Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arif Minardi

Perluas Lapangan Kerja dengan Olahraga

Olahraga | Friday, 10 Mar 2023, 15:01 WIB
Ilustrasi profesi atlet dimasa depan sangat menjanjikan - foto Republika

Politisi Partai Golkar Zainudin Amali resmi mengundurkan diri dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).Zainudin telah menyerahkan surat pengunduran diri ke Kementerian Sekretariat Negara pada Kamis (9/3). Publik penasaran siapa yang akan ditunjuk oleh Presiden Jokowo Widodo untuk menjadi Menpora yang baru.

Publik berharap sosok Menpora yang baru memiliki kapasitas untuk mengatasi sederet persoalan yang dihadapi kaum muda serta mampu membenahi secara total semua cabang olahraga (cabor). Dan yang terpenting adalah mengembangkan ekonomi olahraga termasuk penjualan peralatan olahraga. Hal diatas merupakan perluasan lapangan kerja lewat olahraga.

Menpora yang baru akan memikul beban yang sangat berat terkait dengan masalah kompleks kepemudaan dan prestasi olahraga nasional yang hingga kini tidak kunjung membaik. Menpora harus bisa membuktikan bahwa kementerian yang dipimpinnya memiliki strategi dan terobosan terkait dengan pembinaan dan peningkatan prestasi seluruh cabor.

Jenis pekerjaan yang kini mulai dilirik masyarakat adalah menjadi atlet. Banjir bonus kepada atlet menjadi pemicu beralihnya minat sebagian masyarakat untuk memiliki status sebagai atlet. Meski harus juga diakui tidak mudah menjadi atlet karena semua harus berproses.

Zuhri dengan sepatu bututnya adalah proses untuk lahir menjadi yang tercepat. Selain itu, Chris John dengan gelar Super Champion-nya di cabor tinju juga berjuang keras disemua latihannya, termasuk juga Daud Jordan yang harus membiayai sendiri sasananya. Bahkan, smesh jumping-nya Liem Swie King yang mematikan di era keemasan cabor bulutangkis juga berasal dari proses latihan yang berkelanjutan karena tidak ada prestasi tanpa proses panjang.

Bekerja di bidang olahraga tidak harus selalu milik para calon atlet profesional atau para pengamat atau komentator olahraga yang sudah sering mondar-mandir di berbagai acara olahraga di televisi.

Para penggemar olahraga juga bisa menciptakan lapangan kerja dari aktivitasnya sebagai penggemar olahraga. Ada beberapa contoh pekerjaan dibidang olahraga yang bisa dilakukan untuk para penggemar dan penikmat acara olahraga. Antara lain sebagi Vlogger/Youtuber Olahraga.

Selain itu juga bisa menjadi seorang koordinator acara olahraga mulai dari proses awal sampai akhir acara. Pekerjaan seorang koordinator di acara olahraga termasuk mengatur akomodasi para atlit dan perwakilan klub atau organisasinya, membuat jadwal acara, mempersiapkan keamanan, venue, mengakomodir media, tim medis hingga mengurus segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk keberlangsungan acara.

ilustrasi produk peralatan olahraga

Kini olahraga tidak sekedaar hobi, tetapi sudah berkembang menjadi jenis profesi yang sangat menjanjikan. Olahraga juga melahirkan jenis-jenis pekerjaan dengan penghasilan yang menggiurkan. Perluasan lapangan kerja warga bangsa kini bisa dilakukan dengan mengembangkan industri olahraga. Tidak bisa dimungkiri bahwa industri olahraga selain bisa memberikan nilai tambah berarti juga telah memperluas lapangan kerja dan menambah ragam profesi masyarakat. Sehingga portofolio ketenagakerjaan di suatu negara spektrumnya semakin luas.

Saatnya pemerintah pusat dan daerah menata event olahraga menjadi daya ungkit ekonomi untuk mensejahterakan rakyat. Olahraga sudah menjadi entitas ekonomi dan industri yang melibatkan partisipasi masyarakat luas dengan effort dan dana yang luar biasa.

Olahraga bisa menjadi sarana padat karya produktif. Intensitas padat karya produktif itu akan semakin membesar searah dengan bergulirnya bermacam kompetisi atau liga. Padat karya produktif terkait dengan industri peralatan olahraga, atribut, kaos, souvenir, hingga media iklan dan promosi pertandingan.

Para atlit dan publik berpandangan bahwa selama ini kapasitas Menpora berlatar politisi kesulitan mencetak prestasi dan ironisnya justru terjerat kasus korupsi pembangunan infrastruktur. Oleh sebab itu, untuk mengobati harapan para atlet dan publik itu, Presiden Jokowi sebaiknya mengangkat mantan atlet berprestasi sebagai Menpora.

Selain Menpora, para mantan atlit yang berprestasi sebaiknya mendominasi kepengurusan cabor di pusat maupun daerah. Para politisi, mantan pejabat birokrasi hingga calo olahraga sebaiknya tidak lagi bercokol dalam kepengurusan cabor maupun kepengurusan KONI pusat dan daerah. Cukup sudah para politisi mengobok-obok olahraga untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Dimasa mendatang modus korupsi olahraga tidak boleh terulang lagi. Menpora harus bersih dari korupsi lewat pelaksanaan lelang dan kasus penyelewengan peralatan olahraga. Olahraga bukan semata untuk menciptakan pola hidup sehat dan mencapai prestasi. Sejarah menunjukkan bahwa olahraga adalah media perjuangan dan sarana pemersatu bangsa. Hal itu terbukti dengan penyelenggaraan PON pertama yang digelar di Stadion Sriwedari Solo. Kini olahraga telah mengalami transformasi menjadi industri yang sangat signifikan bagi reputasi dan perekonomian suatu bangsa.

Program Kemenpora sebaiknya terfokus kepada dua aspek strategis yakni peningkatan prestasi berbagai cabang olahraga dan mengembangkan ekonomi olahraga. Selama ini potensi ekonomi olahraga di negeri ini belum digarap secara optimal karena kompetisi belum berjalan dengan baik. Bahkan banyak kompetisi yang terhenti. Padahal kompetisi olahraga merupakan ajang yang cukup strategis untuk mengembangkan potensi ekonomi olahraga.

Besarnya potensi ekonomi olahraga ditunjukkan oleh banyak negara antara lain Inggris, Spanyol, dan Italia yang terkenal dengan klub sepakbolnya di kancah internasional. Sehingga menarik investor asing masuk ke negara tersebut dan hal ini tentu saja menstimulasi real capital inflow yang rata - rata bersifat jangka panjang. Karena konsistensi dari pembinaan dan prestasi olahraga di negara tersebut selain itu banyak perusahaan asing yang bersedia sebagai sponsor klub sepakbola di negara tersebut karena dapat meningkatkan nilai komersial produknya secara global.

Data menunjukkan bahwa orang-orang terkaya di dunia banyak yang menanamkan uangnya untuk klub olahraga sepakbola terkenal. Seperti Sebagai contohnya Lakshmi Mittal ( dengan kekayaan: US$ 28,7 miliar) pemilik Queen’s Park Rangers, Amancio Ortega ( dengan kekayaan: US$ 25 miliar) pemilik Deportivo La Coruna De, Paul Allen ( dengan kekayaan: US$ 13,5 miliar) pemilik Seattle Sounders, Roman Abramovich ( dengan kekayaan: US$ 11,2 miliar) pemilik Chelsea, dan Silvio Berlusconi ( dengan kekayaan: US$ 9 miliar) pemilik AC Milan.

Adanya kompetisi olahraga juga meningkatkan angka GDP suatu negara yang menjadi tuan rumah. Meskipun banyak dana yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan, namun dari hasil penjualan tiket dan jumlah wisatawan olahraga yang membelanjakan uangnya maka keuntungan ekonomi bisa diraih.

> Arif Minardi, Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image