Desa Ciseeng Jadi Pengespor Ikan Hias, Warga Raup Omset Puluhan Juta
Bisnis | 2023-03-11 21:36:01Desa Ciseeng merupakan salah satu desa di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor yang menyuplai beragam ikan hias maupun ikan konsumsi terbesar di Jabodetabek. Semua ikan hias yang ada di kota Bogor, Jakarta, maupun Tanggerang berasal dari pembudidayaan ikan hias di Desa Ciseeng. Hasil pembudidayaan perikanan tersebut sudah tersebar luas hingga ke Singapore dan Malaysia. Hampir 52% mayoritas masyarakat di Desa Ciseeng ini bermata pencaharian sebagai pembudidaya ikan.
Desa Ciseeng ini terkenal dengan penjualan ikan koi. Hampir semua ikan hias di budidayakan disini. Beberapa ikan hias yang di budidaya di Desa Ciseeng atara lain, ikan mas koki, ikan koi, ikan cupang, memphis, arwana, ikan gapi, ikan tomang dan oscar. Selain membudidayakan ikan hias, ada juga masyarakat yang membudidayakan ikan konsumsi. Desa Ciseeng juga menjadi penyuplai ikan untuk di konsumsi di rumah-rumah makan. Ikan konsumsi yang biasa di suplai adalah ikan gurami dan ikan lele.
Sebelum menjadi pembudidaya ikan hias dan ikan konsumsi, masyarakat di Desa Ciseeng ini kebanyakan menjadi petani padi. Kemudian, seiring berjalaannya waktu masyarakat berubah menjadi penyuplai ikan konsumsi. Dengan permintaan terhadap pembelian ikan hias yang tinggi, masyarakat berubah haluan yang tadinya mereka menjual ikan konsumsi menjadi pembudidaya ikan hias. Karena melihat potensi penjualan di ikan hias lebih besar, pembudidaya ikan hias pun semakin banyak.
Dengan adanya persaingan yang semakin ketat, Pak Rahmat selaku Kepala Desa Ciseeng mulai melakukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan mengadakan pelatihan. “Dengan adanya persaingan yang tinggi, hal ini menjadi fokus kami di desa dalam melakukan peningkatan SDM. Mulai dari pelatihan digital, marketing, copy writing, hingga public speaking. Hal itu mulai kami ajarkan kepada masyarakat. Termasuk bagaimana membudidayakan ikan dengan baik.” Ujar dia.
Desa Ciseeng juga dibantu oleh kementrian agar masyarakat paham bagaimana mereka membuat packing ikan yang bagus, bagaimana ikan tetap sehat pada saat dikirim kepada konsumen, dan mengajarkan bagaimana masyarakat di Desa Ciseeng dapat mencetak ikan yang berkualitas. Konsentrasi kepala Desa Ciseeng pun ada pada bagaimana masyarakat dapat terus mengembangkan potensi perikanan.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Ciseeng juga memfokuskan di bidang perikanan. “Tidak semua pembudidaya ikan dapat menjual hasil budidayanya. Ada masyarakat yang hanya bisa mencetak ikan tanpa tau bagaimana cara menjualkannya kepada masyarakat luas. Akhirnya di sinkronkan sehingga ada masyarakat yang khusus menjadi pembudidayanya, ada yang sebagai pembesaran, ada yang sebagai reseller atau penjual,” tutur Rahmat. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi tumpang tindih. Artinya, harga pasar pun akan tetap stabil dengan adanya pembinaan oleh BUMDes.
Penjualan Ikan Hias di Desa Ciseeng Pada Masa Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease) tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga memengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan dan kehidupan sosial masyarakat. Masyarakat di Desa Ciseeng sendiri tentunya mengalami banyak musibah. Mulai dari masyarakat yang terkena PHK dan lain hal semacamnya.
Semenjak itu, masyarakat di desa Ciseeng yang hanya bisa beraktivitas dari rumah saja mulai membudidaya ikan hias. “Semasa pandemi kemarin, harga ikan hias tentu melonjak tinggi. Yang semula ikan cupang seharga Rp.3000 bisa menjadi Rp.100.000. Sehingga meskipun pandemi Covid-19 terjadi, hal ini tentu menjadi sebuah keberkahan bagi warga kami,” ucap Rahmat.
Kedepannya Desa Ciseeng memiliki program dan target di tahun 2025 untuk menjadikan Desa Ciseeng menjadi desa wisata kampung ikan. Hal ini menjadi sebuah kebangkitan masyarakat di Desa Ciseeng setelah pandemi Covid-19 melanda.
Kepala desa pun sudah melakukan berbagai macam persiapan untuk membangun Desa Ciseeng menjadi desa wisata perikanan. Mulai dari peningkatan SDM, infrastruktur yang mulai diperbaiki, akses-akses yang dimudahkan, dan juga mulai memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwasanya Desa Ciseeng ini merupakan kampung ikan.
Untuk menjadi suatu penggebrakan, Desa Ciseeng akan mengadakan Ciseeng expo di bulan juli/agustus tahun 2023 mendatang. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua minggu. Nantinya akan ada pameran ikan hias, kontes ikan hias, stand-stand jual beli ikan hias, dan ada juga pasar kuliner. Kegiatan ini bertujuan untuk menggebrak awalan persiapan guna membangun Desa Ciseeng menjadi desa wisata. “Paling tidak kami akan melakukan langkah awal. Memperkenalkan potensi desa ini kepada masyarakat di Kota Bogor maupun di luar Bogor. Nanti semua hasil SDA yang ada di desa ini akan dituangkan di Ciseeng Expo tahun 2023 ini.” Tutur Rahmat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.