Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dinda Fikriyyah

SIPATUHAR Program Inovasi dari Puskesmas Bogor Timur

Edukasi | Wednesday, 15 Mar 2023, 10:06 WIB
Berdasarkan SIHA Laporan KT periode Januari – September 2022 Indonesia mengalami peningkatan kasus HIV sampai triwulan III tahun 2022, yaitu bulan September 2022. Kasus HIV yang ditemukan periode Januari - September 2022 ini sebanyak 36.665 orang dari 3.355.772 orang yang dites HIV.

Dilansir dari situs WHO, human immunodeficiency virus (HIV) adalah infeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Memiliki gejala awal seperti influenza, demam, sakit kepala, ruam dan sakit tenggorokan pada beberapa bulan pertama. Seiring berjalannya waktu jika tanpa pengobatan, penyakit ini akan menimbulkan gejala yang semakin parah. Seperti pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, demam, diare dan batuk. Selain itu, membuat orang menjadi lebih rentan terhadap penyakit parah lainnya seperti TBC dan beberapa kanker.

HIV melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi lain, oleh karena itu, orang yang terpapar harus segera menjalani pengobatan untuk memperlambat perkembangan virus. Salah satu caranya ialah dengan mengonsumsi obat antivirus HIV, obat ini disebut antiretroviral (ARV). Pengobatan ini digalangkan di seluruh pusat kesehatan di dunia untuk meminimalisirkan terjadinya korban jiwa dari penyakit HIV ini.

Pada 1 Juli 2019, Puskesmas Bogor Timur menciptakan suatu inovasi yang dikenal dengan inovasi SIPATUHAR (Si patuh minum ARV) dalam rangka menyukseskan pengobatan penyakit HIV. Sipatuhar terdiri dari berbagai kegiatan yang komprehensif dimulai dengan konseling kepatuhan, melakukan testing dan pengobatan hanya dalam satu hari, melakukan kegiatan alarm pengingat, pengiriman ARV pada pasien stabil dan sudah melakukan telemedicine, pemeriksaan kesehatan orang dengan HIV (ODHIV) secara berkala, pelacakan pasien yang mangkir minum ARV, koordinasi dengan lintas sektoral yang terkait dan juga kegiatan penguatan dukungan sesama ODHIV.

Inovasi SIPATUHAR ini mampu mengatasi pasien mangkir minum obat ARV. Pada Tahun 2022 jumlah pasien mangkir minum ARV turun sebanyak 8.5% dan inovasi ini juga mampu mempertahankan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas Bogor Timur sesuai dengan indeks kinerja daerah Jawa Barat. Setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau tidak terkecuali dengan ODHIV. Puskesmas Bogor Timur berusaha untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk ODHIV di kota Bogor. Melalui inovasi SIPATUHAR, Puskesmas Bogor Timur melakukan pelayanan kesehatan ODHIV yang komprehensif dan berkesinambungan. Sehingga terwujud ODHIV yang bertanggung jawab untuk kesehatannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image