Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Kurangnya Sarana Pendidikan di Kecamatan Nanggung Bogor

Pendidikan dan Literasi | 2023-03-11 20:06:15
Kantor Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor (28/2/2023)

Bogor - Kurangnya tenaga kerja dan fasilitas pendidikan menjadi permasalahan yang umum di Kecamatan Nanggung ,Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Terdapat sejumlah sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang tidak mendukung pembelajaran di sekolah. Melansir data dari Kecamatan Nanggung pada tahun 2022 terdapat 9 Sekolah Dasar (SD) yang berstatus rusak berat dan 14 Sekolah Dasar (SD) rusak ringan.

“ Di sini hanya ada 10 guru yang mengajar dan banyak yang rangkap beberapa kelas, disini kita kekurangan guru dan ruang kelas” Ungkap Wahyu Suci Guru di SDN Parakamuncang 02 (28/2/2023)

Data dari Kecamatan Nanggung sarana pendidikan yang ada hanya sedikit. Berikut data sarana pendidikan di Kecamatan Nanggung pada tahun 2021 ; 71 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ; 48 Sekolah Dasar (SD); 25 Madrasah Ibtidaiyah (MI) ; 10 Sekolah Menengah Pertama (SMP) ; 8 Madrasah Tsanawiyah (MTS) ; 4 Sekolah Menengah Atas (SMA) ; dan 3 Madrasah Aliyah (MA). Untuk kecamatan yang hanya terdiri 11 desa, sarana pendidikan yang tersedia dengan jumlah seperti itu sangatlah minim.

Kurikulum yang dipakai sekolah di Kecamatan Nanggung masih memakai kurikulum darurat atau kurikulum 2013 yang disederhanakan, di mana kurikulum ini dipakai pada saat pandemi covid-19.

“ Untuk kurikulum di sekolah Kecamatan Nanggung masih memakai kurikulum 2013 yang disederhanakan dan baru tahun depan akan ganti kurikulum merdeka” Jelas Wahyu Suci guru SDN Parakamuncang 02

Wahyu Suci menjelaskan semua sekolah di Kecamatan Nanggung masih memakai kurikulum 2013 dan tahun depan akan ada dua kurikulum yang akan dipakai, kurikulum merdeka di mulai dari kelas 1 dan 4 Sekolah Dasar (SD) dan kurikulum 2013 disederhanakan kelas 2, 3,5,6 Sekolah Dasar (SD) .

Pergantian kurikulum membuat sekolah mempertimbangkan pembelian buku karena khawatirnya buku yang dipakai kurikulum sebelumnya tidak dipakai. Persiapan pergantian kurikulum mengharuskan beberapa sekolah membeli buku yang baru agar murid bisa mendapat pendidikan yang layak dan sesuai dengan kurikulum yang disiapkan oleh pemerintah.

“Kalau bisa membuat trobosan membantu kita suplai buku darimana saja karena kita sedang kekurangan buku” ungkap Mumud Guru SDN Parakamuncang 02 (28/2/2023)

Mumud mengatakan buku menjadi penunjang utama dalam pembelajaran dan sangat penting dibutuhkan, kekurangan buku bisa menghambat proses pembelajaran yang efektif. Sehingga ia mengharapkan adanya bantuan suplai buku untuk menunjang pembelajaran.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image