Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rahman Tanjung

Kamu Nanya Coaching itu apa?

Edukasi | Sunday, 05 Mar 2023, 08:11 WIB

Masih ingatkah dengan sosok Alif Cepmek yang viral karena memparodikan gaya Iqbal Ramadhan sewaktu memerankan tokoh Dilan? Ya, dia cukup terkenal karena ucapannya, “kamu nanya, kamu bertanya-tanya .”. Kalau anda mendengar kalimat itu, pasti tak terasa sambil mengikuti gaya bicara Alif Cepmek dan diakhiri dengan kata “wraarrrr

Kalau mengingat kata “kamu nanya”, kembali membawa dan mengingatkan saya akan materi pelatihan yang baru saja saya dapatkan di Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI pada tanggal 28 Februari sampai dengan 3 Maret 2023, yaitu pelatihan Coaching dan Mentoring Angkatan II tahun 2023. Dimana untuk menjadi coach yang baik harus mampu mendengar dan memberikan “powerfull question” yang dapat mengantarkan coachee untuk meningkatkan potensinya.

Pembukaan Pelatihan Coaching dan Mentoring Angkatan II Tahun 2023 di Graha Makarti Pusbangkom TSK ASN LAN Jakarta pada 28 Februari 2023

Acara tersebut dibuka oleh Kepala Pusbangkom TSK ASN, Dra. Isti Heriani, M. B. A dan diikuti oleh 35 ASN dari beberapa wilayah di Indonesia, dimana 19 peserta merupakan PNS Kementerian/ Lembaga dan sisanya adalah PNS Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dengan beragam jabatan fungsionalnya.

Coaching dan Mentoring menjadi salah satu metode yang sangat efektif untuk memberdayakan potensi maksimal dari para pegawai. Kedua hal tersebut merupakan salah satu bentuk pengembangan kompetensi Non-Klasikal bagi ASN sebagaimana diatur dalam Peraturan LAN Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil.

Setelah seluruh peserta mengikuti penyamaan persepsi serta pembentukan pengurus kelas melalui Building Learning Commitment (BLC), dilanjutkan dengan materi Konsep dan Teknik Dasar serta simulasi Coaching dan Mentoring oleh Coach Iqbal Fadillah dan Feri Firdaus, yang juga merupakan Widyaiswara LAN RI.

Di sinilah kita dibukakan mindset tentang Coaching dan Mentoring, bagaimana perbedaannya dengan Counselling, Consulting, Training dan Facilitating. Saya dan beberapa peserta lain yang berprofesi sebagai Widyaiswara dan sering ditugaskan menjadi Coach untuk kegiatan Latsar CPNS, PKP, PKA mulai memahami bahwa proses coaching yang telah kami lakukan selama ini belum begitu sesuai dengan konsep coaching sebenarnya, karena terkadang kita memosisikan seperti seorang pembimbing skripsi atau tesis, atau juga menjadi seorang Mentor, yang memberikan dan mengarahkan bagaimana seharusnya yang dilakukan peserta pelatihan-pelatihan tersebut.

Dalam prosesnya, pemahaman tentang coaching terbagi menjadi empat tahapan, yaitu: knowing (mengetahu), doing (melakukan), being (menjalankan coach sesuai dengan konsep coaching yang sebenarnya) dan inspiring (memberikan inspirasi dan dapat menjadi role model). Saya sendiri merasa baru sampai pada posisi doing menuju being, karena belum menerapkan konsep dan praktik coaching sebenarnya yang sesuai dengan 11 Coaching Core Competencies dari International Coach Federation (ICF) dan juga lima kode etik sebagai coach mengacu pada International Association of Coaching (IAC).

Pada dasarnya inti dari perbedaan Coaching dan Mentoring adalah bahwa Coaching merupakan suatu proses untuk memberdayakan dan memaksimalkan potensi seorang Coachee (orang yang mendapatkan coaching) dari tahu menjadi lebih tahu, atau dengan kata lain Coaching berusaha mengantarkan coachee dari kondisinya saat ini menuju kondisi yang diinginkan.

Selain itu, coaching diberikan kepada mereka yang ingin maju dan memaksimalkan potensi yang dimilikinya, bukan kepada orang yang bermasalah. Seorang Coach juga tidak harus ahli di bidang yang sama dengan coachee, melainkan harus menguasai cara berpikir strategis serta mempunyai kemampuan dalam mendengarkan dan memberi pertanyaan yang tepat untuk menggali potensi Coachee nya.

Sedangkan Mentoring merupakan proses transfer pengetahuan dan skill dari orang yang memiliki pengalaman atau memiliki skill tertentu dengan memberikan arahan dan petunjuk kepada orang yang mau belajar tentang sesuatu yang belum dia ketahui atau belum dialami, yang biasanya disebut dengan Mentee.

Dalam prosesnya, Mentoring terdiri dari empat tahapan, yaitu: 1) I do, you watch (mentor melakukan, mentee melihat); 2) I do, you help (mentor melakukan, mentee membantu); 3) You do, i help (mentee melakukan, mentor membantu); dan 4) You do, I watch (mentee melakukan, mentor melihat).

Dalam pelatihan Coaching dan Mentoring ini juga disampaikan teori dan cara untuk melakukan coaching saat pertemuan awal dan pertemuan lanjutan.

Walaupun banyak teori tentang Teknik Coaching seperti: PEDDIE, GROW, GROW ME, COMBAT dan FIRA, tetapi secara umum dalam melakukan coaching dapat menerapkan teknik RASA (Receive, Acknowledge, Summarize, Ask) dan selanjutnya untuk melakukan feedback atas pertemuan pertama, dapat menerapkan teknik STAR (Situation, Target, Achievement, Review).

Selain tentang Teknik-teknik coaching, juga disampaikan dan dicontohkan enam jenis kesalahan utama yang dilakukan seorang Coach dalam melakukan coaching, yaitu: 1) Tidak menanyakan apa yang ingin didapat Coachee, 2) Tidak menangkap kata kunci, 3) Terjebak pada drama si Coachee, 4) Terburu-buru memberikan saran atau solusi, 5) memberikan pertanyaan tertutup (close ended), dan 6) Terlalu banyak bicara.

Di akhir kegiatan ini, seluruh peserta dibagi menjadi empat kelompok untuk diuji oleh seorang penguji dari Pusbangkom TSK ASN LAN. Dalam sesi pengujian tersebut, dua orang peserta berpasangan, berperan menjadi Coach dan Coachee serta diberikan waktu masing-masing 15 menit untuk melakukan proses coaching.

Sebelum acara penutupan dimulai, panitia menyampaikan reward kepada beberapa peserta. Yaitu tiga peserta teraktif setiap harinya dan satu orang peserta terbaik di setiap kelompok saat pengujian.

Untuk peserta terbaik dari masing-masing kelompok saat pengujian adalah: Kelompok 1: Danang Wijanarko (Kementerian ATR/BPN), Kelompok 2: Rahman Tanjung (Pemkab. Karawang), Kelompok 3: Endang Wiryatiningsih (Kementerian Desa, PDTT), dan Kelompok 4: Titis Phiranti Rahayu Ningsih (Kementerian Perindustrian).

Alhamdulillah, dua orang peserta dari Kabupaten Karawang mendapatkan reward dalam pelatihan tersebut. Saya sebagai peserta terbaik di Kelompok II saat ujian simulasi coaching dan rekan saya Rika Fauziah yang juga Widyaiswara sebagai peserta teraktif di hari kedua pelatihan.

Kepala Pusbangkom TSK ASN, Dra. Isti Heriani, M. B. A akhirnya menutup acara Pelatihan Coaching dan Mentoring Angkatan II Tahun 2023 dan menyampaikan bahwa seluruh peserta pelatihan telah dinyatakan lulus dan diberikan sertifikat pelatihan 48 Jam Pelajaran (JP).

Naaah, jadi kalau ada yang berkata, “kamu nanya, kamu bertanya-tanya..”, mungkin kita dapat melakukan proses coaching ya kepada orang tersebut. He..he he, tapi harus dilihat dulu situasinya dan coaching pun harus dilakukan apabila ada kesepakatan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image