Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image 197OO2O28 Faridah Nafa Azizah

Yuk Lebih Mengenal PLTS!

Eduaksi | 2023-02-17 10:39:03

Seperti yang kita tahu, PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya merupakan sebuah teknologi pembangkitan listrik yang menggunakan sel surya (Photovolatic, PV) untuk mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Kenapa sih kita harus lebih mengenal PLTS? Berikut kita ulas jawabannya.

1. PLTS merupakan sumber jangkap panjang energi dengan biaya operasionalnya yang rendah.

2. Potensi tersinari matahari sepanjang tahun, sehingga memiliki potensi matahari menjadi listrik berdasarkan luas wilayah Indonesia yaitu 7 juta- 11 juta TWh/tahun.

3. Ramah lingkungan dan tidak menghasilkan emisi atau polusi.

4. Dapat menghasilkan arus DC atau AC sesuai dengan kebutuhan.

5. PLTS ini dapat dipasang dimana saja selama lokasi ynag akan dipasang terkena langsung sinar matahari dan tidak terhalang oleh benda apapun.

Sistem PLTS ini memiliki jenis sistem PLTS on grid juga off grid.

PLTS ON GRID yaitu Sistem PLTS yang tehubung dengan PLN

PLTS Utility Scale

PLTS rooftop

Residental

C&I

PLTS OFF GRID yaitu Sistem Plts yang tidak terhubung dengan PLN atau menggunakan baterai

PV Hibrid

PV micro-grid

Solar Home system

DC couple dan AC couple

Ground mounted

Floating

PLTS memiliki banyak komponen yang diperlukan, yaitu alat ukur iradiasi matahari, forcasting, modul surya, inverter, mounting, kabel DC dan AC, sistem proteksi, baterai.

Tipe pemasangan sistem PLTS atau mounting system, diantaranya

L-Feet mounting system

Tipe pemasangan ini untuk rumah dengan tipe atap asbes.

Adjustable Tilt Ballasted system

Tipe pemasangan ini biasanya digunakan untuk di atas tanah, yang mana ketinggian antara tanah dengan PLTS dapat diatur.

Adjustable Tile-Rooftop Hook system

Tipe pemasangan ini yaitu untuk rumah dengan atap genting, yang mana penempatan PLTS ini sesuai dengan bentuk dari genting tersebut.

Kliplok+L-Feet mounting system

Tipe pemasangan ini biasanya digunakan untuk PLTS terapung.

Rooftop memiliki banyak tipe yaitu flat roof (timur-barat), flat roof (menghadap satu arah), tilted roof (menghadap segala arah), Titled roof-zinc (mengikuti bentuk atap)

Untuk membangun pembangkil listrik tenaga surya ini tentu perlu mengetahui potensi energi mataharinya yaitu dengan mengukur irradiasi matahari yang mana kita dapat mengukur secara langsung menggunakan Pyranometer (untuk mengukur global iradiasi atau GHI), Phyrellometer (untuk mengukur iradiasi langsung atau DNI), Solar reference cell, dan sunshine duration (untuk mengukur durasi matahari bersinar) atau mengukur menggunakan pengukuran satelit.

Semua jenis pembangkit pasti memiliki sistem proteksinys, untuk PLTS ini sendiri ia memiliki sistem proteksi berupa MCB, DC switch, dan panel box.

Daya yang dihasilkan oleh modul surya tidak selamanya akan terus maksimal, banyak faktor yang dapat mempengaruhinya, diantaranya

1. Irradiasi matahari, iradiasi matahari pada siang hari merupakan puncaknya yang mana daya yang dihasilkan dapat maksimal, berbeda dengan iradiasi saat pagi dan sore hari, daya yang dihasilkan akan kurang maksimal.

2. Shading atau bayangan yang yang dapat menutupi modul panel surya, bayangan dapat mengakibatkan penurunan daya keluaran hingga mencapai 50% bahkan lebih. Meskipun modul panel tersebut hanya tertutupi oleh beberapa helai daun atau hanya seperempat bagain dari modul terkenan bayangan gedung.

3. Soiling atau debu, debu yang terus menumpuk karena tidak adanya pemeliharaan atau perawatan pada modul surya juga dapat menyebabkan penurunan daya keluaran ynag dihasilkan.

4. Modul temperature, temperature modul juga harus normal yaitu pada kisaran 25 derajat celcius, jika temperature pada modul sangat tinggi atau sangat rendah juga dapat membuat daya keluaran yang dihasilkan tidak maksimal.

Cara kerja PLTS rooftop yaitu

· Radiasi matahari diserap oleh modul photovoltaic pada atap dan menghasilkan listrik DC

· Inverter merubah DC arus menjadi AC untuk bisa digunakan oleh beban rumah tangga

· Energy meter export/import mencatat energi yang masuk yaitu daya dari PLN saat listrik PLTS tidak cukup dan daya keluar yaitu daya dari PLTS yang tak terpakai.

· Arus AC melalui panel distribusi dan mensuplai listrik di dalam rumah.

Jika daya PLTS = 0 karena cuaca yang mendung maka daya di import dari PLN atau Daya dari PLN = Daya Beban.

Jika daya PLTS > daya beban karena radiasi matahari sangat tinggi maka kelebihan daya dari PLTS akan di eksport ke PLN (65% dari harga beli) atau Daya ke PLN = Daya PLTS – Daya Beban.

Jika daya PLTS daya beban karena cuaca berawan sehingga radiasi matahari sangat kecil maka kekurangan daya diimpor dari PLN atau Daya dari PLN = Daya Beban – Daya PLTS.

Berikut merupakan hal yang diperlukan terkait instalasi listrik PLTS

Input

- Kebutuhan listrik pada siang hari/ daya tersambung PLN

- Besaran iradiasi matahari, dan luas atap/dinding/lahan

- Spesifikasi modul surya dan inverter yang dipilih

Output

- Jumlah modul surya dan kapasitas serta tegangan inverter

- Luas area yang diperlukan untuk pemasangan modul surya

- Sudut kemiringan pemasangan untuk menghasilkan daya keluaran maksimal dari modul surya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image