Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Anjar Kusumawati

Menulislah Sebelum Namamu Ditulis di Batu Nisan

Guru Menulis | Saturday, 25 Feb 2023, 06:16 WIB

Kalimat sederhana tetapi memiliki makna yang luar biasa. Manusia ternyata digolongkan menjadi empat kategori yaitu di grade paling atas adalah manusia yang suka menulis, grade kedua adalah manusia yang suka membaca, berikutnya manusia yang suka mendengar dan grade terendah adalah manusia yang hanya bisa menonton. Empat kategori ini pernah disampaikan oleh salah seorang penulis yang juga merupakan seorang dosen di salah satu kota yang berbatasan dengan tempat Saya tinggal. Awalnya Saya belum paham dengan empat grade tersebut, namun setelah dicermati, dipahami dan diresapi ternyata memang apa yang ada di muka bumi ini adalah golongan-golongan yang disebut di atas.

Golongan terendah yaitu orang yang hanya bisa menonton adalah orang-orang yang hanya mampu menggunakan indra penglihatannya saja setelah itu apa yang disampaikan kepada orang lain hanya sebatas yang dia saksikan. Berikutnya orang yang bertindak sebagai pendengar, menggunakan indra telinga di mana dari hasil yang di dengar masih perlu pemahaman untuk kemudian menyampaikan ke pihak lain dengan pengolahan kata yang tepat. Tingkatan selanjutnya adalah orang yang suka membaca, sama menggunakan indra penglihatan namun untuk menyampaikan apa yang sudah dibaca perlu penalaran yang logis, kritis agar bisa diterima orang lain dengan baik. Grade yang terakhir ini adalah yang utama, di mana orang yang suka menulis akan menggunakan semua indra yang ada untuk mengungkapkan atau menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Lewat tulisan dia bisa mengajak kemana saja para pembacanya dengan mudah. Menulis juga bisa sebagai solusi mengungkapkan apa yang ada dalam hati yang tidak bisa disampaikan lewat lisan. Ada masalah yang sulit solusinya, maka menulislah !

Terkadang kita sudah insecure, merasa tidak mampu, tidak percaya diri akan kemampuan, padahal belum pernah mencoba. Selama tidak ada larangan untuk menulis, selama tangan kita masih bisa digerakkan untuk menorehkan tinta pada kertas putih, mari membuat karya yang mungkin bisa dijadikan sebagai sarana dalam kehidupan kita. Mari kita terapkan formula jitu tentang menulis yaitu KM = L x N. Kemahiran menulis hanya akan diperoleh dengan latihan, latihan dan latihan.

Dari uraian di atas, menulis sebetulnya sangat mudah, tergantung niatnya. Niatkan bahwa apa yang kita tulis bisa sebagai ibadah. Tulisan yang isinya mengajak ke arah kebaikan, membantu mengatasi permasalahan, membuat orang bisa tertawa, itu adalah nilai ibadah. Jangan sampai apa yang kita tulis diniatkan untuk menyakiti seseorang, menghujat, menyindir atau bahkan memaki dengan kalimat kotor. Mari jadi penulis bijak, sampaikan apa yang ada dalam hati dengan kalimat-kalimat indah, penuh makna, menyejukkan pembaca sehingga tulisan kita kelak akan terus abadi meskipun akhirnya kita sudah tidak bisa menulis lagi dan tinggal nama saja yang dituliskan di batu nisan.

Selamat berkarya, kuncinya adalah tidak putus asa. Pergunakan waktu luang dengan membuat tulisan meskipun hanya kita sendiri yang membaca. Setidaknya dengan menulis di saat kita galau, tidak ada yang tersakiti. Tulisan kita, adalah bukti keberadaan kita. Orang yang tidak punya tulisan, akan hilang di telan jaman. Tetapi orang yang punya tulisan akan tetap dikenang meskipun sudah terbujur kaku di ranjang keabadian.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image