Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Taufik Akbar

Mengatasi Stres pada Remaja, Menjaga Kesehatan Jiwa

Eduaksi | Thursday, 09 Mar 2023, 13:12 WIB
Foto: kegiatan penyuluhan “Kesehatan Jiwa Remaja” di SMPIT NASSAIM (dok. Sekolah)

SMPIT Tunas Bangsa Insan Mandiri (SMPIT NASSAIM) Kota Depok mengadakan kegiatan penyuluhan “Kesehatan Jiwa Remaja” untuk peserta didik. Kegiatan ini menjadi sesi pembelajaran akhir dari rangkaian program kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Bangunlah Jiwa dan Raga”. Kegiatan yang bekerjasama dengan UPT Puskesmas Kalimulya dan Dinas Kesehatan Kota Depok ini dilaksanakan pada hari Rabu 8 Maret 2023.

Selain memberi penyuluhan, Tim dari Puskesmas Kalimulya yang dipimpin oleh dr.Irene Sathyaningrum juga mengadakan tes kadar Carbon Monoksida (CO) dalam tubuh dengan menggunakan alat CO Analyzer bagi siswa/i dan guru. Hasil tes tersebut bisa mengindikasikan apakah seseorang itu sebagai perokok atau seorang nonperokok yang terpapar asap rokok. Kedua kegiatan tersebut didampingi dan dipantau langsung oleh tim dari Dinas Kesehatan Kota Depok yang dipimpin oleh dr.Sri Dara Emmy Dako

Dalam sambutannya, Ahmad Abdul Muiz, M.M, selaku kepala sekolah menyampaikan bahwa kesehatan jiwa dan raga sangat penting untuk diperhatikan dan dijaga. Dengan adanya agenda penyuluhan ini diharapkan para siswa mengetahui atau mengidentifikasi sejauh mana tingkat kesehatan jiwa mereka dan cara-cara untuk mengatasinya.

Semua siswa terlihat antusias menyimak paparan materi penyuluhan yang disampaikan dengan gaya santai dan interaktif (tanya jawab). Siswa juga bersemangat mengikuti tes CO Analyzer. Alhamdulillah dari hasil tes tersebut, seluruh murid laki-laki dan beberapa sampel murid perempuan dan guru dinyatakan paru-parunya dalam keadaan sehat.

Dalam kegiatan penyuluhan, yang menjadi pemateri adalah dr Irene Sathyaningrum. Beliau memulai pemaparannya dengan menjelaskan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial (UU no.36 tahun 2009 tentang kesehatan). Menurut WHO, sehat adalah suatu keadaan yang sempurna secara fisik, mental dan sosial, bukan sekedar terbebas dari penyakit atau kelemahan.

Selanjutnya dr Irene menyampaikan fakta terkait kesehatan jiwa anak usia sekolah dan remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan mental yang paling banyak diderita oleh remaja adalah gangguan cemas, stress dan depresi. Dari data BKKBN 2016 dan KPAI 2018, terdapat 6% remaja mengalami depresi dan 10% mengalami gangguan mental dan emosional.

Yang menarik, beliau juga menyinggung terkait pornografi dan kecanduan gadget. Pornografi bisa menjadi ancaman bagi remaja karena terdapat banyak dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Mulai dari kerusakan sel-sel otak, gangguan emosi dan mental, hingga kehilangan masa depan.

Pada kasus kecanduan gadget, selain kondisi fisik yang terganggu, kondisi mental remaja yang kecanduan gadget juga akan mengalami masalah. Para remaja yang mengalami dampak kecanduan gadget akan kehilangan minat dalam hal lain selain dunia gadget. Ia tidak akan lagi memiliki hobi lain, lebih malas, dan akan berdampak pada kondisi akademik mereka.

Terakhir, yang termasuk masalah kesehatan jiwa adalah gangguan prilaku kasar atau conduct disorder dengan gejala-gejala yang bisa dikenali antara lain: kasar terhadap orang lain atau binatang, merusak barang-barang, suka berbohong atau mencuri, kerap melanggar aturan, suka mengintimidasi orang lain, suka berkelahi, menyulut pertengkaran, bolos dari sekolah, mudah marah dan kehilangan mood, suka mengganggu orang lain, memiliki harga diri yang rendah, pendengki dan mudah tersinggung, suka menyalahkan orang lain.

Tentunya selain menerangkan kondisi dan faktor-faktor penyebab gangguan mental tersebut, dr Irene juga menjelaskan tips untuk mengatasinya. Salah satu tips yang dibagikan oleh beliau adalah mengatasi stres. Berikut adalah Tips untuk mengatasi stres pada remaja yaitu:

Melaksanakan ibadah. Kegiatan ibadah seperti shalat sunnah atau mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an dapat menenangkan pikiran pada saat stres.

me time (waktu untuk diri sendiri). Kegiatan me time bisa dengan meluangkan waktu untuk memanjakan diri, melakukan relaksasi tubuh kemudian memanfaatkan waktu untuk perawatan kulit dengan langkah sederhana seperti memakai masker wajah, dan lain-lain.

Liburan atau refreshing (menyegarkan). Kegiatan liburan atau refreshing bisa dengan melakukan aktivitas berlibur ke suatu tempat wisata baik itu wisata alam ataupun wisata yang lainnya yang dapat menengkan pikiran dan menyegarkan tubuh sehingga akan membuat pikiran menjadi lebih tenang, baik dan segar.

Bertukar cerita dengan teman. Minta pendapat atau solusi dari teman dengan bercerita maka hal itu akan lebih meringankan masalah yang sedang dipikirkan sehingga akan lebih tenang terhadap kita.

Melakukan aktivitas olahraga, bisa melakukan jalan santai atau jalan cepat selama kurang lebih 30 menit. Dengan melakukan jalan kaki atau jalan cepat juga bisa memanjakan mata dengan menikmati pemandangan pohon-pohon sekitar perjalanan atau bisa juga dengan melakukan aktivitas olahraga dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang

Menutup materi penyuluhan, dr Irene menginformasikan bahwa Puskesmas mengadakan layanan konsultasi terkait kesehatan mental yang dijadwalkan setiap hari jum’at. Sekolah bisa bekerja sama dengan Dinas Kesehatan melalui puskesmas terdekat terkait pelayanan konsultasi masalah remaja.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image