabtu (11/2/2023) di Coworking Space Dormy Hotel UMM. Agenda ini menjadi langkah awal kerja sama PBA-UMM dengan dunia usaha dan industri (DUDI).

Turut hadir dalam acara tersebut Dewantoro Ratri, M.Hum selaku Ketua Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) Komisariat Daerah Jawa Timur. Pemilik gelar penerjemah bersertifikat HPI ini mendorong program studi PBA-UMM agar terus melakukan pembaruan yang lebih up to date dan mempeluas jejaring dengan para mitra dunia usaha. "Dengan hadirnya kelas CoE (Pusat Keunggulan) tersebut diharapkan PBA-UMM bisa memberikan insight baru demi mewujudkan credit point dalam upaya rekognisi nasional maupun internasional," Ujar Dewantoro yang sekaligus pendiri agensi kebahasaaan MainKata Translation Studio, Sidoarjo.

Foto bareng Dekan FAI-UMM (Dr. Khozin, M.Si), Wakil Dekan I (Pradana Boy, ZTF, P.hD), Ketua HPI Komda Jatim (Dewantoro Ratri, M.Hum), Translator, dan Dosen PBA-UMM.

Ketua Program Studi PBA-UMM, Mochammad Firdaus, M.Ed menjelaskan bahwa Prodi PBA-UMM telah melakukan pembicaraan kerja sama dengan beberapa mitra terkait, agar mahasiswa mendapatkan pengalaman di dunia industri serta menyiapkan mahasiswa untuk bisa terjun langsung di dunia kerja. Menurutnya, PBA-UMM harus pecaya diri untuk membuat program CoE kelas “Bahasa Arab untuk Penerjemah” dengan target mahasiswa PBA-UMM nantinya memiliki kompetensi tinggi di bidang penerjemahan bahasa Arab.

PBA-UMM melalui program CoE ini dinilai cukup strategis sebagai penciri unggulan program studi, terutama dalam upaya menghasilkan SDM berkualitas demi menyongsong masa depan para lulusannya. Dalam pelaksanaan kelas CoE, kerja sama PBA-UMM dengan berbagai mitra usaha menjadi suatu keniscayaan. Dengan begitu, mahasiswa PBA-UMM sebagai peserta kelas CoE (Pusat Unggulan) dapat merasakan praktik kerja dan magang di dunia usaha secara langsung. Mereka tidak hanya paham teori penerjemahan, tetapi juga menguasai praktiknya serta mengimplementasikannya dalam dunia usaha yang relevan.

Terlebih, tenaga penerjemah bahasa Arab masih tergolong sangat rendah. Demikian ungkap nara sumber Abdul Aziz Khoiri, Tutor of Arabic, Researcher & Freelancer of Translation, Jawa Timur. Hal ini tentu menjadi lahan basah yang bisa diproyeksikan bagi mahasiwa PBA-UMM untuk menggeluti profesionalisme penerjemahan bahasa Arab. Lahan penerjemahan bahasa Arab meliputi teks laporan kegiatan, laporan tahunan, akta perusahaan, ijazah, konten website, iklan, buku panduan dan berbagai teks lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, turut hadir praktisi penerjemahan bahasa Arab Nuriyatul Hidayah selaku pemilik agensi H_Translation yang berlokasi di Malang, Jawa Timur. Dalam pengamatan alumnus Universitas Negeri Malang ini, banyak alumni Pendidikan Bahasa Arab yang kurang percaya diri untuk menjadi seorang penerjemah bahasa Arab. Perempuan yang akrab dipanggil Ustadzah Nuriya tersebut mengarahkan agar mahasiswa PBA-UMM agar aktif di jejaring sosial dan terus menerus melakukan branding image as a translator.

Pada akhir dari sekian rangkaian acara workshop ditandai dengan penyusunan modul pelatihan short course dan kelas CoE serta menentukan instruktur yang terlatih di bidangnya. Harapan ke depan, program CoE kelas “Bahasa Arab untuk Penerjemah” PBA-UMM tidak hanya dikhususkan bagi mahasiswa PBA-UMM saja, namun juga terbuka bagi mahasiswa lintas rogram studi dan fakultas di semesta UMM maupun dari luar kampus UMM.

________________

Ahmad Fatoni, Dosen Pendidikan Bahasa Arab FAI-UMM

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image