Tahu Pedas
Sastra | 2023-02-16 07:04:46Hai, KALIAN!
Kali ini aku ingin BERCERITA.
Kemarin sore, aku dibelikan camilan oleh DIA.
TAHU PEDAS namanya.
Kebetulan aku suka PEDAS.
Aku juga berpikir rasa tahu itu pasti tidak terlalu PEDAS.
Namun, dugaanku SALAH!
Saat HAP! Wah, ternyata PEDAS sekali tahunya!
"PEDAS banget!" kataku kepadanya.
DIA tertawa begitu lepas.
Seolah tidak merasakan "penderitaanku".
"Kok, KAMU tidak bersimpati,sih?"
DIA tetap tertawa, bahkan semakin kencang.
"KAMU tidak berperasaan!"
DIA masih tertawa.
"TAHU ini benar-benar PEDAS!"
"DIAMLAH, jangan tertawa!"
Lalu DIA pun DIAM.
"Memang TAHU itu PEDAS sekali, ya?"
Ah, pertanyaan DIA basa-basi saja.
Aku tidak menjawab pertanyaannya.
KALIAN tahu bagaimana ekspresi DIA?
TERSENYUM. Menyebalkan sekali.
"Ah, KAMU ini, baru makan TAHU PEDAS itu saja sudah HEBOH!"
"Namanya TAHU PEDAS, ya pasti rasanya PEDAS. Tidak mungkin MANIS atau PAHIT."
Aku jengkel mendengar perkataan DIA.
"TAHU PEDAS ini memang SANGAT PEDAS rasanya."
"Aku SENGAJA memberinya untuk KAMU!"
Sungguh, DIA jahat sekali.
"TAHU PEDAS ini memang TERLALU PEDAS, tapi apakah kamu tahu ada yang LEBIH dari TERLALU itu?"
Aku menggeleng.
"KAMU benar-benar tidak TAHU atau malas BERPIKIR dan MENJAWAB?"
KALIAN tahu, aku pasti menjawab, "SEMUANYA!"
DIA pun berkomentar, "KAMU PAYAH! MALAS BERPIKIR! Bagaimana mau maju kalau masih seperti itu?"
Aku tak menyangka DIA berkata PEDAS seperti itu.
"Yang LEBIH dari TERLALU PEDAS itu ialah LISAN manusia. Masak itu saja KAMU tidak TAHU!"
KALIAN TAHU, setelah mendengar perkataan DIA, aku menahan tangis.
Akhirnya, aku paham karena aku TAHU bahwa yang PALING dan TERLALU PEDAS itu ialah LISAN DIA, bukan TAHU PEDAS yang diberikan olehnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.