Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Agus Budiman

Analisis Semiotika dalam Humor Poster Hari Besar Nasional

Sastra | 2023-03-09 13:13:55
Pinterest.com

Hari besar nasional selalu menjadi momentum yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia. Sebagai generasi anak muda penting untuk mengetahui hari-hari besar di Indonesia. Ini sebagai bagaian dari mengetahui sejarah agar kita dapat mengambil hikmah dan belajar dari pengalaman yang telah terjadi sehingga dapat melangkah lebih baik lagi guna mewujudkan masa depan yang semakin baik lagi. Terdapat banyak hari-hari penting nasional yang setiap tahun masyarakat akan merayakannya. Hari-hari penting tersebut pada umumnya ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden, seperti contohnya Hari Guru Nasional yang ditetapkan oleh Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 dan Hari Pers Nasional yang ditetapkan oleh Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985. Meskipun tidak merupakan hari libur nasional, Hari-hari besar tersebut penting untuk dikenang dan diperingati sebagai hari yang bersejarah dan juga untuk mengetahui makna-makna dibalik peringatan hari-hari besar nasional tersebut.

Era digital tentu masyarakat selalu memanfaatkan hari besar nasional sebagai momentum untuk menciptakan kreativitas dalam menyampaikan pesan sekaligus memengaruhi daya Tarik masyarakat, termasuk memasukan balutan humor dianggap viral atau tidak wajar. Humor merupakan salah satu cara yang dapat dipakai seseorang untuk menyampaikan gagasan dan pikirannya. Humor juga digunakan untuk mengungkapkan ajakan yang dapat menghibur dan menimbulkan simpati. Humor merupakan kegiatan yang identik dengan lelucon untuk merangsang seseorang agar tertawa (Krissandi, 2018). Humor tidak memutuskan benar atau salah karena humor tidak memerlukan pembuktian. Hal terpenting dalam humor adalah lucu dan tidak lucu (Sudarmo, 192). Humor yang telah menyebar di masyarakat mempunyai berbagai bentuk dan fungsi. Fungsi humor antara lain sebagai sarana hiburan, pendidikan, dan kritik sosial. Sejatinya humor memberikan nuansa sekaligus keunikan dalam sebuah informasi dalam poster.

Membongkar Poster dengan Menggunakan Semiotika Roland Barthes.

Kalau kita lihat pada akhir-akhir ini beberapa poster yang dibuat instansi pemerintah maupun organisasi islam cukup menarik perhatian masyarakat dalam menikmati karyanya. Banyak pesan yang disampaikan dalam karya poster dengan balutan humor tersebut. Seperti halnya pada Hari Dokter Nasional muncul pisang goreng yang lagi viral yaitu 'Hihang Hoheng'. 'Hihang Hoheng' merupakan gerai penjual pisang goreng yang cukup viral di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun tiktok @ reyeeyy, digerobaknya tertuliskan dengan jelas 'Hihang Hoheng'. Penjual kreatif ini seakan menunjukkan pisang goreng jualannya itu masih panas. Selain karya poster dari pemerintahan yang cukup menarik perhatian masyarakat. Poster dari organisasi islam di Indonesia yaitu Muhammadiyah juga tidak kalah menarik. Poster yang dibuat dalam memperingati penentuan hari puasa dan hari raya juga mencukup menarik perhatian masyarakat. Dalam poster tersebut terdapat visual dua anak kecil yang berbaju Liverpool dan Chelsea.

Dalam membongkar sebuah pesan yang ada pada poster hari besar nasional maupun hari besar islam tentu perlu pisau analisis khusus. Pada tulisan ini penulis menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Terdapat dua proses signifikasi dalam peta analisis Bathes. Tahap pertama adalah tataran denotatif. Tanda denotatif juga merupakan penanda konotatif, yang sudah masuk pada tahap atau signifikasi kedua atau signifikasi pertama adalah aspek bahasa, sedangkan tahap kedua adalah aspek mitos. Aspek mitos inilah yang merupakan goals dari memilih aliran Barthes untuk menganalisis tanda. Dengan menggunakan aliran Barthes untuk menganalisis tanda, mitos menjadi apa yang hendak ditemukan oleh si pemakai analisis dari Barthes ini. Kalau dikaitkan dengan poster-poster yang sudah dipaparkan diatas tentu cukup menarik dalam membongkar pesan yang terdapat dalam poster tersebut. Seperti halnya humor, pesan yang dibangun dalam sebuah karya poster juga sebagai sarana hiburan, pendidikan, dan kritik sosial.

Pertama terkait poster hari dokter nasional, pada poster tersebut terdapat makanan yang sedang viral yaitu pisang 'Hihang Hoheng'. Munculnya salah satu makanan yang sangat viral di media sosial merupakan bagaian dari strategi pembuat poster untuk menarik perhatian netizen, selain berisi humor didalam pesan tersebut, poster ini juga kalau dilihat dari mitosnya bahwa ada pesan pemerintah dalam mendukung dan mempromosikan produk-produk makanan yang dibuat oleh pelaku usaha kecil menengah. Hal ini merupakan soft marketing yang coba dibangun pemerintah yang diaplikasikan dalam sebuah poster. Kedua, yaitu poster memperingati hari puasa dan lebaran yang dirilis oleh organisasi Muhammadiyah. Seperti halnya poster dari media sosial pemerintah, poster ini juga berisi balutan humor didalamnya. Munculnya dua anak yang berbaju liverpol dan Chelsea merupakan kritik fans terhadap dua klub liga inggris yang diprediksi akan puasa gelar dalam mengarungi kompetisi di liga profesional. Pesan-pesan yang diciptakan dalam sebuah posterkreatif tentunnya ada kepentingan yang dimunculkan oleh para kreator poster.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image