Kegiatan Tahunan ANBK sebagai Tanda Majunya IPTEK Pada Lingkup Pendidikan di Cisarua
Pendidikan dan Literasi | 2023-03-14 12:18:52Cisarua – Pelajar di Cisarua, Kabupaten Bogor, 80% kini sudah mampu beradaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini dibuktikan semenjak mewabahnya virus Covid-19 yang mengharuskan para pelajar melaksanakan kegiatan belajar dari rumah. Pada masa pandemi, mereka terbiasa dengan media belajar dan komunikasi dalam jaringan (online), seperti aplikasi zoom, google classroom, edmodo, WhatsApp group, dan media sejenis lainnya. Saat pembelajaran tatap muka sudah diberlakukan kembali pun pelajar di Cisarua masih tetap terbiasa dengan modernisasi yang terjadi pada sistem pembelajaran masa kini.
Terlebih lagi, sejak tahun 2021 Dinas Pendidikan Kecamatan Cisarua sudah mulai memberlakukan program evaluasi berdasarkan Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemdikbud) yang bernama ANBK, yaitu Asesmen Nasional Berbasis Komputer. ANBK merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah. Penilaian pada ANBK terkait dengan hasil belajar murid yang fundamental, seperti literasi, numerasi, karakter, dan kualitas proses belajar-mengajar di suatu daerah. Tujuan utama diadakannya ANBK ini adalah memperbaiki mutu pembelajaran yang akan memengaruhi hasil belajar peserta didik. Terdapat 3 instrumen utama yang mendasari ANBK, yaitu:
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Bidang ini dikhususkan untuk mengukur kemampuan literasi membaca dan numerasi. Cisarua kini sudah menjadikan ANBK ini sebagai kegiatan tahunan yang tidak boleh terlewatkan. Hal ini disebabkan oleh dampak positif yang signifikan dapat dirasakan pada proses belajar mengajar pada sekolahsekolah yang ada di Cisarua.
2. Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar)
Sulingjar merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan. Sulingjar menunjang satuan pendidikan Cisarua dalam memperoleh informasi tentang faktor-faktor dari aspek input dan proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi hasil belajar murid.
3. Survei Karakter
Survei Karakter ditujukan untuk mengukur perkembangan karakter peserta didik sebagai salah satu capaian pembelajaran. Karakter yang dimaksud ialah perihal keimanan, ketakwaan kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, seperti gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan berjiwa kebhinekaan. Dengan demikian, peserta didik dapat terlihat dan terbentuk karakternya untuk menjadi generasi penerus bangsa yang cakap, kompeten, dan berkarakter baik.
Dinas Pendidikan Kecamatan Cisarua akan berupaya seoptimal mungkin untuk tetap menyelenggarakan ANBK ini dengan baik setiap tahunnya. Selama ANBK ini rutin dilaksanakan, hasil pengawasannya menunjukkan bahwa sekolah-sekolah Cisarua sudah mumpuni dalam mengikuti modernisasi sistem pembelajaran. Seperti yang dijelaskan oleh Mustofa, Kepala Pengawas Pendidikan di Disdik Cisarua,
“Alhamdulillah, 80% sistem pembelajaran berbasis IPTEK sudah mampu dilaksanakan oleh sekolah-sekolah yang ada di sini. Siswa siswi juga sudah bisa beradaptasi dengan baik menghadapi kemajuan IPTEK dalam proses belajar mereka. Semua ini juga berkat ANBK yang rutin dilaksanakan tiap tahun. Saya harap, sih, semoga ke depannya makin baik lagi, ya.” (02/03/2023)
Dampak program ANBK ini juga dirasakan oleh para siswa SMAN 1 Cisarua. Salah satunya Rizky, siswa kelas 11 SMAN 1 Cisarua yang merasa dirinya lebih tertantang terhadap program ANBK. “Kalo yang dirasain sih soal-soal testnya itu agak sulit, jadi itu ngebuat diri saya harus lebih sering belajar sama baca banyak buku,” ujar Rizky ketika ditemui pada Kamis, 2 Maret 2023.
Sedikit Menilik Proses Belajar Mengajar di Kecamatan Cisarua
Belajar mengajar saat masa pandemi di Kecamatan Cisarua berjalan dengan cukup baik. Ditinjau dari segi efektivitas, pembelajaran daring pada sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Cisarua memiliki tingkat efektivitas yang rendah karena kegiatan belajar mengajar menjadi tidak kondusif. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor internal dan eksternal, seperti jaringan internet yang kurang memadai, kurangnya kedisiplinan siswa karena tidak bisa dipantau langsung oleh tenaga pendidik, biaya kuota internet, perangkat daring yang kurang memadai, dan lain sebagainya. Faktor tersebut menjadi acuan bahwa pembelajaran tatap muka tetap menjadi pilihan prioritas Dinas Pendidikan Kecamatan Cisarua dalam segi efektivitas sistem pembelajaran.
Setelah pembelajaran tatap muka diberlakukan kembali, kebiasaan menggunakan perangkat-perangkat daring masih tetap dilakukan. Contohnya, penggunaan electronic book atau e-book. Sebagian kecil sekolah di Kecamatan Cisarua sudah menerapkan cara belajar memakai e-book. Hal ini bertujuan untuk mempermudah akses dan dirasa lebih praktis. Terlebih lagi, para pelajar di tiap sekolah kini tentunya sudah memiliki gadget sehingga kegiatan literasi dan pemberian tugas-tugas akan lebih mudah disebarluaskan oleh tenaga pengajar.
Dengan adanya kegiatan ANBK setiap tahunnya, tenaga pengajar dan pelajar di Kecamatan Cisarua diharapkan dapat beradaptasi lebih cepat dan lebih baik lagi dalam menghadapi kemajuan IPTEK dalam sistem pendidikan. Selain itu, ANBK juga berpotensi untuk meningkatkan kualitas peserta didik, mulai dari segi agama, sosial, dan kecerdasan intelektual. Dengan demikian, Dinas Pendidikan Kecamatan Cisarua menaruh harapan yang tinggi agar para pelajarnya dapat menjadi generasi penerus bangsa yang unggul dalam sesuai dengan potensinya masing-masing.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.