Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sirajun Maulidi

Kreatif dan Efektif: Yuk Pelajari Langkah Desain PLTS Atap

Teknologi | Monday, 20 Feb 2023, 19:40 WIB
Nuno Marques on Unsplash" />
PLTS Atap, Photo by Nuno Marques on Unsplash

Tau ga sih, Apa pemanasan global itu? Terus solusinya apaan ya? Bisa ga sih kita yang notabene generasi muda calon generasi emas Indonesia ini membantu mengatasi pemanasan global ini? Jawabannya sudah barang tentu pasti bisa, asalkan ada kemauan, karena jika ada kemauan, pasti ada jalan.

Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi dunia saat ini. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama. Oleh karena itu, energi terbarukan adalah solusi yang paling realistis untuk masalah ini. Salah satu bentuk energi terbarukan adalah energi matahari. Energi matahari dapat dikatakan tidak terbatas dan juga gratis, terlebih Indonesia berada dalam garis khayal Khatulistiwa dimana sinar matahari selalu ada sepanjang tahun. Untuk memanfaatkan energi matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik, kita dapat memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Atap atau PLTS Atap .Energi listrik yang didapat dari PLTS Atap ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga dan industri. Sebelum itu, kita perlu mengetahui bagaimana caranya mendesain PLTS

Menarik sekali bukan? Mendesain PLTS ini merupakan salah satu kegiatan yang bisa mulai dipelajari dari sekarang, dengan mempelajari tata cara mendesain PLTS, kita tentunya makin siap dalam mendukung Indonesia menuju Net Zero Emission pada tahun 2060. Mendesain PLTS ini tentu tidak sembarangan, diperlukan tahap tahap yang dilakukan secara tertib dan teratur, langkah pertama dalam mendesain PLTS adalah memetakan langkah-langkah untuk mendesain PLTS secara engineering, atau disebut sebagai engineering design steps. Dalam melakukan engineering design steps, kita dapat mengetahui bahwa langkah selanjutnya adalah mengoleksi data atau data collection. Dalam mendesain PLTS kita harus banyak mengoleksi data yang tentunya memiliki tujuan tertentu.

Data-data yang dikoleksi dalam mendesain PLTS antara lain adalah keinginan pemasang PLTS, berbagai data tentang atap seperti luas atap, jenis atap, atap yang miring ataupun datar, dan masih banyak lagi. Lokasi atap yang akan dipasangkan PLTS atap perlu disurvey terlebih dahulu. Karena PLTS menggunakan sinar matahari, maka harus diukur pula tingkat iradiasi daerah atau bangunan yang akan dipasang PLTS. Iradiasi sendiri adalah suatu proses ketika suatu objek terpapar oleh radiasi. Nilai iradiasi matahari ini dapat diukur dengan alat Bernama Pyranometer. Selain itu untuk megetahui tingkat iradiasi suatu daerah juga dapat dilakukan dengan mengakses berbagai website seperti Global Solar Atlas dan juga SolarGIS.

Pada saat survey ke tempat pemasangan PLTS dapat dilakukan pengukuran luas atap yang bisa dijadikan sebagai PLTS atap. Umumnya pada setiap atap yang dipasang panel surya selalu menyisakan bagian pinggir sekitar kurang lebih 100 cm atau 1 meter untuk memudahkan perawatan panel surya itu. Survey ini juga memastikan bahwasanya panel surya yang dipasang tidak terkena bayang-bayang pohon atau bangunan yang lebih tinggi, karena sedikit bayangan saja dapat mengurangi kapasitas PLTS hingga 50%.

Setelah selesai mengoleksi data, kita dapat menuju tahap selanjutnya yakni simulasi dan pemilihan komponen, tahap ini berisikan pengukuran system, asesmen pasar, pemilihan modul surya, pemilihan inverter dan kalkulasi penghematan. Dengan memasang PLTS, kita juga mengoleksi data berupa besar penghematan maksimum dan penghematan energi maksimum. Misalnya rumah yang akan kita pasangkan PLTS memiliki kapasitas terpasang 900 VA dengan konsumsi bulanan menghabiskan biaya sejumlah 65,555 Rupiah dimana harga listrik per KWh nya adalah 1,444.7 Rupiah. Dalam kasus ini kita memasang PLTS Atap secara on-grid alias terhubung dengan listrik PLN dan dikenakan minimum billing atau tagihan minimal 40 jam, maka perhitungannya adalah :

Diketahui :

Tagihan Bulanan = Rp 65,555

Kapasitas Terpasang = 900 VA

Ditanya :

Penghematan maksimum dan Penghematan energi maksimum

Tagihan minimal = Jam minimum x Kapasitas terpasang x Harga listrik

= 40 x 0.900 x 1, 444.7

= 52,000

Konsumsi Bulanan = Tagihan bulanan / Harga Listrik

= 65,555 / 1,444.7

= 45.38 KWh

Penghematan Maks. = Tagihan bulanan – Tagihan minimum

= 65,555 – 52,000

= Rp 13,555

Penghematan Energi Maks. = Penghematan maksimum / Harga listrik

= 13,555 / 1,444.7

= 9.38 KWh

Dengan perhitungan sederhana itu, kita dapat mengetahui berapa pengehematan energi maksimum kita setiap bulannya. Setelah tahap simulasi dan pemilihan komponen selesai, kita bisa masuk ke tahap detailed engineering design atau rancang bangun yang rinci. Tahap terakhir dari desain PLTS ini adalah Bill of Quantity (BOQ) atau dokumen yang berisi daftar kuantitas. Isi dari BOQ ini adalah jumlah harga komponen per Wattpeak nya.

Kesimpulannya desain PLTS membutuhkan pengetahuan terkait pemanfaatan energi surya dan hal keteknikan yang cukup. Dapat disimpulkan pula mendesain dan memasang PLTS dapat menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin menggunakan energi terbarukan secara lebih efisien dan kreatif.

Sirajun Maulidi,
Universitas Syiah Kuala

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image